PJHB

PJHB Gunakan Dana IPO untuk Bangun Tiga Kapal Baru

PJHB Gunakan Dana IPO untuk Bangun Tiga Kapal Baru
PJHB Gunakan Dana IPO untuk Bangun Tiga Kapal Baru

JAKARTA - Melangkah mantap di tengah geliat industri logistik laut nasional, PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) menyiapkan langkah ekspansi agresif dengan memperkuat kapasitas armadanya. 

Dana segar sebesar Rp158,40 miliar hasil dari penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) akan menjadi bahan bakar utama dalam pembangunan tiga kapal baru yang siap memperluas jangkauan layanan pelayaran perseroan.

Langkah ini tidak hanya menandai kehadiran PJHB di lantai bursa, tetapi juga menunjukkan keseriusan perusahaan untuk menjawab permintaan jasa pengangkutan laut yang terus meningkat di Tanah Air. 

Dengan rencana ekspansi tersebut, PJHB menargetkan memperkuat posisi di sektor pelayaran domestik, khususnya dalam pengangkutan alat berat dan kontainer lintas wilayah.

Direktur Utama PJHB, Go Sioe Bie, menegaskan bahwa seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi akan dialokasikan sepenuhnya sebagai belanja modal (capital expenditure/capex). 

“Ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang kami untuk meningkatkan kapasitas armada dan memenuhi permintaan pengangkutan alat berat serta kontainer dari klien-klien,” ujar Abie — sapaan akrabnya — dalam keterangan tertulis.

Tawaran Saham dan Waran: Strategi Pendanaan Ganda

Dalam aksi korporasi tersebut, PJHB menawarkan sebanyak 480 juta saham baru atau setara dengan 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga penawaran Rp330 per saham. Dari penawaran tersebut, perusahaan berhasil menghimpun dana sebesar Rp158,40 miliar.

Menariknya, perusahaan juga menyertakan instrumen tambahan berupa 240 juta Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma kepada investor dengan rasio 2:1, artinya setiap dua saham baru yang dimiliki akan disertai satu waran.

Setiap waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru PJHB dengan harga pelaksanaan Rp330 per saham. Jika seluruh waran tersebut dieksekusi, perseroan berpotensi memperoleh tambahan dana sekitar Rp79,20 miliar.

Langkah kombinasi antara saham baru dan waran ini menjadi strategi pendanaan ganda yang tidak hanya memperkuat struktur permodalan PJHB, tetapi juga membuka peluang pertumbuhan berkelanjutan bagi investor.

Ekspansi Armada: Fokus pada Kapal Landing Craft Tank (LCT)

Dari total dana hasil IPO, sekitar 94,11% atau Rp153,40 miliar akan digunakan untuk pembangunan tiga kapal baru jenis Landing Craft Tank (LCT) dengan kapasitas gabungan mencapai 2.500 DWT. Jenis kapal ini dikenal tangguh untuk mengangkut alat berat dan muatan besar ke wilayah kepulauan, sehingga sangat sesuai dengan karakter geografis Indonesia.

Sementara itu, sekitar 5,89% atau Rp9,60 miliar akan berasal dari kas internal perseroan sebagai pelengkap pembiayaan proyek. Kapal-kapal tersebut diharapkan segera memperkuat armada PJHB dan mendukung ekspansi rute-rute strategis yang selama ini menjadi tulang punggung logistik nasional.

Abie menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian penting dari strategi jangka panjang perusahaan. “Kami ingin memastikan setiap investasi yang dilakukan benar-benar berkontribusi pada peningkatan kapasitas dan efisiensi operasi, sekaligus memperkuat daya saing PJHB di pasar pelayaran domestik,” tuturnya.

Dana Waran untuk Modal Kerja Tambahan

Tidak hanya untuk pembangunan kapal, hasil dari pelaksanaan Waran Seri I juga akan dimanfaatkan secara optimal. Jika seluruh waran tersebut dikonversi menjadi saham baru, perseroan akan mendapatkan tambahan modal kerja sekitar Rp79,20 miliar.

Dana tersebut akan diarahkan untuk mendukung operasional kapal-kapal baru, termasuk biaya logistik, pemeliharaan, dan penguatan jaringan distribusi. Dengan demikian, PJHB memastikan bahwa ekspansi armada diikuti dengan kesiapan operasional yang solid agar dapat memberikan layanan optimal kepada klien.

Langkah ini juga mencerminkan prinsip kehati-hatian perseroan dalam menjaga kesehatan keuangan dan stabilitas arus kas di tengah fluktuasi ekonomi global.

Menatap Prospek Cerah Industri Pelayaran

Ekspansi yang dilakukan PJHB hadir di saat sektor pelayaran nasional tengah menunjukkan prospek cerah. Permintaan terhadap jasa pengangkutan laut, terutama untuk logistik alat berat dan proyek infrastruktur, meningkat seiring dengan percepatan pembangunan di berbagai daerah.

Dengan fondasi modal yang kuat dan strategi ekspansi yang terarah, PJHB berpeluang memperluas pangsa pasar dan memperkuat eksistensi di industri pelayaran domestik yang kompetitif.

Masuknya PJHB ke bursa melalui IPO juga diharapkan menjadi katalis untuk memperkuat tata kelola perusahaan dan meningkatkan transparansi kepada para pemegang saham. Kombinasi antara pendanaan publik dan efisiensi operasional diyakini akan membawa perusahaan ke fase pertumbuhan yang lebih berkelanjutan.

“Ke depan, kami berkomitmen untuk terus menjaga kinerja positif dan memperkuat kepercayaan investor melalui inovasi serta disiplin finansial yang konsisten,” pungkas Abie.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index