Minyak

Harga Komoditas Global Naik, Minyak Mentah dan Timah Terkerek

Harga Komoditas Global Naik, Minyak Mentah dan Timah Terkerek
Harga Komoditas Global Naik, Minyak Mentah dan Timah Terkerek

JAKARTA - Harga minyak mentah mencatat penguatan pada awal pekan ini. 

Pada Senin, minyak Brent naik 81 sen atau 1,3 persen menjadi USD 63,37 per barel, sementara WTI meningkat 78 sen atau 1,3 persen menjadi USD 58,84 per barel.

Kenaikan ini dipengaruhi oleh proyeksi pemotongan suku bunga The Fed AS pada Desember 2025 serta ketidakpastian terkait kesepakatan damai Rusia–Ukraina, yang dapat membuka jalur ekspor minyak lebih luas.

Analis menilai sentimen geopolitik tetap menjadi faktor utama pergerakan harga minyak, di samping data ekonomi global yang menunjukkan tren stabil dalam permintaan energi.

Batu Bara Sedikit Menguat

Selain minyak, harga batu bara juga mencatat kenaikan tipis. Berdasarkan situs TradingEconomics, harga batu bara naik 0,23 persen menjadi USD 111,15 per ton pada penutupan perdagangan Senin.

Kenaikan ini sebagian dipengaruhi oleh permintaan energi dari China dan Eropa yang stabil, serta produksi batu bara global yang tidak terlalu tinggi.

Meski penguatan kecil, tren ini menunjukkan bahwa batu bara masih menjadi komoditas strategis yang terus menjadi perhatian pelaku pasar, terutama menjelang musim dingin di belahan bumi utara.

CPO Turun Tipis, Tekanan dari Produksi Lokal

Sementara itu, harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) justru mengalami koreksi tipis. Pada penutupan perdagangan Senin, harga CPO turun 0,32 persen menjadi MYR 4.055 per ton.

Beberapa faktor menekan harga CPO, antara lain tingginya pasokan dari produsen utama di Indonesia dan Malaysia, serta antisipasi tren ekspor yang belum stabil.

Sejumlah pabrik kelapa sawit mencatat antrean truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) di Aceh, yang menunjukkan aktivitas produksi tetap tinggi meski harga mengalami tekanan.

Nikel dan Timah Menguat, Optimisme Pasar Logam

Di sisi logam, harga nikel menguat 0,75 persen menjadi USD 14.730 per ton, sementara harga timah naik lebih signifikan, sebesar 1,32 persen menjadi USD 37.384 per ton menurut London Metal Exchange (LME).

Kenaikan ini dipicu oleh permintaan global yang meningkat untuk logam industri, terutama dari sektor otomotif dan elektronik, serta spekulasi pasar terhadap pasokan yang ketat.

Timah menjadi sorotan karena digunakan dalam solder dan baterai, sementara nikel tetap menjadi bahan baku penting untuk stainless steel dan kendaraan listrik, yang membuat kedua komoditas ini menarik bagi investor.

Dinamika Pasar Komoditas Global

Secara keseluruhan, harga komoditas energi dan logam mencerminkan kombinasi faktor geopolitik, permintaan global, dan kondisi produksi lokal. Minyak mentah dan timah mengalami kenaikan signifikan, sedangkan CPO sedikit menurun karena tekanan pasokan domestik.

Batu bara dan nikel menunjukkan tren moderat, mencerminkan kestabilan pasar energi dan logam industri. Pengamat menilai, volatilitas harga akan tetap tinggi menjelang akhir tahun, seiring perkembangan kebijakan moneter AS dan dinamika konflik internasional.

Pergerakan ini penting bagi investor, produsen, dan eksportir Indonesia, karena komoditas seperti CPO, nikel, dan timah berperan besar dalam neraca perdagangan dan pendapatan devisa.

Prospek dan Tantangan Ke Depan

Ke depan, pelaku pasar diharapkan memantau perkembangan geopolitik dan kebijakan ekonomi global. Ketidakpastian politik di Eropa Timur dan strategi moneter AS bisa mendorong fluktuasi harga minyak dan logam.

Sementara itu, Indonesia sebagai produsen utama CPO, nikel, dan timah perlu mengelola pasokan dan ekspor agar tetap kompetitif di pasar internasional. Langkah ini termasuk menjaga kualitas, efisiensi logistik, dan stabilitas produksi untuk mengantisipasi gejolak harga global.

Analis menekankan bahwa meskipun harga komoditas naik, produsen tetap harus mewaspadai tekanan biaya dan volatilitas jangka pendek, terutama bagi komoditas yang sensitif terhadap pasokan dan permintaan seperti CPO dan batu bara.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index