BMKG

BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat dan Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah, Bandung dan Kota Besar Lain Alami Awan Tebal hingga Hujan Ringan

BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat dan Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah, Bandung dan Kota Besar Lain Alami Awan Tebal hingga Hujan Ringan
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat dan Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah, Bandung dan Kota Besar Lain Alami Awan Tebal hingga Hujan Ringan

JAKARTA– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia pada Sabtu. Berdasarkan analisis cuaca terkini, beberapa kota besar diperkirakan mengalami hujan ringan hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan.

Dalam keterangannya yang dikutip dari situs resmi BMKG, Prakirawan Yohanes menjelaskan bahwa kondisi cuaca saat ini dipengaruhi oleh adanya daerah konvergensi atau pertemuan angin yang memanjang dari perairan utara Jawa Tengah hingga Jawa Barat, serta dari Laut Seram hingga Maluku bagian utara.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi atau konfluensi," ujar Yohanes dalam keterangan tertulisnya.

Menurutnya, daerah-daerah yang dilalui oleh garis konvergensi ini berpotensi mengalami gangguan cuaca berupa hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Beberapa kota yang masuk dalam kategori ini antara lain Tanjung Selor, Palu, Mamuju, Kendari, Nabire, dan Merauke.

Sementara itu, sejumlah kota besar lainnya diprakirakan mengalami hujan ringan hingga sedang, termasuk Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Pontianak, Denpasar, dan Makassar. Hujan yang terjadi di wilayah ini bisa berlangsung singkat, namun tetap berpotensi menimbulkan genangan air di sejumlah titik dengan sistem drainase buruk.

Selain hujan, BMKG juga memprediksi kondisi berawan di beberapa kota besar lainnya seperti Banda Aceh, Padang, Palembang, Jakarta, Serang, dan Kupang. Kondisi berawan menunjukkan adanya potensi pembentukan awan hujan, namun intensitasnya cenderung rendah.

Peringatan Dini Cuaca Maritim

Tak hanya di darat, BMKG juga menyampaikan informasi penting terkait prakiraan tinggi gelombang di perairan Indonesia. Gelombang laut umumnya diperkirakan berada di kisaran 0,5 hingga 2,5 meter. Namun, masyarakat dan nelayan diminta waspada terhadap potensi gelombang tinggi yang dapat mencapai hingga 4 meter, terutama di wilayah perairan Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat.

"Gelombang tinggi berpotensi terjadi di perairan Samudra Hindia selatan Pulau Jawa. Nelayan dan operator kapal diimbau memperhatikan kondisi ini agar tetap aman saat melaut," terang Yohanes.

BMKG juga mengingatkan masyarakat pesisir agar waspada terhadap potensi banjir rob, terutama di wilayah pesisir Jakarta, pesisir Kalimantan Barat, dan pesisir Maluku. Fenomena banjir rob biasanya terjadi saat pasang air laut yang bertepatan dengan curah hujan tinggi dan angin kencang, sehingga dapat memperparah genangan di daerah pesisir.

Bandung Diprakirakan Diguyur Hujan Ringan

Khusus untuk wilayah Bandung, BMKG memprakirakan cuaca akan didominasi oleh awan tebal dan hujan ringan sepanjang hari. Suhu udara diperkirakan berkisar antara 21 hingga 29 derajat Celcius, dengan kelembaban udara cukup tinggi yang mencapai 80–95 persen. Warga diimbau agar tetap membawa perlengkapan pelindung hujan seperti payung atau jas hujan saat beraktivitas di luar ruangan.

Kondisi ini sejalan dengan pola cuaca musiman di wilayah dataran tinggi dan pegunungan seperti Bandung, di mana hujan lokal sering terjadi pada siang hingga sore hari akibat pemanasan permukaan yang intens.

Imbauan dan Antisipasi untuk Masyarakat

BMKG mengimbau masyarakat agar selalu memperbarui informasi cuaca melalui kanal resmi seperti aplikasi InfoBMKG, website bmkg.go.id, atau media sosial BMKG. Langkah antisipasi sejak dini dianggap penting untuk menghindari risiko kecelakaan, baik di jalan raya, laut, maupun di sekitar daerah rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk terus memantau perkembangan cuaca dan menjadikan informasi dari BMKG sebagai rujukan utama dalam perencanaan aktivitas harian, terutama di musim peralihan ini,” pungkas Yohanes.

Dengan kewaspadaan dan informasi yang akurat, diharapkan masyarakat dapat menjalani aktivitas dengan aman dan nyaman meski di tengah cuaca yang tak menentu.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index