JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, kembali menghidupkan kegiatan Car Free Day (CFD) sebagai ruang publik multifungsi yang tidak hanya bebas dari kendaraan bermotor, tetapi juga menjadi pusat kreativitas anak muda dan pemberdayaan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.
Mulai Sabtu mendatang, ruas jalan dari pertigaan Warung Padang 2 hingga Perempatan Tulip akan disulap menjadi zona bebas kendaraan sejak pukul 06.00 hingga 10.00 WITA. Kawasan tersebut akan menjadi arena sosial, ekonomi, hingga hiburan masyarakat.
Bupati TTU, Yoseph Falentinus Delasalle Kebo, menegaskan bahwa CFD kali ini dirancang dengan pendekatan yang lebih inklusif dan strategis untuk mendukung pengembangan ekonomi kreatif, khususnya yang digerakkan oleh generasi muda.
“CFD ini kita hidupkan lagi bukan hanya untuk berolahraga, tapi juga membuka ruang tumbuh bagi pelaku UMKM, khususnya generasi muda yang sedang merintis usaha,” ujar Bupati Yoseph saat diwawancarai.
Bazar Kuliner hingga Live Music
Kegiatan ini tak hanya menyuguhkan zona sehat untuk olahraga pagi seperti senam zumba dan yoga bersama, tetapi juga akan dipadati oleh bazar kuliner, pasar rakyat, panggung musik live, serta berbagai aktivitas interaktif lainnya. Doorprize dari sponsor juga disiapkan untuk memeriahkan suasana dan menarik partisipasi lebih luas dari masyarakat.
Pemkab TTU menargetkan CFD sebagai wadah interaksi lintas komunitas—baik dari pelajar, pengusaha lokal, institusi pendidikan, maupun kelompok masyarakat kreatif. Semua elemen masyarakat diharapkan bisa berkontribusi dan menjadikan CFD sebagai wadah kolaborasi.
“CFD bukan hanya soal menutup jalan, tapi tentang membuka peluang. Kami mengajak semua elemen—dari pelajar, UMKM, hingga komunitas—ikut terlibat dan menjadikan ini panggung bersama,” tambah Bupati Yoseph.
Kolaborasi untuk Kelancaran Acara
Guna memastikan kelancaran pelaksanaan, Pemkab TTU juga telah menjalin koordinasi dengan Polres TTU, Kodim 1618/TTU, serta stakeholder lainnya, terutama untuk pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas selama kegiatan berlangsung.
Pemerintah setempat memastikan akan ada skema pengalihan arus kendaraan untuk menghindari kemacetan dan mendukung kenyamanan pengunjung. Hal ini dilakukan agar CFD benar-benar menjadi ruang publik yang aman, nyaman, dan ramah bagi semua kalangan.
Ekosistem Baru Ekonomi Kreatif di Perbatasan
Kegiatan Car Free Day di Kabupaten TTU diharapkan menjadi lebih dari sekadar kegiatan mingguan. Bupati Yoseph menegaskan, kegiatan ini dirancang sebagai bagian dari strategi jangka panjang membentuk ekosistem ekonomi kreatif dan inklusif di wilayah perbatasan yang memiliki potensi besar namun selama ini belum tergarap optimal.
“Kami ingin CFD ini bukan hanya menjadi event sesaat, tapi menjadi ruang kolaborasi yang mendorong semangat ekonomi kreatif masyarakat perbatasan,” pungkasnya.
Dengan letak geografis yang berbatasan langsung dengan Timor Leste, TTU memiliki potensi besar sebagai simpul ekonomi baru di kawasan timur Indonesia. CFD diharapkan bisa menjadi langkah awal membangkitkan potensi tersebut lewat pendekatan berbasis komunitas dan kolaborasi lintas sektor.
Dukungan Komunitas dan Peluang Jangka Panjang
Sejumlah komunitas di TTU, termasuk pegiat UMKM dan seniman lokal, menyambut positif program ini. Mereka berharap CFD dapat menjadi media promosi produk lokal, memperluas jaringan pasar, serta membangun kebanggaan terhadap potensi daerah.
Melalui program ini, Pemkab TTU menunjukkan komitmennya menghadirkan kebijakan yang merangkul partisipasi publik, menghidupkan ruang kota secara produktif, dan menjadikan kegiatan mingguan seperti CFD sebagai simbol transformasi sosial dan ekonomi di wilayah perbatasan.
CFD TTU akan menjadi cermin bahwa pembangunan tidak selalu dimulai dari pusat kota besar, tetapi bisa digerakkan dari ruang publik kecil yang menyatukan masyarakat, budaya, dan ekonomi dalam satu langkah bersama.