IIF Salurkan Rp3,1 Triliun untuk Infrastruktur Digital, Dorong Akselerasi Ekonomi Digital Nasional

Selasa, 15 April 2025 | 11:25:46 WIB
IIF Salurkan Rp3,1 Triliun untuk Infrastruktur Digital, Dorong Akselerasi Ekonomi Digital Nasional

JAKARTA – PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mempertegas komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital nasional melalui pembiayaan proyek infrastruktur digital strategis. Hingga tahun 2024, IIF telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp3,1 triliun khusus untuk sektor telekomunikasi dan informasi, menjadikannya sebagai aktor penting dalam mempercepat transformasi digital di Indonesia.

Langkah ini dilakukan seiring dengan semakin pesatnya perkembangan ekonomi digital di tanah air. Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2024 yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai transaksi bruto atau gross merchandise value (GMV) ekonomi digital Indonesia diperkirakan meningkat dari US$80 miliar pada 2023 menjadi US$90 miliar pada 2024. Bahkan, pada tahun 2030, GMV tersebut diprediksi melonjak drastis hingga mencapai US$360 miliar atau setara Rp5.680 triliun.

Fokus IIF pada Infrastruktur Digital Strategis

Chief Investment Officer IIF, M. Ramadhan Harahap atau yang akrab disapa Idhan, menegaskan bahwa IIF telah terlibat aktif dalam pembiayaan sejumlah proyek infrastruktur digital berskala nasional. Proyek-proyek tersebut mencakup pembangunan kabel serat optik bawah laut yang menghubungkan Jakarta dan Singapura, menara BTS, pusat data (data center), hingga satelit komunikasi.

“Kami mendukung proyek-proyek yang memperluas konektivitas digital dan memperkuat infrastruktur informasi di seluruh Indonesia,” ujar Idhan dalam keterangan resmi.

Salah satu proyek strategis terbaru adalah partisipasi IIF dalam perjanjian kredit sindikasi senilai total Rp10 triliun bersama PT Smartfren Telecom Tbk dan PT Smart Telecom (Smartel). Penandatanganan kerja sama ini dilakukan pada 14 November 2024, dan dalam skema sindikasi tersebut, IIF bertindak sebagai salah satu lead arranger dengan porsi pembiayaan sebesar Rp500 miliar.

Mendorong Pemerataan Akses Digital

Idhan menekankan bahwa pembangunan infrastruktur digital tidak hanya berperan penting dalam memperluas konektivitas, tetapi juga berdampak langsung terhadap pengurangan kesenjangan digital antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Akses internet yang semakin merata dinilai menjadi kunci untuk membuka peluang pendidikan, layanan kesehatan, hingga akses ekonomi yang lebih inklusif bagi masyarakat di daerah terpencil.

“Dengan dukungan infrastruktur yang inklusif, kita bukan hanya membangun konektivitas, tapi juga memperkuat ketahanan dan daya saing ekonomi digital Indonesia ke depan,” kata Idhan.

Pembangunan infrastruktur digital yang didukung IIF sejauh ini telah memberikan dampak signifikan dalam memperkuat ekosistem digital Indonesia yang mencakup berbagai sektor strategis. Dari konektivitas antarwilayah, hingga pengembangan ekosistem data dan jaringan internet berkecepatan tinggi.

Transformasi Digital Jadi Tulang Punggung Ekonomi Masa Depan

Dalam konteks pembangunan nasional, transformasi digital kini dianggap sebagai tulang punggung baru pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintah pun terus mendorong peran swasta dan lembaga pembiayaan untuk berkolaborasi mempercepat pembangunan infrastruktur digital.

Sebagai lembaga pembiayaan yang memiliki mandat untuk mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan, IIF tak hanya menyasar proyek-proyek fisik konvensional seperti jalan atau energi, tetapi juga merambah sektor-sektor strategis seperti teknologi dan informasi, yang kini menjadi penggerak utama ekonomi nasional.

IIF Berperan Kunci dalam Ekosistem Ekonomi Digital

Kontribusi IIF terhadap sektor digital menegaskan posisinya sebagai katalis utama pembangunan infrastruktur digital nasional. Dengan pendekatan berkelanjutan dan kolaboratif, IIF tak hanya memberikan dukungan keuangan, tetapi juga mendorong praktik pembangunan yang inklusif dan berdampak jangka panjang bagi masyarakat.

Selain sektor digital, IIF juga aktif membiayai proyek infrastruktur dasar lainnya seperti penyediaan air bersih dan energi terbarukan, melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Misalnya, IIF baru-baru ini mendanai proyek Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH) berkapasitas 11 MW di Sumatera Utara senilai US$12,2 juta, menunjukkan komitmen lembaga ini dalam mendukung transisi energi dan pembangunan berkelanjutan di berbagai sektor.

Terkini

ASUS Vivobook Pro 16X OLED N7601, Laptop Kreator Andal 2024

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:30 WIB

Huawei MatePad 11, Tablet Murah dengan Layar Keren

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:26 WIB

Huawei Rilis Pura 80 Series, Andalkan Kamera Canggih

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:18 WIB

Review Acer Nitro 16, Laptop Gaming 16 Inci Bertenaga

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:13 WIB