JAKARTA - Menjelang Piala Dunia 2026, sorotan besar kembali tertuju pada Cristiano Ronaldo.
Bukan hanya karena sang megaikon akan mencatatkan rekor tampil di enam edisi turnamen, namun juga karena masa depannya bersama Timnas Portugal diprediksi menjadi salah satu pembahasan terbesar setelah ajang tersebut berakhir.
Di balik euforia menyambut ajang akbar di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada, Portugal sesungguhnya menantikan satu keputusan penting dari sang kapten.
Pertanyaannya sederhana namun bermakna besar: apakah Piala Dunia 2026 akan menjadi penampilan terakhir Ronaldo bersama Selecao? Atau justru menjadi langkah awal menuju bab baru dalam karier internasionalnya?
Ronaldo Tetap Kompetitif, Portugal Tak Menutup Pintu
Cristiano Ronaldo yang akan berusia 40 tahun pada 2026 tetap menunjukkan performa impresif. Bersama Al Nassr, kontraknya masih berlangsung hingga 2027, membuktikan bahwa ia masih mampu bersaing secara fisik maupun teknis pada level tinggi. Situasi itu membuat peluangnya melanjutkan karier internasional tidak sepenuhnya tertutup.
Informasi dari skuad Portugal juga menunjukkan nada optimis bahwa Ronaldo bisa tetap bertahan setelah Piala Dunia. Penilaian terhadap masa depannya tidak lagi sepenuhnya bertumpu pada usia, melainkan kontribusi nyata dan pengaruhnya sebagai pemimpin tim.
Wes Brown, mantan rekan setim Ronaldo di Manchester United, bahkan secara terbuka mendukung kemungkinan itu. “Jika dia masih bisa memberi kontribusi, mengapa tidak memanggilnya? Ia masih menjadi panutan bagi para pemain muda dan ingin membantu mereka berkembang,” kata Brown.
Dengan sudut pandang seperti itu, peluang Ronaldo tampil di Euro 2028 pun ikut menguat. Sejak dulu, CR7 selalu menyatakan bahwa dirinya tidak menilai karier berdasarkan angka usia, tetapi pada kemampuan, ambisi, dan kondisi tubuhnya.
Ambisi Besar yang Masih Membakar Sang Kapten
Cristiano Ronaldo memang tidak membutuhkan gelar Piala Dunia untuk memastikan statusnya sebagai salah satu pesepak bola terhebat sepanjang masa. Namun semua orang tahu: trofi tersebut adalah satu-satunya mahkota yang belum pernah ia raih, dan hasrat itu tetap hidup hingga hari ini.
Wes Brown bahkan mengungkapkannya secara gamblang. “Tentu dia ingin memenanginya! Ini mungkin kesempatan terakhirnya… itu trofi terbesar dari semuanya,” ujarnya.
Kejujuran komentar tersebut mencerminkan motivasi yang terus membara dalam diri Ronaldo.
Selain gelar dunia, CR7 juga masih mengincar pencapaian monumental lain: mencapai 1.000 gol resmi sepanjang kariernya. Catatan yang tampak mustahil bagi banyak pemain, namun tetap realistis untuk Ronaldo yang terus mencetak gol secara konsisten.
“Ini akan jadi lapisan gula di atas segalanya… hanya sedikit pemain yang mampu mencapainya, dan Ronaldo salah satunya,” tambah Brown.
Menjelang undian grup Piala Dunia 2026 pada 5 Desember di Washington, D.C., Ronaldo tetap menunjukkan sikap yang sama seperti biasanya—fokus, disiplin, dan selalu mengincar standar tertinggi meski berada di fase akhir kariernya.
Panggung 2026 Bisa Menjadi Awal, Bukan Penutup
Situasi menarik muncul ketika membahas bagaimana Ronaldo akan melanjutkan kariernya setelah 2026. Banyak pemain yang di usia hampir 40 tahun mulai mempertimbangkan pensiun, tetapi Ronaldo justru berada pada jalur berbeda. Opsi untuk tampil di Euro 2028 kini terbuka, dan sejumlah kemungkinan juga mengemuka terkait masa depannya di level klub.
Ronaldo berpotensi kembali ke Sporting CP, klub masa kecil yang membesarkan namanya. Di sisi lain, ia juga bisa memilih tetap bertahan di Arab Saudi dan memperpanjang kontraknya jika performanya stabil. Semua kemungkinan itu menandakan bahwa perjalanan Ronaldo belum mendekati garis akhir.
Portugal sendiri tentu menyadari pengaruh besar Ronaldo di ruang ganti dan lapangan. Selama fisiknya mampu menopang intensitas pertandingan internasional, ia tetap menjadi aset berharga—baik sebagai pencetak gol, pemimpin, maupun inspirasi bagi generasi muda Selecao.
Ronaldo, Portugal, dan Pertanyaan yang Masih Menggantung
Pertanyaan mengenai kapan Cristiano Ronaldo akan berhenti masih belum menemukan jawaban. Namun satu hal yang tampak jelas: keputusan itu tidak akan datang hanya karena faktor usia. Ronaldo selalu menilai dirinya berdasarkan performa, dan selama ia merasa masih bisa bersaing, pintu timnas tetap terbuka.
Momen saat ia menyerahkan ban kapten kepada Bernardo Silva setelah menerima kartu merah saat melawan Irlandia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 menunjukkan bahwa pengaruhnya tetap besar, bahkan dalam situasi sulit. Perannya tidak hanya terletak pada kontribusi di lapangan, tetapi juga pada karakter kepemimpinannya.
Ronaldo sendiri memiliki banyak opsi—Euro 2028, pulang ke Sporting, atau memperpanjang kariernya di Arab Saudi. Semua itu memperlihatkan bahwa kisahnya belum mendekati akhir, dan Portugal pun masih memiliki harapan untuk mempertahankan sang legenda sedikit lebih lama.
Satu hal pasti: Cristiano Ronaldo masih menulis bab-bab baru dalam kariernya, dan dunia sepak bola masih menantikan apa yang akan ia lakukan setelah Piala Dunia 2026.