JAKARTA - Hasil mengejutkan kembali mewarnai DFB Pokal 2025/2026 ketika Borussia Mönchengladbach harus angkat koper lebih cepat.
Bermain di kandang sendiri pada babak 16 besar, Die Fohlen justru dipaksa menyerah 1-2 dari tamunya, FC St. Pauli. Kekalahan ini bukan hanya mengakhiri perjalanan mereka di kompetisi piala, tetapi juga memunculkan kembali citra DFB Pokal sebagai turnamen penuh kejutan.
Pertandingan yang digelar di Borussia-Park pada Selasa, 2 Desember 2025, menjadi sorotan utama pecinta sepak bola Jerman. Mönchengladbach sebelumnya lebih difavoritkan karena catatan pertemuan mereka yang lebih baik dari St. Pauli. Namun, realitas di lapangan kembali menunjukkan bahwa prediksi bukan jaminan hasil akhir.
Kekalahan ini sekaligus menambah daftar panjang cerita dramatis di kompetisi tersebut, di mana tim-tim non-unggulan sering tampil luar biasa. Banyak penonton pun bertanya-tanya bagaimana jalannya pertandingan hingga Mönchengladbach harus terhenti, serta bagaimana peta kekuatan kedua tim dalam rekor pertemuan mereka.
Kejutan Besar di Babak 16 Besar DFB Pokal
Pertemuan antara Borussia Mönchengladbach dan FC St. Pauli di babak 16 besar berlangsung ketat dengan tempo tinggi. Sejak awal, kedua tim saling menyerang, tetapi St. Pauli tampil lebih efektif ketika berada di area berbahaya.
Gol pertama hadir pada menit ke-43 melalui sontekan Martijn Kaars, yang membawa St. Pauli unggul 1-0 menjelang turun minum. Keunggulan ini membuat tensi pertandingan meningkat pada babak kedua.
Mönchengladbach akhirnya menemukan ritme permainan mereka dan sukses menyamakan skor menjadi 1-1 lewat sundulan Haris Tabakovic. Gol tersebut memantik semangat tuan rumah untuk mengejar kemenangan, namun keinginan itu kandas ketika St. Pauli kembali memanfaatkan peluang.
Pada menit ke-83, Louis Oppie mencatatkan namanya di papan skor setelah menerima umpan matang dari Martijn Kaars. Gol penentu ini memastikan kemenangan 2-1 bagi St. Pauli dan menyingkirkan Mönchengladbach dari ajang DFB Pokal.
Sorotan juga tertuju pada penampilan Kevin Diks, bek Mönchengladbach yang tampil sejak menit awal. Diks membuat blunder yang berujung pada gol pertama St. Pauli, sebelum akhirnya ditarik keluar pada menit ke-86, menandai malam yang kurang beruntung bagi dirinya.
Pertemuan Sebelumnya di Bundesliga Sepanjang 2025
Sebelum duel di DFB Pokal ini, Mönchengladbach dan St. Pauli sudah dua kali bertemu di Bundesliga 2025. Catatan tersebut memberikan gambaran bagaimana persaingan kedua tim berkembang sepanjang musim.
Pada pertemuan 1 November 2025, Mönchengladbach tampil superior ketika menaklukkan St. Pauli dengan skor telak 4-0 di Hamburg. Hasil itu menjadi salah satu kemenangan tandang terbaik mereka, dengan Haris Tabakovic memborong dua gol, disusul lesakan Machino dan Fraulo.
Namun enam bulan sebelumnya, tepatnya pada 6 April 2025, duel keduanya berakhir imbang 1-1 di Millerntor-Stadion. Gol Mönchengladbach dicetak oleh Itakura, sementara Afolayan menjadi penyelamat St. Pauli. Dua hasil itu menunjukkan bahwa meski Mönchengladbach kerap unggul, St. Pauli tetap mampu memberikan perlawanan berarti.
Dari perjalanan pertemuan sepanjang 2025, terlihat bahwa kedua tim memiliki dinamika performa yang fluktuatif, menjadikan laga-laga mereka selalu menarik dan tidak mudah diprediksi.
Rekor Head-to-Head: Keunggulan Mönchengladbach Namun Tren Mulai Berubah
Jika melihat keseluruhan catatan pertemuan kedua tim, Borussia Mönchengladbach memang masih berada di atas St. Pauli.
Dalam 18 pertandingan yang pernah dimainkan, Mönchengladbach mengantongi 8 kemenangan, sementara St. Pauli meraih 4 kemenangan, dan 6 pertandingan berakhir imbang. Rata-rata tercipta 2.94 gol dalam setiap pertemuan langsung mereka.
Namun gambaran berbeda muncul ketika statistik difokuskan pada periode yang lebih spesifik. Sejak tahun 2007, dalam total 12 pertandingan, Mönchengladbach unggul dengan 5 kemenangan, St. Pauli mengoleksi 3 kemenangan, dan 4 laga berakhir imbang.
Dalam rentang itu, Mönchengladbach mengemas 21 gol—rata-rata 1.8 gol per pertandingan—sedangkan St. Pauli mencetak 12 gol, dengan rata-rata 1.0 gol per pertandingan.
Menariknya, tren mulai berubah dalam 7 pertemuan terakhir antara kedua tim. Di periode terbaru tersebut, Mönchengladbach dan St. Pauli sama-sama meraih 3 kemenangan, dan satu laga berakhir imbang.
Mönchengladbach mencetak 14 gol, sementara St. Pauli menorehkan 9 gol. Angka-angka ini memperlihatkan bahwa persaingan keduanya makin seimbang dalam beberapa tahun terakhir.
Penutup: St. Pauli Kirim Pesan Kuat di Turnamen Penuh Kejutan
Kemenangan St. Pauli atas Borussia Mönchengladbach bukan hanya mengamankan tiket mereka ke babak perempat final, tetapi juga mengingatkan publik bahwa DFB Pokal memang selalu menyimpan momentum tak terduga. Efisiensi, keberanian, dan permainan disiplin menjadi kunci keberhasilan St. Pauli dalam duel ini.
Di sisi lain, kekalahan Mönchengladbach menunjukkan betapa tipisnya jarak antara tim unggulan dan tim penantang ketika bermain di kompetisi piala. Meski memiliki rekor pertemuan yang kuat, mereka tetap harus membayar mahal atas kesalahan-kesalahan kecil.
Pertanyaannya kini, mampukah St. Pauli mempertahankan performa impresif ini pada babak selanjutnya? Dan apakah Mönchengladbach mampu bangkit di kompetisi domestik lainnya? Yang pasti, duel keduanya telah menambah warna baru dalam catatan panjang rivalitas mereka.