Nishan-e-Pakistan

Penghargaan Nishan-e-Pakistan Tegaskan Kedekatan Indonesia–Pakistan

Penghargaan Nishan-e-Pakistan Tegaskan Kedekatan Indonesia–Pakistan
Penghargaan Nishan-e-Pakistan Tegaskan Kedekatan Indonesia–Pakistan

JAKARTA - Momentum penting dalam hubungan Indonesia dan Pakistan tercipta ketika Presiden Prabowo Subianto menerima anugerah bintang tertinggi Republik Islam Pakistan, “Nishan-e-Pakistan”.

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Presiden Pakistan Asif Ali Zardari dalam upacara resmi di Istana Kepresidenan Aiwan-e-Sadr, Islamabad, pada Selasa.

“Nishan-e-Pakistan” merupakan penghargaan paling prestisius yang diberikan Pemerintah Pakistan kepada pemimpin asing atau tokoh yang dianggap berjasa luar biasa. Penghargaan tersebut mengakui kontribusi besar Presiden Prabowo dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara, sebagaimana disampaikan dalam siaran resmi Sekretariat Presiden yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu dini hari.

Prosesi penyematan penghargaan berlangsung khidmat, dengan Presiden Zardari didampingi Perdana Menteri Shehbaz Sharif. Sejumlah pejabat dua negara, anggota parlemen Pakistan, dan duta besar negara sahabat turut menyaksikan momen tersebut di Islamabad.

Simbol Kedekatan Historis Dua Negara

Pemerintah Pakistan menilai penganugerahan “Nishan-e-Pakistan” kepada Presiden Prabowo mencerminkan penghargaan mereka terhadap posisi strategis Indonesia di kawasan Indo-Pasifik. Selain itu, penghargaan ini juga menegaskan komitmen Presiden Prabowo dalam memperkuat kerja sama pertahanan, ekonomi, serta solidaritas dunia Islam.

Sejak pertama kali dianugerahkan pada 19 Maret 1957, bintang kehormatan ini hanya diberikan kepada tokoh-tokoh yang dinilai memiliki jasa besar terhadap Pakistan. Sejumlah nama ternama yang pernah menerima penghargaan ini antara lain Raja Jordania Abdullah II bin Hussein, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah.

Pemberian penghargaan kepada Presiden Prabowo juga dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap hubungan historis Indonesia–Pakistan yang telah terjalin sejak masa Presiden Soekarno. Di tengah dinamika geopolitik global, hubungan kedua negara dianggap semakin relevan dan strategis.

Selain itu, siaran resmi Sekretariat Presiden menyebutkan bahwa penghargaan ini menjadi simbol harapan agar hubungan dua negara terus berkembang, terutama dalam sektor pertahanan, ekonomi, teknologi, pangan, dan solidaritas dunia Muslim.

Pertemuan Empat Mata dan Pembahasan Regional

Pada hari yang sama, Presiden Prabowo melanjutkan rangkaian agenda kenegaraannya dengan menyambangi Istana Kepresidenan Pakistan Aiwan-e-Sadr. Kunjungan tersebut dilakukan setelah ia merampungkan pertemuan resmi di kediaman Perdana Menteri Pakistan (PM House) di Islamabad. Lawatan ke Pakistan ini merupakan kunjungan perdana Presiden Prabowo yang berlangsung selama dua hari, yakni pada 8–9 Desember 2025.

Di Aiwan-e-Sadr, Prabowo dan Presiden Zardari mengadakan pertemuan empat mata. Dalam pembahasan tersebut, kedua pemimpin menyoroti penguatan hubungan dua negara dan perkembangan situasi kawasan. Diskusi berlangsung hangat dan produktif, menggambarkan kesamaan pandangan mengenai berbagai isu regional.

Usai pertemuan tête-à-tête, kedua pemimpin memimpin sesi bilateral bersama delegasi Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Pakistan. Forum tersebut menjadi ruang strategis untuk memperkuat kerja sama yang telah terjalin, sekaligus merumuskan langkah ke depan untuk memperluas kemitraan.

Dalam berbagai kesempatan, Pakistan menekankan apresiasinya terhadap Indonesia sebagai mitra penting dalam menjaga stabilitas kawasan. Sementara itu, Indonesia menegaskan kesiapannya untuk meningkatkan kolaborasi di sejumlah sektor strategis.

Delegasi Indonesia Perkuat Diplomasi Kenegaraan

Rangkaian pertemuan Presiden Prabowo di Aiwan-e-Sadr turut didampingi oleh jajaran delegasi Pemerintah Indonesia. Delegasi tersebut terdiri atas Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Selain itu, turut hadir Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI M Tonny Harjono, Duta Besar RI untuk Pakistan Letjen TNI (Purn) Chandra Warsenanto Sukotjo, Kepala Badan Logistik Pertahanan Kementerian Pertahanan Marsekal Madya TNI Yusuf Jauhari, dan Panglima Kopassus TNI AD Letjen TNI Djon Afriandi.

Kehadiran para pejabat tinggi tersebut memperkuat makna strategis kunjungan Presiden Prabowo. Selain memperkuat hubungan antar-pemerintahan, kehadiran mereka juga mencerminkan komitmen Indonesia dalam memperluas kerja sama lintas sektor dengan Pakistan.

Melalui dialog bilateral dan kerja sama yang terus ditingkatkan, Indonesia dan Pakistan berharap dapat memperkokoh hubungan yang telah terjalin selama puluhan tahun. Penganugerahan “Nishan-e-Pakistan” menjadi salah satu simbol yang mempertegas posisi kedua negara sebagai mitra strategis di kawasan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index