Baterai Listrik

Doktor Baru FT UNS Temukan Inovasi Baterai Listrik Ramah Lingkungan

Doktor Baru FT UNS Temukan Inovasi Baterai Listrik Ramah Lingkungan
Doktor Baru FT UNS Temukan Inovasi Baterai Listrik Ramah Lingkungan

JAKARTA - Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan hadirnya doktor baru yang membawa inovasi di bidang teknologi. Dr. Ir. Ahmad Ismail, M.Eng., lulusan program Doktor Teknik Kimia, telah berhasil menciptakan terobosan dalam pengembangan baterai listrik yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Inovasi tersebut tentunya membawa harapan baru bagi industri teknologi di Indonesia yang saat ini berusaha melepaskan ketergantungan pada sumber energi fosil.
Dalam disertasi doktoralnya, Dr. Ahmad Ismail mengembangkan jenis baterai yang menggunakan bahan yang lebih mudah didaur ulang. Penelitian ini menunjukkan bahwa inovasi tersebut dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, sekaligus meningkatkan efisiensi penyimpanan energi. “Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menghadirkan solusi bagi permasalahan lingkungan yang kian mengkhawatirkan akibat limbah baterai konvensional,” ungkap Dr. Ahmad dalam sebuah wawancara eksklusif.

Lebih lanjut, baterai yang dikembangkan oleh Dr. Ahmad menggunakan material berbasis organik yang mudah terurai setelah masa pakainya habis. Hal ini tentunya menjadi angin segar bagi pengembangan teknologi hijau yang lebih berkelanjutan. “Dengan menggunakan bahan organik, kita tidak hanya mengurangi limbah berbahaya, tetapi juga memangkas biaya produksi,” jelasnya.
Hasil penelitian ini mendapatkan dukungan penuh dari pihak universitas. Dekan Fakultas Teknik UNS, Prof. Dr. Ir. Sutrisno, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian ini. “Penemuan Dr. Ahmad Ismail merupakan salah satu langkah maju untuk menciptakan teknologi ramah lingkungan yang berdampak positif tidak hanya bagi dunia akademik tetapi juga bagi industri dan masyarakat luas,” ujarnya.

Meskipun penelitian ini baru dalam tahap pengembangan, hasil awal menunjukkan potensi yang menjanjikan. Penelitian ini diharapkan bisa menarik minat dari pelaku industri untuk mengadopsi teknologi ini dalam skala komersial. Dukungan dari sektor industri tentunya sangat penting untuk mewujudkan penggunaan massal dari teknologi ramah lingkungan ini. Dr. Ahmad menambahkan, “Kami berharap hasil penelitian ini dapat menarik perhatian para pengembang teknologi dan investor untuk berkolaborasi dalam mewujudkannya ke tahap produksi massal.”
Di lain sisi, tidak dapat dipungkiri bahwa inovasi di bidang baterai akan memainkan peran penting dalam transisi ke arah energi terbarukan. Pengembangan baterai yang lebih efisien dan terjangkau dapat mempercepat adopsi kendaraan listrik yang ramah lingkungan sekaligus mendukung penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin. Dalam era yang membutuhkan teknologi berkelanjutan, langkah-langkah menuju solusi energi yang efisien dan hijau ini menjadi sangat krusial.

Berdasarkan data terkini, penggunaan baterai konvensional menyisakan limbah berbahaya dan sulit terurai. Oleh karena itu, inovasi seperti yang dilakukan oleh Dr. Ahmad ini berperan penting dalam pengelolaan limbah dan pengurangan dampak lingkungan akibat penggunaan teknologi konvensional. Di sisi lain, pemerintah Indonesia juga terus mendorong pengembangan teknologi yang mendukung energi terbarukan, sesuai dengan tujuan nasional untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia menargetkan peningkatan penggunaan teknologi energi bersih dan terjangkau. Inovasi baterai yang efisien tentunya menjadi salah satu aspek penting dalam pencapaian target ini. Dr. Ahmad berharap agar pemerintah dapat memberikan dukungan yang lebih intensif kepada para peneliti dan akademisi dalam pengembangan teknologi berkelanjutan.

Dr. Ahmad juga menekankan perlunya kolaborasi antara peneliti, pengembang, dan pemerintah untuk memajukan teknologi baterai di Indonesia. “Kolaborasi ini penting untuk mewujudkan visi energi terbarukan yang terjangkau dan berkelanjutan bagi semua,” ujarnya. Dengan sinergi yang kuat, pengembangan teknologi hijau dapat lebih dinamis dan berdampak langsung terhadap pertambahan ekonomi serta kualitas lingkungan yang lebih baik.
Sebagai akademisi, Dr. Ahmad berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi ini dan berharap dapat mendidik generasi penerus yang peduli akan keberlangsungan lingkungan. Melalui pendidikan, UNS berusaha mencetak lulusan yang siap berkontribusi dalam pengembangan teknologi hijau. Penemuan Dr. Ahmad ini menjadi inspirasi nyata bagi mahasiswa dan peneliti lainnya untuk terus berkarya.
Dengan demikian, pencapaian ini membuka babak baru dalam pengembangan teknologi berkelanjutan di Indonesia. Harapan kita semua agar inovasi ini dapat segera diterapkan secara luas, memberikan dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian nasional. Inovasi Dr. Ahmad dalam pengembangan baterai listrik yang lebih ramah lingkungan adalah langkah nyata menuju masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index