JAKARTA - Perubahan perilaku konsumen mendorong ATR Cycling memperkuat kehadirannya di kanal digital.

Minat terhadap mobilitas ramah lingkungan dan gaya hidup aktif semakin tinggi, mendorong perusahaan beradaptasi melalui platform online untuk menjangkau konsumen lebih luas.

Langkah ini sejalan dengan tren global yang menunjukkan bahwa masyarakat kini lebih memilih bersepeda untuk olahraga, komuter harian, maupun aktivitas rekreasi. Digitalisasi menjadi kunci agar produk lebih mudah diakses dan pilihan konsumen lebih beragam.

Ekspansi Digital ATR Cycling di Marketplace

Sebagai bagian dari ekosistem sepeda di Indonesia, ATR Cycling memanfaatkan kanal digital untuk memperluas jangkauan. Produk dapat diakses melalui situs resmi atrcycling.com serta marketplace besar seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, dan Blibli.

Perusahaan yang berada di bawah PT Bintang Mas Lestari sejak 2019 ini menawarkan berbagai jenis sepeda, mulai dari sepeda anak, sepeda gunung, BMX, sepeda lipat, hingga sepeda listrik. Selain itu, ATR Cycling juga menyediakan aksesori dan suku cadang untuk melengkapi kebutuhan penggunanya.

Strategi ini memungkinkan konsumen membandingkan dan memilih produk sesuai kebutuhan tanpa harus datang ke toko fisik, mempermudah akses sekaligus meningkatkan peluang penjualan.

Menjawab Kebutuhan Konsumen Masa Kini

Menurut Winston Mulyadi, Direktur PT Bintang Mas Lestari, langkah ini adalah bentuk adaptasi terhadap pola belanja yang kian digital.

"Ten mobilitas hijau dan gaya hidup aktif akan terus bertumbuh," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (2/12/2025).

Kehadiran sepeda listrik dalam portofolio produk ATR Cycling juga mencerminkan meningkatnya permintaan terhadap pilihan transportasi yang lebih sehat dan ramah lingkungan, khususnya di kota-kota besar. Konsumen kini mencari solusi mobilitas yang efisien, ekonomis, dan mendukung gaya hidup aktif.

Dengan digitalisasi, perusahaan berharap dapat menjangkau generasi muda yang lebih nyaman berbelanja online dan ingin memadukan olahraga dengan kegiatan sehari-hari.

Fleksibilitas Produk dan Akses Informasi

Penguatan kanal digital tidak hanya soal penjualan, tetapi juga memberi ruang edukasi bagi konsumen. Melalui situs resmi dan marketplace, konsumen dapat memperoleh informasi lengkap tentang spesifikasi, harga, dan manfaat tiap jenis sepeda.

Hal ini memungkinkan pembeli membuat keputusan lebih tepat dan sesuai dengan kebutuhan—misalnya memilih sepeda gunung untuk olahraga ekstrem atau sepeda listrik untuk perjalanan harian.

Selain itu, platform digital mendukung layanan purna jual, mulai dari pemesanan suku cadang hingga tips perawatan sepeda. Dengan pendekatan ini, ATR Cycling memperkuat loyalitas pelanggan sekaligus mempermudah penetrasi pasar di era digital.

Tren Sepeda dan Gaya Hidup Hijau Terus Menguat

Pertumbuhan tren sepeda bukan hanya fenomena lokal. Global menunjukkan peningkatan minat pada mobilitas ramah lingkungan, terutama di kota padat dengan tingkat polusi tinggi.

ATR Cycling menyesuaikan strategi produk dan distribusi untuk memanfaatkan momentum ini. Dengan menghadirkan pilihan yang variatif, termasuk sepeda listrik, perusahaan memastikan dapat menjangkau semua segmen: anak-anak, remaja, dewasa, hingga profesional.

Perusahaan juga menekankan pentingnya keberlanjutan dan kesehatan, dengan fokus pada solusi transportasi yang ramah lingkungan. Ini sejalan dengan tren global yang menempatkan mobilitas hijau sebagai bagian dari gaya hidup modern.

Kesimpulan: Digitalisasi Kunci Penetrasi Pasar

Dengan memperkuat kehadiran di kanal digital, ATR Cycling menyesuaikan diri dengan perilaku konsumen masa kini. Integrasi situs resmi dan marketplace besar memberi fleksibilitas bagi konsumen untuk memilih, membandingkan, dan membeli sepeda sesuai kebutuhan.

Portofolio produk yang beragam, mulai dari sepeda anak hingga sepeda listrik, memperlihatkan respons ATR Cycling terhadap permintaan pasar yang terus berubah. Strategi digital ini diharapkan mampu meningkatkan penetrasi pasar, memperkuat loyalitas pelanggan, dan mempromosikan gaya hidup aktif yang ramah lingkungan.

Adaptasi ini menjadi contoh nyata bagaimana pelaku industri dapat merespons tren mobilitas hijau sambil memanfaatkan teknologi digital untuk mempermudah akses konsumen dan mendorong pertumbuhan penjualan.