Kesejahteraan Guru

Peningkatan Kesejahteraan Guru Jadi Fokus HGN 2025

Peningkatan Kesejahteraan Guru Jadi Fokus HGN 2025
Peningkatan Kesejahteraan Guru Jadi Fokus HGN 2025

JAKARTA - Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 bukan hanya menjadi momen refleksi terhadap peran pendidik, tetapi juga ajang untuk menegaskan komitmen pemerintah dalam memperbaiki kesejahteraan dan kompetensi guru di seluruh Indonesia. 

Dalam perayaan yang berlangsung di Halaman Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta Pusat, Mendikdasmen Abdul Mu'ti dijadwalkan menyampaikan berbagai langkah strategis yang telah ditempuh sepanjang tahun 2025 untuk memastikan guru mendapatkan dukungan yang layak.

Melalui agenda resmi yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Peringatan HGN 2025, upacara bendera dimulai pukul 07.30 WIB dan menjadi momentum penting bagi Mendikdasmen untuk memaparkan upaya besar yang telah dilakukan demi meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para pendidik.

Langkah Pemerintah Tingkatkan Kualifikasi Guru

Dalam pidatonya, Mendikdasmen Abdul Mu'ti akan menyampaikan sejumlah kebijakan yang dirancang untuk memastikan guru memperoleh akses pendidikan yang lebih baik. Salah satu langkah nyata adalah pemberian beasiswa sebesar Rp3 juta per semester bagi guru yang sedang menempuh pendidikan jenjang S1 atau D-IV.

Program ini menjadi bagian dari upaya besar untuk memastikan seluruh guru memiliki kualifikasi pendidikan minimum yang sesuai standar. Pemerintah juga mengakomodasi kebutuhan peningkatan pendidikan melalui skema Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk 12.500 guru yang belum memiliki gelar S1 atau D-IV.

Skema tersebut memungkinkan guru mengakui pengalaman profesional mereka sebagai bagian dari proses akademik. Dengan demikian, peningkatan kualifikasi dapat berlangsung lebih cepat tanpa mengurangi kualitas pembelajaran formal yang harus ditempuh.

Pengembangan Kompetensi Melalui Beragam Pelatihan

Selain dukungan kualifikasi akademik, pemerintah juga berfokus pada peningkatan kompetensi melalui berbagai program pelatihan. 

Mendikdasmen dijadwalkan menyampaikan bahwa pemerintah telah menyediakan pelatihan seperti Pendidikan Profesi Guru (PPG), peningkatan kompetensi bimbingan konseling, serta high-level up-skilling dalam bidang seperti deep learning, coding, kecerdasan artifisial, hingga kepemimpinan sekolah.

Pelatihan ini dirancang agar guru dapat mengikuti perkembangan teknologi dan metode pembelajaran modern. Pemerintah menegaskan bahwa peningkatan kompetensi harus merata di berbagai jenjang, termasuk guru non-bimbingan konseling yang mendapatkan pelatihan konseling tambahan.

Hal ini sejalan dengan upaya untuk memperbaiki pengalaman belajar siswa, sekaligus membekali guru dengan keterampilan yang relevan menghadapi kebutuhan pendidikan masa depan.

Kesejahteraan Guru Jadi Prioritas Tahun 2025

Tidak hanya fokus pada peningkatan kualifikasi dan kompetensi, pemerintah juga memastikan peningkatan kesejahteraan guru tetap menjadi prioritas. 

Dalam pidatonya, Mendikdasmen Abdul Mu'ti akan menyampaikan bahwa guru non-ASN menerima tunjangan sertifikasi sebesar Rp2 juta per bulan, sedangkan guru ASN mendapatkan tunjangan sebesar satu kali gaji pokok.

Sementara bagi guru honorer, pemerintah menyediakan insentif senilai Rp300 ribu per bulan. Seluruh tunjangan dan insentif tersebut ditransfer langsung ke rekening masing-masing guru agar proses penyalurannya lebih transparan dan tepat sasaran.

Kebijakan ini menjadi bukti bahwa pemerintah tidak hanya menuntut peningkatan kualitas pendidikan, tetapi juga memberikan dukungan finansial yang layak bagi para pendidik sebagai ujung tombak sistem pendidikan nasional.

Doa untuk Guru dalam Puncak Peringatan HGN

Selain memaparkan berbagai program peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru, Mendikdasmen juga dijadwalkan membacakan doa untuk para pendidik seluruh Indonesia. Doa ini menjadi bagian penting dari upacara bendera HGN 2025 sebagai bentuk penghormatan terhadap dedikasi guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dengan rangkaian kebijakan yang telah disiapkan, HGN 2025 bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi momentum untuk mempertegas komitmen negara dalam memajukan pendidik sebagai pilar utama pembangunan sumber daya manusia Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index