JAKARTA - Masalah kutu tepung sering muncul tiba-tiba dan membuat banyak orang panik, terutama ketika serangga kecil itu terlihat bergerak di dalam wadah bahan makanan.
Meski tampak seperti tanda dapur kurang terawat, kenyataannya kutu pada tepung lebih dipengaruhi oleh kondisi penyimpanan yang lembap dan gelap. Situasi inilah yang menjadi lingkungan ideal bagi serangga seperti flour mites, weevils, dan psocids untuk berkembang biak.
Menurut penjelasan berbagai laman seperti PestDefence dan UK Flour Millers, kutu tepung bukanlah hasil dari buruknya kebersihan dapur. Sebaliknya, mereka muncul karena tepung dan bahan kering lain menjadi sumber makanan yang stabil bagi serangga kecil tersebut.
Pemahaman terhadap penyebab dan cara penanganannya sangat penting agar penghuni rumah dapat menjaga kebersihan dapur tanpa rasa cemas.
Dengan langkah-langkah yang tepat, kutu tepung dapat dihilangkan sepenuhnya dan dicegah muncul kembali.
Mengenali Jenis-Jenis Kutu yang Sering Muncul pada Tepung
Sebelum melakukan tindakan pembersihan, penting untuk mengenali jenis serangga yang mungkin ditemukan di tepung. Setiap jenis memiliki karakteristik berbeda sehingga proses identifikasinya perlu dilakukan secara teliti.
Flour mites
Hampir tidak terlihat oleh mata telanjang dan memiliki tubuh berwarna putih dengan kaki kecokelatan. Biasanya muncul di tepung, biji-bijian, hingga sereal.
Weevils (kumbang tepung)
Serangga ini lebih besar dengan ukuran 3–10 mm, bertubuh cokelat, lonjong, dan berkepala runcing. Mereka bergerak lambat dan lebih mudah terlihat.
Psocids
Sering salah disebut kutu buku, ukurannya sangat kecil dengan warna cokelat atau hitam. Mereka bukan indikator dapur kotor dan biasanya hidup di lipatan kemasan lembap dan sudut-sudut gelap.
Psocids dan mites tidak berasal dari pabrik atau produsen makanan, tetapi berkembang biak karena kondisi dapur yang lembap atau tepung yang disimpan terlalu lama sehingga menciptakan habitat ideal bagi mereka.
Apakah Kutu Tepung Membahayakan?
Menurut PestDefence, keberadaan weevils maupun flour mites sebenarnya tidak menimbulkan bahaya serius. Mereka tidak menggigit, tidak beracun, dan aman disentuh. Bahkan jika tertelan secara tidak sengaja, umumnya tidak memberi efek kesehatan, terutama bila tepung telah dimasak atau melalui proses pemanasan.
Namun, ada catatan penting:
Flour mites dapat membawa spora jamur.
Spora bisa memicu iritasi atau reaksi alergi.
Dalam kasus jarang, alergi bisa menyebabkan pembengkakan.
Karena risiko inilah, tepung yang sudah terkontaminasi tetap dianjurkan untuk dibuang.
Metode Efektif Menghilangkan Kutu pada Tepung
Ada beberapa langkah yang direkomendasikan oleh ahli pengendalian hama untuk mengatasi infestasi kutu tepung. Prosesnya harus dilakukan menyeluruh agar tidak ada telur yang tersisa.
1) Buang Tepung yang Terinfestasi
Langkah paling aman adalah membuang tepung yang sudah terkontaminasi. Menyaring atau memisahkan kutu tidak dianjurkan karena telur serangga tetap tertinggal dan berpotensi menetas kembali.
2) Periksa Semua Bahan Kering
Kutu dapat berpindah dari satu wadah ke wadah lain. Karena itu, periksa bahan-bahan seperti:
Beras
Sereal
Tepung roti
Kacang-kacangan
Biji-bijian lain
Semua bahan yang ikut terkontaminasi sebaiknya dibuang.
3) Bersihkan Lemari Dapur dengan Benar
Menurut PestDefence dan UK Flour Millers, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Hindari penggunaan air atau cairan pembersih.
Air justru membuat sudut lemari lembap, memicu psocids dan mites berkembang, serta bisa membawa remahan tepung ke celah-celah kabinet.
Gunakan vacuum cleaner.
Sedot seluruh sudut lemari, terutama area celah papan kabinet. Setelah selesai, segera buang kantong vacuum ke tempat sampah di luar rumah agar serangga tidak kembali masuk.
4) Bekukan Tepung Baru Sebelum Disimpan
Metode ini banyak direkomendasikan untuk mematikan telur kutu yang mungkin sudah berada dalam kemasan.
Bekukan tepung selama 48–72 jam.
Setelah itu, simpan dalam wadah kedap udara.
5) Simpan Tepung dalam Wadah Kedap Udara
Laman FabFlour.co.uk menyarankan agar tepung disimpan dalam:
Stoples kaca atau plastik tebal
Tempat sejuk dan memiliki sirkulasi baik
Jangan mencampur tepung lama dan baru karena telur serangga bisa terbawa ke batch yang baru.
6) Gunakan Daun Salam sebagai Pengusir Alami
Daun salam sering digunakan sebagai repelan alami karena kutu tidak menyukai aromanya. Tempatkan daun salam di sudut lemari atau dalam stoples tepung.
7) Pastikan Sirkulasi Udara Dapur Baik
UK Flour Millers menegaskan bahwa psocids tumbuh subur di tempat lembap. Karena itu, jaga ventilasi dapur, nyalakan exhaust ketika memasak, dan pastikan udara bergerak.
8) Tutup Celah Lemari
Celah pada chipboard menjadi tempat tersembunyi psocids. Cat atau varnish bagian tepi yang tidak dilaminasi untuk menghilangkan sudut gelap yang dapat menjadi sarang serangga.
Langkah Pencegahan agar Kutu Tepung Tidak Kembali
Upaya pencegahan sangat penting karena mengatasi infestasi seringkali memakan waktu. Beberapa cara yang direkomendasikan sumber tepercaya antara lain:
Gunakan tepung dalam waktu singkat.
Jangan menyimpan tepung lebih dari 3–9 bulan (khusus wholemeal lebih cepat tengik).
Simpan bahan kering di tempat sejuk.
Bersihkan lemari secara berkala.
Jangan menumpuk bahan makanan terlalu dalam di rak belakang.
Bekukan tepung beberapa hari sebelum penyimpanan.
Gunakan wadah kedap udara.
Dengan kebiasaan penyimpanan yang baik, risiko munculnya kutu tepung dapat diminimalkan sepenuhnya.