BMKG

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Sulawesi Utara Hingga 20 April 2025, Masyarakat Diminta Waspada

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Sulawesi Utara Hingga 20 April 2025, Masyarakat Diminta Waspada
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Sulawesi Utara Hingga 20 April 2025, Masyarakat Diminta Waspada

JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat Sulawesi Utara untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi hingga Minggu, 20 April 2025. Cuaca buruk dengan intensitas hujan sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang, diprediksi melanda sejumlah wilayah di provinsi ujung utara Pulau Sulawesi itu.

Peringatan tersebut disampaikan oleh Astrid Lasut, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, pada Jumat. Ia menyampaikan bahwa peringatan dini cuaca ekstrem ini dikeluarkan menyusul hasil pemantauan kondisi atmosfer yang menunjukkan peningkatan potensi hujan lebat di berbagai daerah.

"BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga 20 April 2025," ujar Astrid Lasut dalam keterangan resminya.

Wilayah Terdampak Cuaca Ekstrem

Menurut Astrid, pada hari ini, Sabtu 19 April 2025, hujan lebat berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Sulawesi Utara, termasuk:

-Kota Manado

-Kota Tomohon

-Kota Bitung

-Kota Kotamobagu

-Kabupaten Minahasa

-Kabupaten Minahasa Utara

-Kabupaten Minahasa Selatan

-Kabupaten Minahasa Tenggara

-Kabupaten Bolaang Mongondow

-Kabupaten Bolaang Mongondow Utara

-Kabupaten Bolaang Mongondow Timur

-Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

-Kabupaten Kepulauan Sitaro

-Kabupaten Kepulauan Talaud

Sedangkan untuk tanggal 20 April 2025, cuaca ekstrem diprediksi masih berlanjut dan berpotensi terjadi di beberapa wilayah, terutama:

-Kabupaten Minahasa Utara

-Kabupaten Kepulauan Sangihe

--Kabupaten Kepulauan Talaud

Sebelumnya, pada 18 April 2025, intensitas hujan tinggi juga telah dilaporkan terjadi di Kabupaten Kepulauan Siau-Tagulandang-Biaro (Sitaro).

Potensi Dampak Bencana Hidrometeorologi

BMKG mengingatkan bahwa hujan lebat yang disertai angin kencang dan sambaran petir berpotensi memicu bencana banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, terutama di daerah-daerah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana alam.

"Waspadai potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang," jelas Astrid.

Ia juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat yang tinggal di lereng perbukitan, bantaran sungai, dan wilayah dengan sistem drainase buruk.

Imbauan BMKG untuk Masyarakat

BMKG mengimbau masyarakat Sulut untuk tidak berteduh di bawah pohon atau papan reklame saat terjadi hujan dan angin kencang. Pengendara juga diminta berhati-hati di jalan karena visibilitas dapat menurun drastis dan permukaan jalan menjadi licin.

“Warga yang tinggal di daerah rawan kami harapkan bisa mengantisipasi sedini mungkin. Kami juga meminta kerja sama dari pemerintah daerah dan perangkat desa untuk memberikan informasi secara cepat kepada warga,” tambah Astrid.

BMKG juga menyarankan masyarakat untuk memantau perkembangan informasi cuaca terkini melalui kanal resmi seperti situs www.bmkg.go.id, akun media sosial @infobmkg, dan aplikasi Info BMKG yang dapat diunduh secara gratis di ponsel.

Kolaborasi Penanggulangan Bencana

Peringatan dini ini diharapkan dapat memicu kolaborasi lebih lanjut antara pemerintah daerah, BPBD, dan masyarakat dalam menyiapkan langkah antisipatif, seperti pemantauan debit sungai, pengecekan saluran air, hingga penyediaan posko darurat di daerah rawan banjir dan longsor.

Dalam situasi seperti ini, BMKG menegaskan bahwa kesiapsiagaan dan respons cepat menjadi kunci dalam meminimalkan dampak bencana.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index