JAKARTA – Meski harus menelan kekalahan, Tim Basket SMA Muhammadiyah 7 Surabaya tampil dengan penuh semangat juang saat menghadapi tim tangguh dari SMA Kristen Petra 1 dalam gelaran Incredible Sixteen Cup 2K25 yang berlangsung di DBL Arena, Surabaya, Sabtu. Ajang ini menjadi pembuktian mental dan kemampuan para pelajar muda dalam kompetisi olahraga antar-SMA paling bergengsi di Kota Pahlawan.
Pertandingan yang digelar sejak pukul 09.00 hingga 12.00 WIB di Jalan Ahmad Yani No. 88, Ketintang, Gayungan, Surabaya ini berlangsung sengit. Meski menghadapi lawan yang secara teknis dan strategi lebih unggul, para pemain dari SMA Muhammadiyah 7 menunjukkan permainan pantang menyerah hingga peluit akhir berbunyi.
Meski hasil akhir belum memihak kepada tim berjuluk MUMU 7, semangat dan kekompakan mereka di lapangan mendapatkan apresiasi tinggi dari para pendukung dan panitia penyelenggara.
“Saya sangat bangga dengan semangat mereka. Kekalahan ini memang menyakitkan, tapi cara mereka bermain dan berjuang hingga akhir menunjukkan karakter tim yang luar biasa,” ujar salah satu guru pembina olahraga SMA Muhammadiyah 7, yang enggan disebutkan namanya.
Dukungan penuh datang dari para suporter fanatik sekolah, Ultras SMA Muhammadiyah 7, yang tak henti memberikan semangat dari tribun penonton. Chant-chant yang menggema di dalam arena menjadi penyemangat tersendiri bagi para pemain yang tengah bertarung di lapangan.
Pertandingan sendiri berjalan dalam tempo cepat. Tim dari SMA Kristen Petra 1 memimpin lebih dulu dengan selisih skor yang cukup lebar di kuarter pertama. Namun, memasuki kuarter kedua dan ketiga, tim dari Muhammadiyah 7 berhasil menipiskan jarak lewat kerja sama tim yang solid dan pertahanan yang diperbaiki.
Pemain andalan tim, Muhammad Maulidani (kelas X-2), mengaku kecewa dengan hasil pertandingan, namun tetap optimistis akan masa depan tim. Ia menyatakan bahwa kekalahan ini akan menjadi bahan evaluasi untuk tampil lebih baik di laga selanjutnya.
“Tentu ada rasa kecewa karena hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Namun, kami tidak boleh menyerah. Ini adalah bagian dari proses belajar. Kami akan evaluasi kesalahan, meningkatkan performa, dan kembali berjuang untuk sekolah dan para pendukung kami,” ujar Maulidani usai pertandingan.
Kekalahan ini menurut Maulidani bukan akhir dari perjalanan mereka di kompetisi. Ia menegaskan bahwa timnya akan menjadikan laga ini sebagai pelajaran penting untuk menata ulang strategi dan memperkuat solidaritas tim.
“Kalah hari ini bukanlah akhir. Justru, ini adalah awal dari comeback yang lebih kuat!” tambahnya dengan semangat.
Turnamen Incredible Sixteen Cup 2K25 yang diselenggarakan oleh SMA Negeri 16 Surabaya ini memang menjadi ajang bergengsi yang menyedot perhatian pelajar dan pecinta basket seantero Surabaya. Selain menjadi tempat unjuk kemampuan, kompetisi ini juga menjadi sarana pembinaan karakter, sportivitas, dan kerja tim bagi pelajar.
Pihak sekolah juga menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan bakat siswa di bidang olahraga. Kepala SMA Muhammadiyah 7 Surabaya dalam pernyataan tertulisnya menyebutkan bahwa olahraga menjadi bagian penting dari pendidikan karakter di sekolah.
“Kami bangga dengan perjuangan para siswa kami. Kekalahan bukanlah sesuatu yang perlu disesali, tetapi harus dimaknai sebagai pelajaran berharga. Kami akan terus mendukung mereka agar lebih baik lagi,” tulis pihak sekolah.
Kekompakan tim, dukungan moral dari pihak sekolah, serta semangat para pemain diyakini akan menjadi modal penting bagi SMA Muhammadiyah 7 Surabaya dalam menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Dengan tekad yang tinggi dan semangat pantang menyerah, tim basket ini berjanji akan bangkit lebih kuat dan memberikan hasil terbaik di laga mendatang.