JAKARTA - Perdebatan lama mengenai performa timnas Portugal kembali mengemuka usai kemenangan besar tanpa kehadiran Cristiano Ronaldo.
Hasil positif tersebut memicu anggapan bahwa Portugal justru tampil lebih baik ketika sang megabintang tidak bermain.
Pandangan tersebut langsung mendapat tanggapan dari Bruno Fernandes. Gelandang yang juga kapten Manchester United itu menilai kesimpulan tersebut terlalu sederhana dan tidak mencerminkan dinamika permainan sesungguhnya di dalam tim.
Dalam wawancara dengan Canal 11, Fernandes menegaskan bahwa absennya Ronaldo bukan faktor utama perubahan performa. Menurutnya, adaptasi tim selalu bergantung pada siapa yang bermain, bukan pada satu nama semata.
Kontribusi Ronaldo Tidak Sekadar Gol
Bruno Fernandes menekankan bahwa Cristiano Ronaldo tetap memiliki peran besar, terutama di area kotak penalti lawan. Kehadirannya selalu menarik perhatian bek, sehingga membuka ruang bagi rekan setim untuk bergerak lebih leluasa.
“Cristiano di dalam kotak penalti tetap merupakan pemain dengan level yang sangat tinggi,” kata Fernandes. “Dia menarik perhatian bek dan menciptakan ruang bagi pemain lain.”
Ia menjelaskan bahwa efek tersebut tidak selalu terlihat dalam statistik gol. Namun, secara taktis, kehadiran Ronaldo memberi keuntungan besar bagi struktur serangan Portugal.
Fernandes menilai pengalaman dan insting Ronaldo sulit digantikan. Meski usia terus bertambah, kontribusinya masih relevan dalam pertandingan-pertandingan penting.
Adaptasi Tim dengan Opsi Berbeda
Fernandes membandingkan karakter Ronaldo dengan pemain lain di lini depan Portugal. Ia menyebut setiap pemain membawa kelebihan sekaligus konsekuensi berbeda dalam pola permainan.
“Jika Cristiano tidak bermain dan Goncalo yang bermain, Goncalo kuat dalam pressing dan bagus dalam pergerakan diagonal,” ujarnya. Perbedaan itu menuntut pendekatan taktik yang juga berbeda.
Menurut Fernandes, hal terpenting adalah kemampuan tim untuk beradaptasi. Portugal harus mampu memaksimalkan kualitas siapa pun yang berada di lapangan.
“Semua pemain menambah sesuatu dan mengurangi hal lain,” ucapnya. Ia menegaskan bahwa Ronaldo juga bagian dari dinamika tersebut, sama seperti pemain lainnya.
Tanggapan atas Kritik Publik
Fernandes tidak menampik bahwa sebagian publik merasa Portugal bermain lebih bebas tanpa Ronaldo. Namun, ia menilai persepsi tersebut justru menjadi tanggung jawab para pemain di lapangan.
“Saya tahu apa yang dipikirkan orang, bahwa jelas kami bermain lebih baik tanpa Ronaldo,” katanya. Ia menyebut anggapan itu sering muncul ketika permainan terlihat lebih cair.
Meski begitu, Fernandes menilai jika pemain merasa terbebani oleh kehadiran Ronaldo, maka itu adalah kesalahan internal. Para pemain seharusnya mampu bermain lepas tanpa memikirkan status siapa pun.
Ia menegaskan bahwa kekhawatiran berlebihan justru bisa merugikan tim. Ronaldo, menurutnya, adalah aset yang seharusnya dimanfaatkan, bukan dihindari.
Ambisi Portugal Menuju Panggung Dunia
Cristiano Ronaldo sendiri masih memegang status sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa sepak bola internasional putra. Di bawah arahan pelatih Roberto Martinez, ia kembali menjadi bagian penting dari skuad Portugal.
Bruno Fernandes menutup pandangannya dengan menegaskan fokus utama tim adalah kesuksesan di Piala Dunia 2026. Ia menempatkan kepentingan kolektif di atas ambisi pribadi.
“Saya ingin bermain di Piala Dunia 2026, tetapi jika saya harus duduk di bangku cadangan agar kami menjadi juara, saya akan menandatangani itu dua kali,” ujarnya.
Pernyataan tersebut mencerminkan semangat kebersamaan dalam timnas Portugal. Bagi Fernandes, perdebatan soal Ronaldo seharusnya tidak mengalihkan perhatian dari tujuan utama.
Portugal memiliki generasi pemain bertalenta dengan karakter berbeda-beda. Keberhasilan tim tidak ditentukan oleh ada atau tidaknya satu pemain, melainkan oleh kemampuan seluruh skuad untuk saling melengkapi.
Dengan atau tanpa Cristiano Ronaldo, Portugal tetap membutuhkan keseimbangan, adaptasi, dan kerja sama. Menganggap Ronaldo sebagai beban justru mengabaikan kontribusi besar yang telah dan masih ia berikan bagi Selecao das Quinas.