JAKARTA - Solo tak hanya dikenal dengan warisan budaya dan batiknya, tetapi juga kuliner tradisional yang kaya rasa.
Salah satu minuman legendaris yang wajib dicoba adalah Dawet Telasih, perpaduan dawet hijau, santan gurih, gula cair, dan biji telasih yang menyegarkan di setiap tegukan.
Minuman ini berbeda dari dawet biasa karena tambahan biji telasih, yang menambah tekstur kenyal dan aroma khas. Beberapa tempat juga menambahkan ketan hitam, jenang sumsum, atau tape ketan, menjadikannya hidangan penutup lengkap yang menyegarkan.
Bagi wisatawan atau pencinta kuliner, berikut tujuh rekomendasi tempat makan Dawet Telasih di Solo yang menawarkan cita rasa autentik dan pengalaman tradisional, dirangkum Kamis.
1. Dawet Telasih Bu Dermi, Legenda di Pasar Gede
Dawet Telasih Bu Dermi telah ada sejak tahun 1930-an, diteruskan generasi ketiga dan keempat. Tempat ini menjadi favorit Presiden Jokowi, menjadikannya destinasi kuliner wajib di Solo.
Berada di Pasar Gede Hardjonagoro, Jebres, Solo, warung buka pukul 08.00–14.30 WIB. Keunikan dawet ini terletak pada gula putih cair, santan ringan, dan penggunaan daun suji-pandan alami, lengkap dengan dawet, ketan hitam, jenang sumsum, tape ketan, dan biji telasih.
Harga Dawet Telasih Komplet berkisar Rp12.000–Rp15.000, sementara variasi seperti Dawet Telasih + Durian dibanderol Rp30.000–Rp32.000. Tempat ini sering ramai, terutama akhir pekan, dengan pembayaran sudah mendukung cashless (QRIS).
2. Es Dawet Telasih Hj. Sipon, Racikan Turun-temurun
Sejak 2006, Es Dawet Telasih Hj. Sipon menjadi ikon kuliner di Pasar Gede, populer setelah dikunjungi tokoh seperti Bondan Winarno dan Kaesang Pangarep.
Kiosnya berada di Los Makanan No. 9, Gedung Timur Pasar Gede, buka pukul 06.30–17.30 WIB. Dawet hijau lembut berpadu ketan putih, tape, santan gurih, biji telasih, dan gula jawa cair, disajikan dengan es batu menyegarkan.
Semangkuk dawet dijual sekitar Rp10.000. Lokasinya strategis, mudah dijangkau, dan selalu ramai pengunjung, terutama saat akhir pekan atau libur.
3. Dawet Telasih Batik Ria dan Variasi Lainnya
Dawet Telasih Batik Ria berada di depan pusat perbelanjaan batik, cocok bagi wisatawan yang ingin berbelanja sambil menikmati kuliner khas.
Dibuka pukul 13.00–18.00 WIB, dawet ini terkenal dengan rasa manis dan tekstur kenyal. Variasinya terjangkau, sekitar Rp5.000–Rp7.000 per mangkuk, tersedia juga tambahan durian. Perpaduan dawet, gula merah, dan santan memberikan cita rasa khas Solo yang autentik.
Tempat lain di Pasar Gede termasuk Dawet Bu Watik, yang menawarkan rasa manis dengan sedikit asam dari tape hijau, dan Dawet Mbak Genduk, unik dengan tambahan potongan nangka, menghadirkan pengalaman dawet lebih lengkap.
4. Dawet Khas Solo Bang Jeks dan Dawet Ayu Solo Balapan
Di Pasar Klewer, Dawet Telasih Bang Jeks menyajikan versi tradisional dengan santan segar dan gula merah sederhana, cocok untuk melepas dahaga setelah berbelanja. Kios buka pukul 10.00–17.00 WIB.
Sementara di sekitar Stasiun Solo Balapan, Dawet Ayu Solo Balapan menyambut pelancong dengan dawet segar, santan gurih, gula merah asli, dan biji selasih. Dibuka pukul 09.00–17.00 WIB, tempat ini ideal untuk menikmati minuman manis otentik sebelum atau sesudah perjalanan.
Kedua tempat ini menambah ragam pengalaman Dawet Telasih, dari suasana pasar tradisional hingga kenyamanan area transportasi.
Tips Menikmati Dawet Telasih
Dawet Telasih di Solo menghadirkan sensasi minuman tradisional yang kaya cita rasa, mulai dari dawet hijau, santan, gula cair, hingga biji telasih. Setiap penjual memiliki ciri khas tersendiri, baik dalam racikan bumbu, variasi isian, maupun pengalaman menikmati langsung di tempat.
Bagi wisatawan, mencicipi dawet di tempat legendaris seperti Bu Dermi atau Hj. Sipon memberikan pengalaman autentik. Sementara variasi di Batik Ria, Pasar Klewer, atau Solo Balapan menawarkan kemudahan akses dan inovasi rasa.
Dengan segelas Dawet Telasih, bukan hanya dahaga yang terpuaskan, tetapi juga kesempatan merasakan warisan kuliner khas Kota Solo yang kaya sejarah dan tradisi.
