Serie A

Dua Pemain Juventus Dicoret Igor Tudor dari Skuad Utama, Nasib Mereka Terancam Tak Dimainkan di Empat Laga Penentu Akhir Musim Serie A 2024/2025

Dua Pemain Juventus Dicoret Igor Tudor dari Skuad Utama, Nasib Mereka Terancam Tak Dimainkan di Empat Laga Penentu Akhir Musim Serie A 2024/2025
Dua Pemain Juventus Dicoret Igor Tudor dari Skuad Utama, Nasib Mereka Terancam Tak Dimainkan di Empat Laga Penentu Akhir Musim Serie A 2024/2025

JAKARTA — Menjelang empat laga terakhir di Serie A musim 2024/2025, Juventus menghadapi situasi pelik. Pelatih kepala Igor Tudor dikabarkan tidak memasukkan dua pemain ke dalam rencananya untuk sisa musim, memicu spekulasi besar terkait masa depan skuad di tengah perebutan tiket Liga Champions.

Menurut laporan yang dilansir dari Football Italia dan Tuttosport, dua nama yang disebut akan tersingkir dari skuad utama Juventus adalah Francisco Conceicao dan Douglas Luiz. Kedua pemain tersebut dinilai tidak sesuai dengan visi permainan yang diusung Tudor, meskipun klub tengah berjuang mempertahankan posisi di empat besar klasemen Serie A.

Situasi ini menjadi lebih rumit setelah Juventus kalah tipis 0-1 dari Parma dalam laga pekan ke-34 Serie A pada Kamis dini hari WIB. Hasil tersebut membuat I Bianconeri turun ke posisi kelima, terpaut satu poin dari Bologna yang menempati peringkat keempat.

Tudor mengakui bahwa penampilan tim belum maksimal. Dalam konferensi pers usai laga, ia menyatakan, “Kami kurang dalam segala hal. Kami banyak menekan di babak kedua, tetapi kami tidak cukup berbahaya. Ini adalah kekalahan, dan kami harus menerimanya.”

Masa Depan Pemain Juventus Kian Tidak Menentu

Keputusan untuk mencoret Conceicao dan Douglas Luiz diyakini berkaitan dengan rencana restrukturisasi skuad jika Juventus gagal lolos ke Liga Champions musim depan. Bahkan, beberapa laporan menyebutkan bahwa klub berpotensi melepas sembilan pemain pada bursa transfer musim panas 2025 demi menjaga stabilitas keuangan.

Nama-nama seperti Mattia Perin, Renato Veiga (pinjaman dari Chelsea), Federico Gatti, Andrea Cambiasso, dan Nicolo Savona masuk dalam daftar pemain yang mungkin dilepas. Begitu pula dengan Weston McKennie, Douglas Luiz, serta dua pemain pinjaman, Francisco Conceicao dan Randal Kolo Muani, yang kontraknya tidak akan diperpanjang.

Bahkan striker andalan Dusan Vlahovic pun disebut akan dijual, meskipun Juventus finis di posisi empat besar. Hal ini disebabkan oleh keengganan Vlahovic untuk memperpanjang kontraknya yang berakhir pada 2026.

Tantangan untuk Igor Tudor dan Manajemen Juventus

Tak hanya pemain, posisi pelatih Igor Tudor dan jajaran direksi klub juga dilaporkan akan dievaluasi jika Juventus gagal mengamankan tiket Liga Champions. Kegagalan lolos ke kompetisi elite Eropa tidak hanya akan berdampak pada keuangan klub, tetapi juga pada reputasi dan daya tarik Juventus di bursa transfer.

Kekalahan dari Parma disebut sebagai pukulan telak dalam perburuan posisi empat besar. “Kami kebobolan dari umpan silang sejauh 40 meter. Kami kecewa, tetapi kami menatap ke depan. Masih ada lima pertandingan tersisa dan banyak poin yang dipertaruhkan,” ujar Tudor, memberikan sinyal bahwa ia masih optimistis dengan peluang Juventus.

Juventus akan menghadapi laga krusial melawan Bologna di Stadio Dall’Ara. Pertandingan ini menjadi ujian langsung untuk mempertahankan harapan lolos ke Liga Champions, sekaligus untuk menjaga stabilitas internal tim yang kini tengah dihantui banyak ketidakpastian.

Dampak Finansial dan Strategi Transfer

Jika gagal finis di empat besar, Juventus dipastikan akan mengalami penurunan signifikan dalam pendapatan, terutama dari hak siar dan partisipasi di Liga Champions. Ini memaksa klub untuk mengubah strategi transfer, termasuk menjual pemain bergaji tinggi dan tidak memperpanjang kontrak sejumlah pemain pinjaman.

Dalam lanskap sepak bola modern, ketiadaan di kompetisi Eropa bukan hanya soal kehilangan trofi, tetapi juga tentang eksistensi bisnis klub. Juventus, yang selama dua dekade terakhir hampir selalu hadir di panggung Eropa, tidak bisa menganggap enteng risiko ini.

Sementara itu, para penggemar mulai mempertanyakan arah kebijakan klub, terutama setelah beberapa musim penuh dinamika, termasuk pergantian pelatih dan perubahan strategi skuad. Dukungan tetap mengalir, namun tekanan terhadap manajemen semakin tinggi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index