JAKARTA - Berwisata ke Palembang tidak hanya soal menikmati kuliner khas seperti pempek atau menjelajahi Sungai Musi, tetapi juga memastikan mobilitas selama berada di kota berjalan lancar. 

Kota yang menjadi pusat ekonomi Sumatera Selatan ini memiliki sejumlah moda transportasi umum yang dapat mempermudah pergerakan wisatawan di berbagai titik.

Mulai dari transportasi berbasis rel hingga layanan daring, seluruh pilihan ini memungkinkan pengunjung menyesuaikan perjalanan dengan kebutuhan dan anggaran. Pemahaman mengenai moda transportasi yang tersedia menjadi bekal penting untuk memastikan pengalaman liburan yang lebih nyaman, terencana, dan efisien.

Ragam Moda Transportasi Umum yang Tersedia

Palembang menyediakan berbagai opsi transportasi yang dapat diandalkan oleh pelancong. Kombinasi antara layanan modern dan tradisional membuat setiap rute perjalanan bisa disesuaikan dengan kenyamanan dan tujuan wisata.

1. Light Rail Transit (LRT) Palembang

Sebagai transportasi berbasis rel pertama di Sumatera, Light Rail Transit (LRT) Palembang menjadi tulang punggung mobilitas modern kota ini. Dibangun untuk mendukung penyelenggaraan Asian Games 2018, layanan ini mempermudah konektivitas dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II menuju kawasan-kawasan penting.

LRT melewati 13 stasiun yang mencakup sejumlah titik vital seperti Stasiun Bandara, Asrama Haji, Punti Kayu, RSUD, Demang, Bumi Sriwijaya, Cinde, Ampera, Polresta, Jakabaring, hingga DJKA. Moda transportasi ini menjadi solusi terbaik untuk menghindari kemacetan, terutama ketika melintasi area sekitar Jembatan Ampera.

Perjalanan menggunakan LRT juga menawarkan pemandangan kota dari ketinggian. Wisatawan bisa melihat Jembatan Ampera dan Sungai Musi dari perspektif berbeda. Tarifnya pun sangat terjangkau, mulai dari Rp5.000 untuk perjalanan reguler dan Rp10.000 untuk rute bandara.

Tiket dapat dibeli langsung di loket stasiun awal keberangkatan, dan calon penumpang akan diarahkan sesuai rute yang dituju. LRT direkomendasikan untuk perjalanan jarak jauh antar kawasan utama kota.

2. Feeder LRT Musi Emas

Untuk mendukung akses menuju lokasi yang tidak terjangkau LRT, Palembang menyediakan Feeder LRT Musi Emas sebagai angkutan pengumpan. Layanan ini memperluas jangkauan area yang dapat dijangkau pengguna LRT, terutama menuju kawasan pemukiman atau titik aktivitas yang tidak dilalui jalur rel.

Saat ini terdapat 7 koridor Feeder yang melayani berbagai wilayah, seperti Komplek Griya Revari, Center Park KM 12, Sematang Borang, Talang Betutu, Perumahan OPI, Tegal Binangun, hingga Bukit Siguntang. Keberadaan feeder memastikan manfaat LRT dapat dirasakan secara lebih merata oleh masyarakat maupun wisatawan.

Dengan integrasi ini, pelancong dapat melanjutkan perjalanan dari stasiun LRT ke lokasi tujuan dengan lebih mudah tanpa perlu menggunakan kendaraan pribadi.

3. Bus Trans Musi

Selain angkutan berbasis rel, Palembang juga memiliki layanan bus Trans Musi yang kini menjadi bagian dari program Teman Bus. Moda ini menjadi pilihan utama untuk perjalanan dalam kota karena rutenya menjangkau berbagai lokasi pusat aktivitas.

Trans Musi beroperasi di 6 koridor dengan sekitar 150 bus dan 109 halte. Rute penting yang dilayani antara lain Asrama Haji–Terminal Sako, Terminal AAL–Ampera, Plaju–PS Mall, serta Jakabaring–Karya Jaya.

Bus ini terintegrasi dengan LRT, sehingga memudahkan penumpang berpindah moda. Melalui aplikasi “Teman Bus”, wisatawan dapat memantau rute, posisi bus, dan waktu kedatangan secara real-time.

Tarif Trans Musi berkisar antara Rp3.000 hingga Rp5.000, dengan opsi pembayaran tunai maupun e-money. Layanan ini cocok bagi wisatawan yang ingin menjelajahi kota dengan biaya ekonomis.

Transportasi Konvensional dan Daring untuk Mobilitas Fleksibel

Tidak hanya transportasi modern, Palembang tetap mempertahankan moda konvensional yang menjangkau area-area yang sulit dilalui kendaraan berukuran besar.

4. Angkutan Kota (Angkot)

Angkot menjadi moda transportasi yang memiliki jaringan paling luas di Palembang. Layanannya mencakup jalan-jalan kecil, kawasan padat penduduk, hingga rute yang tidak dilalui bus ataupun LRT. Sistem berhenti sesuai permintaan penumpang membuat angkot fleksibel untuk perjalanan jarak pendek.

Beberapa rute angkot yang populer antara lain:

Angkot Putih-Kuning: Jembatan Ampera – PTC Mall

Angkot Kuning: Jembatan Ampera – Pasar Kertapati

Angkot Krem: Jembatan Ampera – PS Mall & PTC

Angkot Merah: Jembatan Ampera – Palembang Icon Mall

Angkot Hijau: Jembatan Ampera – PIM Mall

Angkot Putih Coklat: Jembatan Ampera – Terminal Tangga Buntung

Angkot Putih Biru: Jembatan Ampera – Bukit Siguntang

Angkot Merah Putih: Plaju – Jembatan Ampera

Tarif angkot relatif murah, meski pengguna harus menyiapkan uang tunai dan uang pas. Hingga kini, angkot tetap menjadi pilihan utama bagi perjalanan menuju area yang tidak terjangkau moda modern.

5. Ojek Online dan Taksi Online

Transportasi berbasis aplikasi menjadi pilihan yang sangat praktis bagi wisatawan yang mengutamakan kenyamanan dan kecepatan. Ojek online dan taksi online menawarkan perjalanan fleksibel dari pintu ke pintu dengan harga yang transparan.

Moda ini menjangkau hampir seluruh area Palembang, termasuk lokasi wisata, pusat belanja, permukiman, hingga daerah yang tidak dilalui bus atau LRT. Ojek online sangat cocok untuk rute pendek dan cepat, sementara taksi online ideal untuk perjalanan rombongan atau membawa barang lebih banyak.

Pilihan Transportasi yang Memudahkan Liburan

Dengan beragamnya moda transportasi, wisatawan memiliki banyak opsi untuk menyesuaikan perjalanan selama berada di Palembang. LRT yang modern, feeder penghubung, bus Trans Musi yang ekonomis, angkot yang menjangkau wilayah luas, serta layanan online yang fleksibel memberikan kenyamanan bagi setiap kebutuhan perjalanan.

Kombinasi seluruh moda tersebut memastikan liburan di Palembang bisa dinikmati tanpa hambatan, baik untuk menjelajahi pusat kota maupun destinasi wisata unggulan.