JAKARTA - Pergerakan kapal penumpang antarpulau kembali menjadi perhatian pada penghujung tahun, terutama bagi masyarakat yang mengandalkan transportasi laut sebagai jalur utama mobilitas.
Di antara kapal yang beroperasi intensif, KM Awu milik PT Pelni menjadi salah satu moda penting yang melayani rute panjang dari Kalimantan menuju Jawa, Bali, NTB, hingga NTT.
Pada Desember 2025, kapal ini bersiap melakukan dua kali perjalanan besar yang dimulai dari Pelabuhan Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Jadwal dan detail rute menjadi informasi penting bagi calon penumpang yang hendak bepergian atau mengatur perjalanan ke berbagai wilayah di timur Indonesia.
Lintasan Penting KM Awu di Akhir Tahun
KM Awu telah lama menjadi penghubung utama lintas antarpulau, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan moda transportasi ekonomis namun menjangkau daerah-daerah jauh.
Rutenya mencakup pelabuhan besar seperti Tanjung Perak Surabaya, Benoa Denpasar, hingga pelabuhan di Nusa Tenggara dan wilayah kepulauan seperti Kalabahi di Alor, NTT.
Dari Kumai, perjalanan akan melewati Surabaya (SUB), Benoa Denpasar (BOA), Bima (BMU), kemudian menuju Waingapu (WGP), Ende (ENE), Kupang (TQP), dan berakhir di Kalabahi (KBH). Seperti biasa, perjalanan dilakukan berjenjang dengan waktu singgah beberapa jam di setiap pelabuhan.
Jadwal Pelayaran 28 November–4 Desember 2025
Menurut jadwal terbaru, keberangkatan pertama menjelang Desember dilakukan pada 28 November 2025 dari Pelabuhan Kumai. Rangkaian perjalanan yang ditempuh termasuk:
Dari Kumai 28 November | 15.00 Wita
Tiba di Surabaya 29 November | 19.00 Wita
Berangkat 30 November | 01.00 Wita
Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Bali dan NTB.
Tiba di Benoa/Denpasar 1 Desember | 04.00 Wita
Berangkat 1 Desember | 09.00 Wita
Tiba di Bima 2 Desember | 06.00 Wita
Berangkat 2 Desember | 08.00 Wita
Memasuki wilayah NTT, kapal akan singgah di beberapa kota besar.
Tiba di Waingapu 2 Desember | 22.00 Wita
Berangkat 3 Desember | 01.00 Wita
Tiba di Ende 3 Desember | 10.00 Wita
Berangkat 3 Desember | 12.00 Wita
Selanjutnya menuju kota tujuan utama di perairan NTT bagian selatan.
Tiba di Kupang 4 Desember | 01.00 Wita
Berangkat 4 Desember | 06.00 Wita
Tiba di Kalabahi 4 Desember | 19.00 Wita
Jadwal Keberangkatan 11–17 Desember 2025
Perjalanan kedua KM Awu berlangsung pada pertengahan Desember. Keberangkatan kembali dimulai dari Kumai pada:
Dari Kumai 11 Desember | 15.00 Wita
Tiba di Surabaya 12 Desember | 19.00 Wita
Berangkat 13 Desember | 02.00 Wita
Setelah dari Jawa, kapal bergerak menuju Bali dan NTB.
Tiba di Benoa/Denpasar 14 Desember | 05.00 Wita
Berangkat 14 Desember | 10.00 Wita
Tiba di Bima 15 Desember | 07.00 Wita
Berangkat 15 Desember | 09.00 Wita
Rute selanjutnya memasuki kawasan kepulauan NTT.
Tiba di Waingapu 15 Desember | 23.00 Wita
Berangkat 16 Desember | 02.00 Wita
Tiba di Ende 16 Desember | 11.00 Wita
Berangkat 16 Desember | 13.00 Wita
Kapal kembali menuju pusat aktivitas ekonomi di NTT, yaitu Kupang.
Tiba di Kupang 17 Desember | 02.00 Wita
Berangkat 17 Desember | 07.00 Wita
Tiba di Kalabahi 17 Desember | 21.00 Wita
Para penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan ke pulau-pulau kecil di sekitar Alor bisa memanfaatkan transportasi lanjutan yang tersedia di pelabuhan akhir ini.
Harga Tiket KM Awu dari Kumai
Selain jadwal pelayaran, informasi tarif menjadi hal yang paling dicari calon penumpang. PT Pelni menetapkan harga tiket berdasarkan jarak serta kelas perjalanan. Berikut tarif lengkapnya:
Kumai–Surabaya: Rp 249.000
Kumai–Benoa/Denpasar: Rp 417.000
Kumai–Bima: Rp 517.000
Kumai–Waingapu: Rp 530.000
Kumai–Ende: Rp 532.000
Kumai–Kupang: Rp 632.000
Kumai–Kalabahi: Rp 711.000
Harga ini memberikan gambaran bagi penumpang untuk mengatur bujet perjalanan, terutama menjelang musim liburan akhir tahun.
Cara Mendapatkan Tiket dan Informasi Tambahan
Untuk memudahkan akses, pembelian tiket KM Awu kini bisa dilakukan melalui website dan aplikasi resmi Pelni. Selain lebih praktis, metode ini juga meminimalkan antrean di pelabuhan, terutama pada periode perjalanan padat.
Informasi jadwal juga dapat diperiksa secara berkala untuk mengantisipasi adanya perubahan akibat cuaca atau kebijakan operasional.