JAKARTA - Transformasi nilai pasar pemain Timnas Indonesia yang berkarier di Liga Belanda kembali menjadi sorotan setelah Transfermarkt merilis pembaruan terbarunya.
Pergerakan harga ini tidak hanya menggambarkan performa masing-masing pemain, tetapi juga kondisi yang mereka hadapi sepanjang musim. Dari delapan pemain yang masuk daftar, sebagian mengalami kenaikan, sebagian bertahan, dan hanya satu yang merosot tajam.
Mees Hilgers menjadi nama paling disorot karena penurunan signifikannya. Sebaliknya, Dean James dan Justin Hubner justru semakin naik pamor berkat stabilitas performa. Dinamika ini memperlihatkan betapa cepatnya perubahan nilai pasar terjadi di kompetisi seketat Eredivisie.
Di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap pemain Indonesia di luar negeri, update terbaru ini menjadi tolok ukur penting untuk melihat perkembangan mereka sepanjang musim 2025/2026.
mees hilgers alami penurunan terbesar musim ini
Mees Hilgers, bek FC Twente yang sejak musim lalu tampil konsisten, harus menerima kenyataan pahit. Nilai pasarnya turun dari Rp 86,91 miliar menjadi Rp 69,53 miliar. Penurunan drastis ini bukan tanpa alasan, sebab situasinya di Twente memang memanas sejak gagal pindah pada bursa musim panas lalu.
Setelah tidak mencapai kesepakatan dengan klub baru, Hilgers memilih menolak perpanjangan kontrak yang ditawarkan FC Twente. Keputusan itu menyebabkan dirinya dibekukan dari tim utama dan tidak dimainkan sama sekali.
Musibah semakin memperburuk keadaan ketika Hilgers mengalami cedera ACL. Cedera ini membuatnya hampir mustahil kembali merumput pada musim ini. Dalam usia 24 tahun, periode pemulihan panjang ini tentu berdampak besar terhadap nilai pasarnya.
Meski begitu, pengalaman, kualitas bertahan, dan rekam jejaknya bersama Twente tetap menjadikan Hilgers sebagai salah satu bek Indonesia paling berpotensi ketika kembali pulih.
dua pemain alami kenaikan nilai pasar
Kabar baik datang dari dua pemain Timnas Indonesia lainnya yang berkarier di Eredivisie: Dean James dan Justin Hubner. Keduanya mencatatkan kenaikan nilai pasar berdasarkan pembaruan terbaru.
Dean James, pemain andalan Go Ahead Eagles, mengalami kenaikan dari Rp 31,29 miliar menjadi Rp 34,76 miliar. Performanya konsisten sejak musim lalu ketika berhasil membawa klubnya menjuarai Piala KNVB. Pada musim ini, ia hadir dalam kompetisi Europa League, yang semakin memperkuat reputasinya sebagai fullback modern yang dinamis.
James kembali menjadi tulang punggung timnya di berbagai kompetisi. Stabilitas performa serta kontribusinya di fase bertahan maupun menyerang membuatnya layak mendapat peningkatan nilai pasar.
Justin Hubner juga mencatatkan kenaikan, dari Rp 5,21 miliar ke Rp 6,08 miliar. Sebagai bek Fortuna Sittard, Hubner menunjukkan perkembangan signifikan pada musim ini. Fisiknya yang solid dan kemampuannya dalam membaca permainan membuat dirinya menjadi pilihan utama.
Kenaikan ini juga menegaskan perkembangan positif karier Hubner di usia muda. Nilai pasar yang meningkat menandakan pengakuan terhadap kontribusinya yang semakin konsisten.
dua pemain pertahankan nilai tanpa perubahan
Selain pemain yang mengalami kenaikan dan penurunan, terdapat dua pemain yang nilai pasarnya tetap stabil. Miliano Jonathans dari FC Utrecht menjadi salah satunya. Nilai pasar sang winger masih berada di angka Rp 15,64 miliar.
Jonathans tampil cukup reguler pada musim ini, meski kontribusinya belum mengalami peningkatan signifikan secara statistik. Stabilitas nilainya menunjukkan bahwa ia masih dipandang sebagai aset penting bagi klub, namun juga belum memiliki lonjakan performa yang cukup untuk meningkatkan harga pasarnya.
Mauro Zijlstra, striker FC Volendam, menjadi pemain lainnya yang nilai pasarnya tidak berubah. Ia tetap berada pada angka Rp 1,30 miliar dalam pembaruan terbaru. Volendam yang tampil inkonsisten pada musim ini turut memengaruhi posisi Zijlstra dalam skuad, yang berdampak pada stagnasi nilai pasarnya.
Meski tidak mengalami kenaikan, konsistensi mereka dalam mempertahankan nilai tetap menjadi hal positif di tengah kompetisi yang kompetitif.
pemain timnas di kasta kedua tetap mendapat sorotan
Selain lima pemain di Eredivisie, ada tiga pemain Timnas Indonesia lainnya yang tampil di kasta kedua Liga Belanda. Mereka adalah Ivar Jenner (Jong Utrecht), Tim Geypens (FC Emmen), dan Dion Markx (Top OSS).
Ivar Jenner masih memiliki nilai pasar Rp 5,21 miliar. Jenner terus mendapatkan menit bermain reguler dan masih menjadi bagian penting dari proyek pengembangan Utrecht.
Tim Geypens memiliki nilai pasar Rp 3,48 miliar. Sang pemain menunjukkan perkembangan sebagai bek muda, meski belum menembus tim utama Eredivisie.
Dion Markx, yang kini bermain untuk Top OSS, belum memiliki nilai pasar yang tercatat di Transfermarkt. Meski begitu, kehadirannya sebagai pemain muda Indonesia di kompetisi Eropa tetap menjadi hal yang patut diapresiasi.
Ketiganya menunjukkan bahwa pembinaan pemain Indonesia di Belanda tidak terbatas hanya pada level teratas, tetapi juga berkembang melalui klub-klub di kasta kedua yang memberi kesempatan menit bermain lebih banyak.
