JAKARTA - Duel panas antara Athletic Bilbao dan Manchester United akan menjadi sorotan utama di semifinal Liga Europa 2024/2025. Pertandingan leg pertama yang digelar di Stadion San Mames, Kamis malam waktu setempat atau Jumat dini hari WIB, menjadi pertaruhan besar bagi kedua tim: Bilbao ingin menorehkan sejarah tampil di final Eropa di depan publik sendiri, sementara Manchester United berusaha menyelamatkan musim yang nyaris tanpa arah.
Athletic Bilbao tampil impresif sepanjang turnamen. Tim asuhan Ernesto Valverde ini tak hanya mengandalkan semangat, tetapi juga statistik mentereng: enam kemenangan kandang di Liga Europa musim ini dengan torehan 14 gol dan hanya dua kali kebobolan. Keberhasilan menumbangkan AS Roma dan Rangers membuktikan bahwa Los Leones tak bisa dipandang sebelah mata.
“Kami punya motivasi luar biasa. Final Liga Europa digelar di San Mames, dan kami ingin ada di sana. Tidak hanya untuk fans, tapi untuk seluruh kota Bilbao,” ujar Ernesto Valverde seperti dikutip UEFA.com.
Nico Williams, yang tengah jadi sorotan Eropa, jadi andalan utama di lini depan. Dalam enam laga kandang Liga Europa musim ini, sang winger terlibat langsung dalam tujuh gol (lima gol dan dua assist), menjadikannya motor serangan utama Bilbao. Ia akan didampingi sang kakak, Inaki Williams, serta Gorka Guruzeta yang menjadi predator utama di kotak penalti lawan. Namun, Bilbao dipastikan kehilangan gelandang kreatif Oihan Sancet akibat cedera paha.
Sementara itu, Manchester United datang ke San Mames dengan performa yang inkonsisten. Meski tampil tangguh di Liga Europa—tak terkalahkan dalam delapan laga dan telah mencetak 28 gol—penampilan domestik mereka di Premier League justru mengkhawatirkan. Gol penyelamat dari Rasmus Hojlund pekan lalu ke gawang Bournemouth hanya cukup membawa satu poin bagi tim yang sedang terseok-seok.
Pelatih Ruben Amorim menekankan pentingnya laga ini sebagai kesempatan emas untuk membuktikan diri. “Liga Europa kini menjadi jalan utama kami menuju Liga Champions musim depan. Kami tahu tekanan ini besar, tapi para pemain siap menghadapi tantangan,” ujarnya dalam konferensi pers pra-pertandingan.
Salah satu senjata utama United tetap Bruno Fernandes. Kapten tim itu menjadi pemain paling berbahaya di fase knockout Liga Europa dengan keterlibatan langsung dalam 29 gol dari 31 penampilannya. Ia juga mencatatkan tiga gol dan tiga assist hanya dari tiga laga semifinal sebelumnya.
United juga dikenal tangguh di dua leg. Mereka telah memenangi 14 dari 15 laga sistem kandang-tandang terakhir di Liga Europa. Perjalanan menuju semifinal kali ini pun dramatis. Setelah imbang 2-2 di leg pertama kontra Lyon, Setan Merah sempat tertinggal agregat saat Lyon menyamakan skor meski bermain dengan 10 orang. Namun tiga gol di enam menit terakhir—dari Bruno, Kobbie Mainoo, dan Harry Maguire—membawa mereka menang agregat 7-6.
Namun, badai cedera membayangi skuat Amorim. Lisandro Martinez, Joshua Zirkzee, dan Diogo Dalot dipastikan absen. Sementara Matthijs de Ligt, Amad Diallo, dan Toby Collyer baru pulih dari cedera dan diragukan tampil. Kiper pelapis Altay Bayindir dan pemain muda Ayden Heaven juga masuk daftar pertanyaan jelang pertandingan ini.
Kelelahan juga jadi tantangan tersendiri bagi United. Berbeda dengan Bilbao yang mendapat waktu istirahat lebih panjang lantaran jeda kompetisi domestik, Manchester United harus terus bertarung di Premier League hingga akhir pekan lalu. Keuntungan inilah yang ingin dimaksimalkan tuan rumah.
San Mames sendiri menjadi benteng kokoh bagi Bilbao. Suasana fanatik stadion yang dikenal bergelora akan jadi faktor psikologis tersendiri bagi lawan. Dalam sejarah, United juga memiliki catatan buruk kontra Bilbao: dari empat pertemuan, mereka hanya menang sekali—pada 1957. Terakhir kali bertemu, Bilbao menang di dua leg pada babak 16 besar musim 2011/2012.
“Kami tahu atmosfer di San Mames akan luar biasa. Tapi kami punya pengalaman dan mentalitas untuk bertarung di stadion seperti ini,” ujar Harry Maguire seperti dilansir The Guardian.
Dengan final Liga Europa musim ini akan digelar di San Mames, peluang Bilbao untuk menorehkan sejarah sangat terbuka. Namun bagi Manchester United, gelar ini menjadi satu-satunya jalan untuk menyelamatkan musim sekaligus tiket menuju Liga Champions musim depan. Hanya satu yang akan lebih lapar.
Pertandingan ini tak hanya jadi ajang unjuk strategi antara Valverde dan Amorim, tetapi juga pertarungan kebanggaan antara dua tim yang tengah berjuang kembali ke puncak kejayaan Eropa. San Mames siap menjadi saksi pertarungan yang bisa menjadi salah satu laga paling dramatis di Liga Europa musim ini.A