JAKARTA - Kegagalan Chelsea mempertahankan konsistensi kembali menjadi sorotan usai mereka tumbang 1-3 dalam laga Leeds vs Chelsea pada pekan ke-14 Liga Inggris 2025/2026.
Bukan hanya skor yang menyakitkan bagi The Blues, tetapi juga cara mereka dipaksa menyerah oleh Leeds United yang tampil jauh lebih agresif dan efektif.
Bermain di Elland Road, tuan rumah menunjukkan intensitas tinggi sejak menit awal. Leeds memaksa Chelsea bertahan lebih dalam, memenangi duel lini tengah, dan mengoptimalkan peluang yang mereka dapat. Sebaliknya, The Blues kesulitan menciptakan ritme permainan dan kembali dipertanyakan kualitas performa tandangnya.
Gol-gol Leeds dicetak oleh Jaka Bijol (6’), Ao Tanaka (43’), dan Dominic Calvert-Lewin (72’). Chelsea hanya mampu membalas lewat Pedro Neto (50’) sebelum momentum positif itu kembali redup oleh kesalahan sendiri.
Leeds Kalahkan Chelsea Lewat Pressing Tajam dan Eksekusi Efektif
Sejak kick-off, Leeds langsung memberikan tekanan tinggi yang membuat Chelsea kesulitan membangun serangan dari lini belakang. Hasilnya terlihat sangat cepat ketika Jaka Bijol menanduk bola pada menit ke-6 untuk membawa Leeds unggul. Gol ini menjadi sinyal bagaimana laga akan berjalan.
Pascal Struijk sempat memiliki peluang kedua bagi Leeds melalui sundulan yang masih melebar. Chelsea mencoba merespons dengan menguasai penguasaan bola, namun pendekatan itu tidak cukup untuk menembus struktur pressing Leeds yang sangat terorganisasi.
Tekanan intens tuan rumah kembali menghasilkan gol. Pada menit ke-43, Ao Tanaka melepaskan tembakan keras dari tepi kotak penalti yang mengarah akurat ke pojok bawah gawang. Tembakan tersebut menjadi pukulan telak bagi Chelsea menjelang turun minum.
Chelsea sebenarnya memulai babak kedua dengan lebih agresif. Robert Sanchez melakukan penyelamatan krusial dari percobaan Lukas Nmecha, membuka peluang kebangkitan yang kemudian diwujudkan lewat gol Pedro Neto pada menit ke-50.
Gol itu lahir dari umpan silang matang Jamie Bynoe-Gittens yang memotong kepadatan lini pertahanan Leeds.
Namun, konsistensi kembali menjadi masalah utama Chelsea. Tosin Adarabioyo kehilangan bola di area berbahaya pada menit ke-72, memberi ruang bagi Noah Okafor untuk memberi umpan kepada Dominic Calvert-Lewin. Striker Leeds itu dengan mudah menutup laga menjadi 3-1.
Kemenangan Penting untuk Leeds, Kekalahan Menyakitkan bagi Chelsea
Hasil Leeds vs Chelsea ini terasa seperti titik balik bagi tuan rumah. Setelah empat laga tanpa kemenangan, Leeds akhirnya mencatat hasil positif dan keluar dari zona degradasi. Dengan tambahan tiga poin ini, mereka kini berada tiga poin di atas West Ham di peringkat ke-17.
Lebih dari angka, kemenangan ini menunjukkan karakter Leeds yang kembali solid, energik, dan berani menekan tim besar. Performa seperti ini menjadi modal penting untuk mempertahankan ritme sepanjang musim.
Sebaliknya, Chelsea pulang dengan banyak tanda tanya. Kekalahan ini memperlihatkan lagi sisi rapuh mereka saat bermain tandang. The Blues tercatat hanya memenangkan enam dari 49 pertandingan tandang liga sepanjang sejarah di Elland Road—sebuah statistik yang semakin memperburuk situasi.
Masuknya Cole Palmer, yang baru kembali setelah absen dua bulan, belum memberikan perubahan berarti. Ia mendapatkan peluang emas namun gagal mengeksekusinya dengan sempurna. Ketidakefektifan inilah yang menjadi cerminan masalah yang Chelsea bawa sepanjang laga.
Chelsea kini duduk di posisi keempat, tetapi performa inkonsisten seperti ini bisa menjadi hambatan besar dalam upaya mereka menembus persaingan gelar. Tanpa kestabilan dalam eksekusi dan pertahanan, The Blues semakin jauh dari level yang diharapkan publik.
Leeds Menemukan Identitasnya, Chelsea Terus Mencari Stabilitas
Kontras antara Leeds dan Chelsea dalam pertandingan ini terlihat jelas. Leeds mampu memanfaatkan dukungan publik Elland Road untuk mengembalikan identitas permainan mereka: pressing tinggi, serangan bertenaga, serta transisi cepat yang mematikan.
Sementara Chelsea masih terjebak dalam pola naik-turun performa yang tidak kunjung berakhir. Kesalahan individual, kurangnya kreativitas saat ditekan, serta ketidakmampuan memanfaatkan momentum menjadi masalah utama yang tampak dalam laga ini.
Dengan hasil ini, Leeds membuka peluang untuk kembali bersaing secara positif di papan bawah, terutama jika konsistensi pressing mereka terus terjaga. Sedangkan Chelsea harus bergerak cepat menemukan solusi agar tidak sering tersandung di laga tandang yang seharusnya bisa mereka menangkan.
Kekalahan ini menjadi sinyal keras bahwa The Blues membutuhkan stabilitas lebih dalam setiap lini. Tanpa perubahan signifikan, persaingan di papan atas akan semakin sulit dikejar.