JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan pekan ini dengan penguatan signifikan.
Pada sesi pertama Senin, 24 November 2025, IHSG ditutup di level 8.485,3, menguat 0,84 persen dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.
Tim Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan, penguatan ini menandai respons pasar yang cukup optimistis di awal pekan. Investor tampak memanfaatkan momentum untuk masuk ke saham-saham unggulan.
“IHSG mengawali pekan ini dengan cukup impresif, menguat sejak awal sesi pertama,” ujar Tim Analis Samuel Sekuritas.
Aktivitas Transaksi dan Saham Paling Diminati
Per akhir sesi pertama, tercatat sebanyak 366 saham menguat, 288 melemah, dan 201 stagnan. Total nilai transaksi mencapai Rp12,2 triliun, dengan frekuensi trading 1,44 juta kali dan volume perdagangan 235 juta lot.
Investor asing menunjukkan minat beli yang tinggi, mencatatkan net buy sebesar Rp903,6 miliar. Saham GoTo (GOTO), DOOH, dan INET menjadi primadona investor asing, sementara KLBF, BGTG, dan BRPT justru dilepas.
Keaktifan perdagangan terlihat jelas pada saham INET, yang tengah merencanakan akuisisi serta rights issue. Frekuensi transaksi INET mencapai 92.820 kali, disusul BRMS 63.310 dan DOOH 44.128.
Saham GOTO Mendominasi Volume Perdagangan
Saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) menjadi saham paling banyak diperdagangkan di sesi pertama. Lonjakan ini terjadi setelah perusahaan mengumumkan rencana pergantian direksi.
Volume perdagangan GOTO tercatat 68,5 juta lot, jauh mengungguli BUMI 13,6 juta dan INET 11,2 juta. Lonjakan transaksi ini menegaskan posisi GOTO sebagai fokus investor di tengah dinamika pasar saat ini.
Sektor consumer siklikal juga memimpin penguatan sektoral dengan indeks IDXCYCLIC naik 2,3 persen. Sektor teknologi IDXTECHNO menguat 1,8 persen, dan sektor infrastruktur IDXINFRA naik 1 persen. Tidak ada indeks sektoral yang mencatat pelemahan di sesi ini.
Top Gainer dan Top Loser Sesi Pertama
Dalam pengamatan Samuel Sekuritas, lima saham dengan kenaikan tertinggi adalah:
DOOH naik 32% ke Rp214 per saham
DGNS naik 25,5% ke Rp182 per saham
BOGA naik 25% ke Rp1.050 per saham
BMHS naik 25% ke Rp210 per saham
JSPT naik 24,8% ke Rp4.220 per saham
Sementara itu, lima saham dengan penurunan terbesar antara lain:
PURI turun 14,8% ke Rp424 per saham
KOKA turun 11,3% ke Rp298 per saham
NAYZ turun 10% ke Rp72 per saham
CNKO turun 9,8% ke Rp46 per saham
PGJO turun 9,6% ke Rp1.170 per saham
Data ini menunjukkan adanya rotasi investor yang cukup aktif, memindahkan modal dari saham yang cenderung stagnan atau melemah ke saham-saham berpotensi tinggi.
Strategi Investor Menghadapi Dinamika IHSG
Samuel Sekuritas menilai IHSG masih berpeluang menguat dalam beberapa hari ke depan, meski tetap perlu mewaspadai area koreksi. Mereka memperkirakan indeks berada di bagian wave [iii] dari pola wave [iii], sehingga potensi penguatan menuju rentang 8.540–8.577 masih terbuka.
Namun, koreksi IHSG dapat menguji support di area 8.311–8.350, terutama jika tekanan jual meningkat. Support teknikal di sesi ini berada pada 8.341–8.276, sementara resistance berada di 8.488–8.532.
Investor disarankan memanfaatkan strategi buy on weakness untuk saham seperti ASII, BBTN, dan TOBA, serta berhati-hati dengan saham COCO yang berpotensi melanjutkan koreksi jika menembus support penting.
Optimisme di Tengah Aktivitas Pasar Tinggi
IHSG menguat 0,84 persen di sesi pertama Senin, 24 November 2025, menandai awal pekan yang optimistis. Saham GOTO menjadi sorotan utama, didorong minat beli asing yang tinggi. Aktivitas perdagangan yang padat, didukung penguatan indeks sektoral, memperlihatkan dinamika pasar yang sehat.
Meski demikian, investor tetap perlu waspada terhadap potensi koreksi. Strategi selektif dan pemilihan saham unggulan menjadi kunci untuk meraih peluang di tengah volatilitas pasar.