JAKARTA — Proyek Jalan Tol Yogyakarta–Bawen yang tengah dikerjakan pemerintah melalui skema Proyek Strategis Nasional (PSN), siap mencatat sejarah baru dalam pembangunan infrastruktur Indonesia. Terowongan jalan tol sepanjang 500 meter bakal dibangun di bawah kawasan perbukitan dan perkebunan kopi di Desa Losari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, dan akan menjadi terowongan jalan tol terpanjang yang pernah dibangun di Indonesia.
Pembangunan terowongan tersebut akan menggeser rekor yang selama ini dipegang oleh Terowongan Tol Cisumdawu (Cileunyi–Sumedang–Dawuan) di Jawa Barat, yang memiliki panjang 472 meter dan merupakan satu-satunya terowongan tol aktif di Indonesia saat ini.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Muhammad Fajri Nukman, mengungkapkan bahwa terowongan ini merupakan bagian penting dari trase jalan tol yang dirancang untuk menembus medan berbukit dan area perkebunan milik warga.
“Jadi nanti terowongan ini akan melewati perbukitan dan kebun kopi di Desa Losari, panjangnya kurang lebih 500 meter. Lebih panjang daripada terowongan Cisumdawu,” jelas Fajri saat diwawancarai belum lama ini.
Lokasi Masih Dalam Kajian Teknis dan Lingkungan
Meski panjang terowongan telah dirancang, Fajri menjelaskan bahwa titik pasti lokasi terowongan masih dalam tahap kajian menyeluruh. Tim teknis masih melakukan analisis terhadap struktur tanah, kondisi geologi, serta dampak lingkungan yang mungkin ditimbulkan, termasuk kemungkinan adanya pergeseran desain trase demi menghindari risiko atau konflik lahan.
“Masih dikaji potensi dampaknya terhadap lahan sekitar. Kajian ini penting agar tidak ada kerugian bagi masyarakat maupun kerusakan lingkungan,” ujar Fajri.
Progres Pengadaan Tanah Sudah Capai 59,51 Persen
Selain persiapan pembangunan terowongan, proses pengadaan lahan untuk proyek jalan tol Yogyakarta–Bawen yang terbentang sepanjang kurang lebih 76 kilometer juga menunjukkan kemajuan signifikan. Secara keseluruhan, progres pengadaan tanah telah mencapai 59,51 persen.
Di wilayah Kabupaten Magelang, proyek ini dibagi menjadi lima seksi, masing-masing menunjukkan capaian yang berbeda. Fajri memaparkan bahwa Seksi 1, yang juga mencakup sebagian wilayah Sleman di Daerah Istimewa Yogyakarta, telah mencapai hampir 97 persen. Sementara itu, Seksi 2 mencapai 92,73 persen, dan Seksi 3 sebesar 76,39 persen.
Namun, Seksi 4 masih menunjukkan progres yang cukup rendah, baru mencapai 31,7 persen, sementara Seksi 5, yang mencakup tujuh desa, lima di antaranya sudah masuk tahap penilaian.
“Mayoritas proses pengadaan tanah di Seksi 3 dan 4 kini berada pada tahap pemberkasan dan pengajuan ke LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara) untuk proses pembayaran ganti rugi kepada warga terdampak,” terang Fajri.
Warga Diminta Kooperatif, Pemerintah Janji Transparan
Dalam pelaksanaan pengadaan tanah, pemerintah berkomitmen untuk tetap mengedepankan transparansi dan keadilan bagi masyarakat. Fajri menegaskan bahwa proses penilaian harga dan pembayaran kompensasi kepada pemilik lahan dilakukan sesuai mekanisme yang berlaku.
Sementara itu, sejumlah warga di sekitar lokasi proyek mengaku menaruh harapan besar terhadap pembangunan tol tersebut, meskipun sebagian masih menanti kejelasan nilai ganti rugi lahan mereka.
Pemerintah daerah setempat juga aktif berkoordinasi dengan pihak pelaksana proyek dan Kementerian PUPR untuk memastikan bahwa proyek strategis ini berjalan lancar dan tetap berpihak kepada kepentingan masyarakat.
Infrastruktur Pendukung IKN dan Pemerataan Ekonomi Jawa
Jalan Tol Yogyakarta–Bawen merupakan bagian dari jaringan infrastruktur pendukung yang akan memperkuat konektivitas menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) dan memacu pemerataan ekonomi di Pulau Jawa. Jalan tol ini menghubungkan wilayah Jawa Tengah bagian selatan dengan jalur utama Trans Jawa, yang akan memangkas waktu tempuh antara Jogja dan Semarang secara signifikan.
Pembangunan terowongan sepanjang 500 meter di Magelang menjadi simbol dari tantangan teknis dan ambisi besar pemerintah dalam membangun konektivitas yang andal, modern, dan adaptif terhadap kondisi geografis Indonesia.