JAKARTA - Tekanan yang terus menumpuk di tubuh Real Madrid membuat masa depan Rodrygo kembali menjadi pembahasan panas.
Bukan lagi sekadar rumor biasa, kali ini klub dikabarkan siap melepas sang penyerang muda pada bursa Januari. Situasi ini mencerminkan berubahnya sikap Los Blancos terhadap pemain yang dulunya dianggap bagian dari proyek jangka panjang.
Rodrygo, yang beberapa tahun lalu bersinar sebagai talenta masa depan, kini menghadapi babak paling sulit dalam kariernya. Performa yang menurun tajam, persaingan ketat di lini depan, serta rencana perombakan skuad membuat posisinya di Santiago Bernabeu semakin rapuh.
Real Madrid sebelumnya disebut bersedia menjual pemain berusia 24 tahun itu. Ia kembali masuk dalam daftar target beberapa klub pada jendela transfer musim dingin.
Namun, kelanjutan kariernya pun tak lepas dari perhitungan finansial, terutama setelah dua klub Premier League—Arsenal dan Liverpool—mundur akibat banderol yang terlalu tinggi, sekitar 77 juta poundsterling.
Performa yang Menuai Kekhawatiran di Bernabeu
Tantangan Rodrygo bukan hanya soal transfer, melainkan performa yang merosot. Mirror Football melaporkan bahwa sang winger menjalani 30 pertandingan klub tanpa satu pun gol. Catatan tersebut menyamai rekor buruk Mariano Diaz, meski Diaz mencapainya dengan menit bermain yang lebih sedikit.
Dari rangkaian laga itu, 15 pertandingan tanpa gol terjadi pada musim ini di bawah arahan Xabi Alonso. Sang pelatih lebih sering memasukkannya sebagai pemain pengganti, membuat ritme bermainnya tidak stabil. Sejauh ini, kontribusinya hanya berupa dua assist.
Terakhir kali Rodrygo mencetak gol adalah saat Real Madrid menghadapi Atletico Madrid pada ajang Liga Champions bulan Maret lalu. Rentang waktu tanpa gol yang begitu panjang membuat kepercayaan publik makin luntur.
Arsenal dan Liverpool Tak Lagi Prioritas
Minat Arsenal dan Liverpool terhadap Rodrygo sempat tinggi pada bursa transfer sebelumnya. Namun, kedua tim kini telah membentuk skuad yang lebih kuat dan tak memiliki kebutuhan mendesak di sektor penyerang sayap.
The Gunners, misalnya, telah merekrut Noni Madueke, Viktor Gyokeres, dan Eberechi Eze. Kembalinya Gabriel Jesus serta Kai Havertz dari cedera juga menutup celah yang sebelumnya mereka miliki di lini depan.
Sementara itu, Liverpool telah menggelontorkan sekitar 300 juta poundsterling untuk memboyong Florian Wirtz, Hugo Ekitike, dan Alexander Isak. Meski belum sepenuhnya menikmati hasil investasi besar tersebut, The Reds menilai menambah penyerang baru bukan langkah yang tepat saat ini.
Padahal, menurut kabar, Rodrygo lebih condong ke Merseyside jika ia harus meninggalkan Madrid. Namun dengan situasi saat ini, baik Arsenal maupun Liverpool bukan lagi tujuan ideal baginya.
Rencana Besar Madrid dan Masa Depan yang Tak Pasti
Mirror Football juga menyebut bahwa Rodrygo bukan satu-satunya yang mungkin dilepas. Real Madrid berencana merombak skuad guna memberi ruang bagi perkembangan baru. Kebijakan ini membuat posisi banyak pemain dipertimbangkan ulang, termasuk Rodrygo yang performanya belum menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.
Catatan statistik, tekanan dari publik, dan kebutuhan Madrid untuk menyegarkan tim semuanya membuat masa depannya berada di area abu-abu. Kombinasi faktor itu memperlihatkan bahwa hengkang di Januari bukan lagi kemungkinan kecil.
Meski demikian, Rodrygo sebenarnya masih memegang komitmen kuat kepada klub. Dalam sebuah pernyataan, ia menegaskan kesetiaannya terhadap Los Blancos.
"Selama Madrid masih menginginkan saya, saya akan tetap di sini," ujarnya.
Namun situasi saat ini membuktikan bahwa keputusan bukan sepenuhnya ada di tangan sang pemain. Penurunan performa, rencana perombakan, serta persaingan ketat dengan para bintang baru membuat posisinya semakin terdesak.
Arah Perjalanan Karier Rodrygo Mulai Mengabur
Jika performanya tak berubah, Real Madrid kemungkinan akan membuka pintu keluar bagi sang pemain ketika jendela transfer secara resmi dibuka. Periode tanpa gol yang panjang tak hanya memengaruhi kepercayaan diri Rodrygo, tetapi juga memengaruhi penilaian klub terhadap kontribusinya.
Bagi pemain yang pernah menjadi penentu kemenangan di laga besar—termasuk dua golnya ke gawang Manchester City di semifinal Liga Champions beberapa musim lalu—situasi ini tentu menjadi kemunduran yang tak terduga.
Kini, masa depan Rodrygo hanya menunggu dua hal: apakah ia mampu memperbaiki performanya dalam waktu singkat, atau apakah Madrid benar-benar akan mengakhiri kebersamaan yang dimulai sejak ia direkrut dari Santos pada 2019.
Yang jelas, kabut ketidakpastian mengelilingi kariernya saat ini. Dan jika Real Madrid sudah kehilangan kesabaran, perjalanan baru bagi Rodrygo bisa dimulai lebih cepat dari yang dibayangkan.