JAKARTA - Persija Jakarta kembali memamerkan kedalaman kualitas skuad mereka di musim 2025/2026 dengan performa yang tidak hanya efektif, tetapi juga menyeluruh di berbagai aspek permainan.
Data terbaru dari I.League dan Lapang Bola memperlihatkan bahwa tim asuhan Mauricio Souza mendominasi empat kategori penting dalam BRI Super League: jumlah gol, assist, penguasaan bola, dan total sepak pojok.
Catatan impresif ini memberikan gambaran bahwa Persija tidak hanya bermain stabil, tetapi juga mengembangkan karakter permainan agresif yang konsisten dalam menyerang maupun mengendalikan permainan.
Melalui pendekatan taktis yang matang, Persija berhasil menjadi salah satu tim dengan serangan paling produktif hingga pekan ke-14. Dengan total 27 gol, mereka memimpin daftar tim paling subur, unggul tiga gol dari Borneo FC yang berada di bawahnya.
Efektivitas Serangan dan Ketajaman Lini Depan
Produktivitas Persija tidak lepas dari kontribusi lini depan yang semakin matang. Nama Maxwell Souza menjadi figur sentral dengan catatan sepuluh gol, menjadikannya top scorer sementara bersama Dalberto Luan dari Arema FC.
Dari 13 pertandingan yang sudah dijalani, Persija mencatatkan rata-rata 2,08 gol per laga, sebuah indikator stabilnya alur serangan mereka.
Selain soal gol, kreativitas dalam membangun serangan turut membawa Persija ke papan atas statistik assist. Lapang Bola mencatat bahwa Persija mengoleksi 20 assist, unggul tipis dari Borneo FC. Ini menegaskan bahwa serangan mereka tidak hanya bertumpu pada satu pemain, melainkan mengandalkan distribusi bola yang rapi dari lini tengah dan sayap.
Pergerakan kolektif inilah yang menjadikan Persija salah satu tim paling berbahaya, terutama ketika memasuki area sepertiga akhir lapangan.
Keunggulan Sepak Pojok dan Dominasi Bola
Transfermarkt mencatat bahwa tiga pemain Persija—Maxwell, Allano Lima, dan Witan Sulaeman—masing-masing menyumbang tiga assist musim ini. Kontribusi bertiga tersebut menambah amunisi kreativitas yang membuat skema permainan Mauricio Souza semakin sulit ditebak.
Selain itu, Persija juga unggul dalam urusan sepak pojok. Dengan 76 corner kick dari 13 laga, Macan Kemayoran menjadi tim dengan jumlah sepak pojok terbanyak di liga. Mereka unggul empat sepak pojok dari Bali United yang berada di posisi kedua.
Frekuensi sepak pojok yang tinggi mencerminkan betapa seringnya Persija menekan pertahanan lawan hingga menghasilkan peluang bola mati. Ini sekaligus menegaskan tingginya intensitas serangan dari sisi sayap maupun penetrasi lini depan.
Dari sisi penguasaan bola, I.League menunjukkan bahwa Persija kembali berada di posisi teratas dengan catatan 799. Bali United menyusul dengan 775, diikuti PSIM Yogyakarta (727) dan Persis Solo (667).
Dominasi ball possession ini menjadi bukti bahwa Persija tidak hanya kuat saat menyerang, tetapi juga mampu menjaga kontrol pertandingan dari awal hingga akhir.
Momentum Positif dan Stabilitas di Papan Atas
Performa ciamik Persija semakin lengkap dengan kemenangan 2-0 atas PSIM Yogyakarta pada pekan ke-14. Selain memperkuat posisi mereka di klasemen, kemenangan tersebut menjadi kado istimewa bagi tim yang tengah merayakan ulang tahun ke-97.
Konsistensi permainan terlihat jelas melalui cara Persija memanfaatkan peluang dan menutup ruang gerak lawan. Stabilitas seperti ini jarang terjadi dalam waktu singkat, mengingat musim ini banyak tim tampil kompetitif.
Hingga pekan ke-14, Persija mengumpulkan 29 poin dari 13 pertandingan, menempatkan mereka di posisi kedua klasemen sementara. Mereka hanya tertinggal empat poin dari Borneo FC yang berada di puncak klasemen.
Dengan tren positif serta catatan statistik yang mendukung, Persija menunjukkan kesiapan sebagai penantang serius gelar juara musim ini.
Tanda-tanda Kesiapan Persija untuk Perebutan Gelar
Melihat keseluruhan aspek permainan, Persija kini berada dalam kondisi yang sangat ideal. Ketajaman lini depan, kontribusi pemain sayap, dan dominasi permainan tengah membuat mereka unggul dalam banyak situasi pertandingan.
Salah satu kunci keberhasilan adalah kemampuan Mauricio Souza dalam menemukan keseimbangan antara permainan agresif dan kontrol tempo. Variasi serangan yang dimiliki Persija juga membuat mereka sulit dihentikan, terutama ketika dalam kondisi penuh percaya diri.
Dengan penguasaan bola yang tinggi dan angka sepak pojok terbanyak, Persija memiliki pola permainan yang mengarah pada dominasi lapangan. Hal ini menjadi modal penting untuk menghadapi lawan-lawan besar di putaran berikutnya.
Di sisi lain, skuad Persija telah menunjukkan kedewasaan dalam menyikapi tekanan kompetisi. Mereka tampil konsisten dari pekan ke pekan tanpa fluktuasi signifikan, sebuah ciri khas tim yang dibangun untuk menjadi juara.
Jika tren ini berlanjut, Persija berpotensi menjadi ancaman terbesar bagi Borneo FC di puncak klasemen dan membuka peluang untuk membawa pulang trofi BRI Super League 2025/2026.