Emas

Harga Emas Melesat Pecahkan Rekor, Investor Diminta Waspada

Harga Emas Melesat Pecahkan Rekor, Investor Diminta Waspada
Harga Emas Melesat Pecahkan Rekor, Investor Diminta Waspada

JAKARTA - Harga emas kembali menunjukkan lonjakan signifikan pada awal pekan ini, menembus level psikologis US$4.000 per troy ons. 

Pada perdagangan Senin, harga emas dunia naik 1,82% ke posisi US$4.139,19 per troy ons, mencetak tiga rekor sekaligus.

Kenaikan ini merupakan harga tertinggi sejak 13 November 2025, sekaligus catatan harian terbaik sejak 10 November (+2,92%). Lonjakan tersebut menunjukkan sentimen positif pasar terhadap emas sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Namun, pada perdagangan Selasa hingga pukul 06.10 WIB, harga emas sedikit melemah 0,06% ke posisi US$4.136,79 per troy ons.

Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga Dorong Emas

Kenaikan harga emas dipicu oleh meningkatnya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS, The Fed, pada Desember 2025. Investor juga menunggu rilis data ekonomi AS terbaru yang diyakini akan memberikan sinyal kebijakan moneter lebih lanjut.

"Pasar semakin yakin bahwa The Fed AS berada di jalur yang tepat untuk memangkas suku bunga pada Desember," ujar Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities. Pernyataan ini menguatkan sentimen bullish terhadap emas.

Presiden The Fed New York, John Williams, menyebut bahwa penurunan suku bunga dapat terjadi tanpa mengganggu target inflasi dan membantu mencegah pelemahan di pasar tenaga kerja. Data CME FedWatch menunjukkan peluang pemangkasan suku bunga mencapai 79%, naik signifikan dari 30% pada akhir pekan lalu.

Emas Tetap Menjadi Aset Aman di Tengah Ketidakpastian

Sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil, emas cenderung berkinerja baik di tengah lingkungan suku bunga rendah dan ketidakstabilan geopolitik maupun ekonomi. Melek menambahkan, ekspektasi inflasi yang moderat mendukung prospek harga emas.

Investor saat ini menantikan data ekonomi utama AS yang tertunda akibat penutupan pemerintah, termasuk penjualan ritel, klaim pengangguran, dan angka harga produsen. Data ini diyakini dapat memengaruhi arah pergerakan emas dalam beberapa hari ke depan.

Selain faktor ekonomi, ketidakpastian geopolitik turut mendorong permintaan emas. Negosiasi antara AS dan Ukraina terus berjalan untuk menyusun rencana damai terkait konflik Rusia-Ukraina. Revisi proposal AS yang sebelumnya dianggap terlalu menguntungkan Moskow menambah dinamika pasar.

Prediksi Pergerakan Harga dan Saran Investor

Dengan kombinasi ekspektasi suku bunga rendah dan ketidakpastian geopolitik, harga emas diperkirakan masih berada di kisaran US$4.000–US$4.100 per troy ons. Menurut Rhona O’Connell, analis di StoneX, emas tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari perlindungan nilai di tengah fluktuasi pasar global.

Meski demikian, investor diminta berhati-hati karena volatilitas dapat meningkat sewaktu-waktu, terutama menjelang rilis data ekonomi utama AS. Strategi investasi yang berhati-hati dan diversifikasi aset menjadi kunci untuk memanfaatkan momentum kenaikan emas tanpa menghadapi risiko berlebihan.

Kenaikan harga emas kali ini sekaligus menjadi pengingat bahwa instrumen safe haven tetap relevan dalam portofolio, terutama di tengah kondisi pasar global yang dinamis dan penuh ketidakpastian.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index