Good Design

Good Design Indonesia 2025 Dorong Produk Lokal Tembus Global

Good Design Indonesia 2025 Dorong Produk Lokal Tembus Global
Good Design Indonesia 2025 Dorong Produk Lokal Tembus Global

JAKARTA - Indonesia kembali menegaskan kapasitasnya dalam menciptakan produk-produk berdesain unggul melalui penyelenggaraan Good Design Indonesia (GDI) 2025. 

Momentum ini semakin kuat ketika Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso (Busan) menyerahkan penghargaan kepada 51 produk terpilih dalam acara yang berlangsung di Auditorium Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Kamis.

Dengan mengusung tema “Good Design, Good Impact: Sustainability & Adaptive Design”, ajang ini menjadi bukti bahwa kreativitas dan inovasi desain Tanah Air mampu bergerak seiring dinamika kebutuhan pasar global yang terus berubah.

GDI 2025: Identitas, Narasi, dan Daya Tarik Visual Produk Indonesia

Good Design Indonesia selama ini dikenal sebagai platform strategis dalam memperkuat karakter produk lokal. 

Melalui GDI 2025, Kemendag ingin menegaskan bahwa desain tidak sekadar urusan estetika, melainkan elemen yang membangun identitas, mengemas cerita (storytelling), dan menciptakan daya tarik visual sesuai preferensi pasar internasional.

Program GDI berada di bawah Indonesia Design Development Center (IDDC) dan berjalan bersama Klinik Desain serta Designer Dispatch Service (DDS). Kolaborasi ini menjadi bagian dari upaya menyeluruh pemerintah untuk meningkatkan kapasitas desain produk Indonesia agar mampu masuk dan bertahan di pasar global.

Kemendag menegaskan dukungannya terhadap program tersebut sebagai langkah memperkuat daya saing produk nasional. Melalui pendekatan ini, desain bukan hanya pelengkap, namun menjadi pendorong transformasi industri kreatif dan manufaktur.

Pentingnya Desain Sebagai Penentu Daya Saing Ekspor

Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com pada Jumat (5/12/2025), Busan kembali menyoroti peran penting kualitas desain sebagai pembeda produk Indonesia di pasar internasional.

“Kualitas desain semakin menjadi faktor pembeda yang menunjukkan kemampuan produk menembus pasar internasional,” ujar Busan.

Ia menambahkan bahwa Kemendag terus memperkuat kapasitas desain nasional melalui berbagai pendampingan.

"Untuk memperkuat kapasitas desain nasional, diberikan pendampingan berupa konsultasi dan penguatan kualitas desain bagi pelaku usaha. Upaya ini akan mendorong terciptanya produk Indonesia yang kompetitif dan memiliki nilai tambah," lanjutnya.

Sejak diluncurkan pada 2017 bekerja sama dengan Japan Institute of Design Promotion (JDP), GDI memasuki tahun ke-9 sebagai ajang strategis bagi pelaku usaha dan desainer. Hingga 2025, lebih dari 1.300 produk telah mengikuti GDI, dengan ratusan di antaranya berhasil meraih penghargaan dan bahkan tembus pasar ekspor.

Kesuksesan GDI tahun ini juga tercermin dari capaian internasional. Pada 4 November 2025, delapan produk Indonesia meraih Good Design Award (G-Mark) 2025 di Jepang. Rangkaian produk itu meliputi tas ramah lingkungan, furnitur inovatif, material konstruksi, hingga kendaraan listrik — menunjukkan beragamnya inovasi desain lokal.

UMKM Semakin Percaya Diri Bersaing di Pasar Dunia

Busan menekankan bahwa desain produk adalah salah satu kunci untuk menjaga kinerja ekspor Indonesia tetap positif. Produk dengan desain baik memiliki peluang lebih besar untuk bersaing dan masuk ke pasar dunia, termasuk bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Banyak UMKM awalnya terkendala karena desain maupun kemasan produk yang belum optimal. Namun melalui pendampingan desainer profesional dalam program-program Kemendag, perubahan signifikan pun terjadi.

“Banyak produk UMKM yang awalnya belum optimal packaging maupun desainnya, kini berhasil menembus pasar global setelah didesain ulang oleh para desainer,” kata Busan.

Melihat perkembangan tersebut, Kemendag terus mendorong pelaku UMKM memaksimalkan potensi ekspor. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menghadirkan program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (Bisa) Ekspor sebagai dukungan lanjutan.

Momentum Penguatan Reputasi Desain Nasional

GDI 2025 tidak hanya merupakan ajang kompetisi, tetapi juga simbol posisi desain Indonesia di mata dunia. Melalui rangkaian proses kurasi dan pendampingan, banyak produk lokal berkembang dari sekadar komoditas menjadi karya yang memiliki nilai estetik, fungsional, serta ramah lingkungan.

Tema keberlanjutan dan desain adaptif yang diangkat tahun ini mencerminkan tuntutan pasar global yang semakin peduli pada dampak lingkungan. GDI sekaligus menjadi ruang bagi para desainer untuk menciptakan solusi inovatif yang relevan dengan kebutuhan masa depan.

Kesuksesan Indonesia membawa delapan produk ke panggung Good Design Award (G-Mark) Jepang juga semakin memperkuat reputasi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa standar desain Indonesia mampu berjalan seiring dengan standar global.

GDI pun terus tumbuh sebagai ekosistem pembinaan, penghargaan, dan pengakuan internasional. Keterlibatan desainer lintas industri — dari produk gaya hidup, furnitur, hingga kendaraan listrik — membuat program ini semakin inklusif dan progresif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index