JAKARTA - Perubahan besar kembali terjadi di tubuh PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) setelah perusahaan teknologi ini memasukkan nama Andre Soelistyo ke dalam daftar calon komisaris terbaru.
Kehadiran kembali Andre di jajaran pengawasan menandai dinamika baru pada masa transisi kepemimpinan, terutama setelah mundurnya Patrick Walujo dari posisi Direktur Utama.
Langkah ini menjadi salah satu bagian dari agenda restrukturisasi yang dibawa manajemen ke rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 17 Desember 2025. Perombakan tersebut dihadirkan sebagai respons atas kebutuhan penguatan tata kelola dan stabilitas perusahaan di tengah perubahan struktur organisasi.
Rangkaian Pengunduran Diri di Jajaran Manajemen
Dalam keterbukaan informasi, manajemen menyampaikan bahwa keputusan Patrick Walujo untuk meninggalkan jabatan tertinggi di perseroan menjadi titik perubahan utama. GOTO menjelaskan bahwa proses transisi akan berjalan mulus dengan pengalihan tongkat kepemimpinan kepada Hans Patuwo.
“Bapak Sugito Walujo mengundurkan diri dari posisinya sebagai Direktur Utama Perseroan dan tongkat kepemimpinan akan dilanjutkan oleh Bapak Hans Patuwo,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi, Senin (24/11/2025).
Tak hanya Patrick, beberapa petinggi lain juga menyampaikan pengunduran diri mereka. Ade Mulyana resmi melepaskan jabatan sebagai Direktur, sedangkan dua anggota dewan komisaris, Pablo Malay dan Winato Kartono, mundur karena alasan pribadi dan keluarga.
Serentak dengan itu, GOTO mempersiapkan komposisi baru untuk memperkuat fungsi pengawasan perusahaan. Manajemen menominasikan dua nama penting: Andre Soelistyo dan Santoso Kartono, yang diharapkan membawa konsistensi dalam arah strategis perusahaan.
Comeback Andre Soelistyo Setelah Setahun Berjarak
Masuknya kembali Andre Soelistyo ke dalam struktur calon komisaris menjadi perkembangan yang cukup menarik. Sebab, pada Mei 2024, Andre secara resmi mengundurkan diri dari jabatan tersebut, dan perseroan saat itu sudah memproses keputusannya melalui agenda RUPS.
Namun kini, hanya berselang satu tahun lebih, Andre kembali diajukan untuk mengisi posisi yang sama. Kehadirannya dianggap membawa nilai strategis mengingat rekam jejak panjangnya dalam membangun ekosistem Gojek dan GoTo selama hampir satu dekade.
Andre Soelistyo memang bukan sosok asing di lingkungan GOTO. Co-founder yang lahir pada 1983 ini berperan besar dalam transformasi perusahaan sejak masa penggabungan Gojek dan Tokopedia. Ia menjabat sebagai CEO GoTo pada 2021–2023, setelah sebelumnya memegang posisi Co-CEO sejak 2019.
Pada periode tersebut, Andre memimpin penggalangan dana lebih dari US$5 miliar dan berhasil mendatangkan investor global seperti Google, Tencent, Astra, serta Telkomsel. Keputusan-keputusan strategis yang ia ambil turut memperkuat pondasi perusahaan dalam menghadapi ketatnya persaingan di sektor teknologi Asia Tenggara.
Perjalanan Panjang Andre dalam Ekosistem Gojek–GoTo
Jejak kontribusi Andre tidak hanya terbatas pada masa kepemimpinannya di struktur direksi GoTo. Ia pertama kali bergabung dengan ekosistem Gojek pada 2015 dan langsung menjadi figur penting dalam pengembangan berbagai fungsi korporat.
Andre memainkan peran kunci dalam ekspansi regional Gojek sekaligus memperkuat bisnis pembayaran melalui GoTo Financial. Ia juga pernah dipercaya menjabat sebagai Presiden Direktur PT DKAB, entitas induk yang menaungi unit pembayaran dan layanan keuangan perusahaan.
Selama bertahun-tahun, Andre aktif mendorong peningkatan inklusi keuangan di Asia Tenggara melalui solusi teknologi yang dikembangkan Gojek dan GoTo. Strategi yang ia jalankan mendorong perusahaan menjadi salah satu pemain utama digital payment di kawasan tersebut.
Sebelum berkecimpung di industri teknologi, Andre membangun pengalaman profesional sebagai Direktur Eksekutif Northstar Group. Ia juga pernah menjabat Head of Corporate Finance di PT Delta Dunia Makmur Tbk., memberikan dasar kuat dalam pengelolaan keuangan dan investasi.
Di bidang akademik, Andre menyelesaikan pendidikan Bachelor of Science in Information Technology dari University of Technology Sydney pada 2005. Pada 2021, ia masuk dalam daftar bergengsi Bloomberg 50 berkat kontribusinya dalam sektor teknologi dan keuangan digital.
Dinamika GOTO di Tengah Transisi Kepemimpinan
Perubahan struktur manajemen dan jajaran komisaris ini menyoroti fase penting bagi GOTO. Pergantian pucuk pimpinan dari Patrick Walujo kepada Hans Patuwo menjadi sinyal bahwa perusahaan sedang bersiap menghadapi babak baru operasionalnya. Apalagi, perubahan-perubahan ini terjadi di tengah tekanan pasar yang menuntut efisiensi, stabilitas, dan inovasi berkelanjutan.
Selain menyambut Hans sebagai direktur utama baru, perusahaan juga berupaya mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh para anggota manajemen dan komisaris yang mundur. Penunjukan kembali Andre Soelistyo menunjukkan bahwa GOTO membutuhkan figur yang memahami kultur, sejarah, dan dinamika internal perusahaan.
Di sisi lain, masuknya Santoso Kartono ke jajaran nominasi komisaris juga diharapkan membawa warna baru dalam pengawasan strategis. Perpaduan ini memungkinkan GOTO memperkuat keseimbangan antara pengalaman, struktur tata kelola, dan visi jangka panjang.
Dengan serangkaian restrukturisasi tersebut, GOTO mempersiapkan diri untuk menyongsong fase berikutnya dalam industri teknologi yang terus bergerak cepat. Perusahaan sekaligus berupaya memastikan bahwa fondasi manajemen tetap kuat serta mampu menjawab tantangan pasar yang semakin kompetitif.