JAKARTA - Peringatan keras kembali disampaikan Presiden RI Prabowo Subianto terkait pentingnya integritas dalam upaya penanganan bencana yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra.
Penegasan ini muncul sebagai respons atas laporan-laporan terbaru mengenai situasi lapangan yang memerlukan mobilisasi penuh dari seluruh unsur pemerintah. Dalam kondisi darurat seperti ini, Presiden menilai tidak boleh ada celah sedikit pun bagi oknum yang mencoba mengambil keuntungan.
Dalam rapat terbatas di Pos Pendamping Nasional Penanganan Bencana Alam Aceh, yang berlokasi di Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Minggu malam, Kepala Negara menekankan bahwa bencana yang terjadi menjadi pengingat bahwa tata kelola kekayaan dan anggaran negara harus dijalankan sebaik-baiknya.
Peringatan Keras: Tidak Ada Toleransi untuk Penyelewengan
Presiden Prabowo menegaskan bahwa setiap potensi penyimpangan harus diberantas karena kondisi bencana membutuhkan seluruh kemampuan pemerintah, termasuk aspek finansial, untuk memastikan keselamatan rakyat.
"Ini bukti bahwa kita harus mengelola semua kekayaan kita dengan sebaik-baiknya. Saya ingatkan tidak boleh ada penyelewengan, tidak boleh ada korupsi di semua entitas pemerintahan. Karena ini buktinya kita butuh setiap kemampuan kita. Kita butuh setiap uang kita untuk menghadapi dan mengatasi kesulitan rakyat," kata Prabowo seperti disaksikan dalam akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Minggu malam.
Penegasan tersebut menunjukkan bahwa Presiden ingin memastikan setiap rupiah digunakan tepat sasaran. Situasi darurat, menurutnya, tidak boleh dijadikan alasan untuk pembenaran praktik yang merugikan negara.
Selain itu, Prabowo juga mengingatkan semua menteri dan kepala daerah agar melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap jajaran masing-masing, terutama pada proyek-proyek yang berada dalam lingkup tanggung jawab mereka.
Instruksi Pengawasan hingga Sanksi untuk Pihak yang Nakal
Presiden Prabowo menyatakan bahwa dirinya tidak menginginkan ada pihak yang memanfaatkan penderitaan masyarakat untuk memperkaya diri. Bencana, menurutnya, adalah masa di mana pemerintah harus menunjukkan empati dan kehadiran nyata, bukan celah untuk keuntungan pribadi.
"Saya tidak mau ada pihak-pihak yang menggunakan bencana ini untuk memperkaya diri. Saya akan sangat keras, jangan ada yang mencari keuntungan di tengah penderitaan rakyat," kata Prabowo.
Ia juga memberikan instruksi tegas kepada Kapolri dan kepala daerah agar melakukan pengawasan ketat terhadap potensi penyelewengan, termasuk manipulasi harga atau penggelembungan biaya.
"Jadi Kepolisian, semua pihak, periksa, pemda catat kalau ada yang nakal-nakal, lipat gandakan harga dan sebagainya," kata Prabowo.
Instruksi ini menandai komitmen pemerintah untuk menindak tegas setiap pelanggaran, sekaligus menjaga kepercayaan publik dalam proses penanganan bencana yang masih berlangsung.
Situasi Lapangan: Kerusakan Serius dan Tantangan Alam
Setelah meninjau langsung kondisi di sejumlah titik terdampak, Presiden Prabowo memimpin rapat terbatas (ratas) mengenai penanganan dan pemulihan bencana yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Dalam rapat tersebut, ia menyampaikan bahwa laporan yang diterimanya menunjukkan tingkat kerusakan yang cukup masif.
Menurut laporan tersebut, banyak area persawahan mengalami kerusakan parah. Kondisi ini dikhawatirkan akan berdampak pada produksi pangan masyarakat setempat, terutama bagi daerah yang mengandalkan sumber pertanian sebagai basis ekonomi.
Selain itu, Presiden juga menerima laporan terkait sejumlah bendungan yang jebol, baik dengan skala besar maupun kecil. Kerusakan ini berdampak langsung pada sistem irigasi yang menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat, serta dapat memengaruhi ketahanan pangan daerah tersebut.
Dalam paparannya, Presiden mengakui bahwa sejumlah tantangan masih dihadapi di beberapa lokasi akibat kondisi alam yang dinamis dan penuh risiko. Meski demikian, pemerintah berkomitmen memastikan setiap upaya penanganan diusahakan secara terukur dan berkelanjutan.
Komitmen Pemerintah: Penanganan Bertahap dan Berkelanjutan
Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemerintah akan terus mengambil langkah-langkah terstruktur demi mempercepat pemulihan kehidupan masyarakat. Tantangan alam seperti akses jalan terputus, cuaca ekstrem, hingga medan yang sulit tidak menyurutkan pemerintah dalam memastikan bantuan tersalurkan.
Ia menyampaikan bahwa fokus pemerintah saat ini adalah memperbaiki elemen-elemen vital seperti infrastruktur dasar, pemulihan irigasi, bantuan logistik, hingga penanganan korban terdampak. Koordinasi antarlembaga juga terus diperkuat agar jalur penanganan berjalan efektif dan responsif.
Meski menghadapi berbagai kendala, Presiden percaya bahwa kerja bersama akan mempercepat pemulihan di wilayah terdampak. Ia menegaskan bahwa kehadiran negara akan terus dijaga sampai masyarakat kembali dapat menjalankan kehidupan normal.