JAKARTA — Upaya memperkuat industri petrokimia nasional kembali menunjukkan perkembangan positif. PT Pertamina Gas (Pertagas), anak usaha Subholding Gas Pertamina, menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan sektor ini melalui pembangunan infrastruktur penyaluran gas bumi untuk proyek ekspansi Polypropylene Plant II milik PT Polytama Propindo di Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Direktur Utama Pertagas, Gamal Imam Santoso, menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur ini merupakan wujud nyata dukungan Pertagas terhadap pertumbuhan industri nasional.
"Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pertumbuhan industri nasional, Pertamina Gas (Pertagas) akan menyediakan infrastruktur penyaluran gas bumi untuk proyek ekspansi Polytama," ujar Gamal dalam keterangannya di Jakarta.
Ekspansi Polytama: Peningkatan Kapasitas Produksi
Proyek pembangunan Plant II di Balongan ini akan menambah kapasitas produksi Polytama sebesar 300 ribu ton per tahun. Dengan demikian, total kapasitas produksi Polytama akan meningkat menjadi 600 ribu ton per tahun, menjadikannya salah satu produsen polypropylene terbesar di Indonesia.
Selain membangun jaringan infrastruktur, Pertagas juga bertanggung jawab atas kegiatan Operation & Maintenance (O&M) infrastruktur tersebut, serta memastikan ketersediaan tambahan pasokan gas bumi sebesar 275.940 million British thermal units (mmbtu) setiap tahun hingga 31 Desember 2029.
Penandatanganan kerja sama antara Pertagas dan Polytama dilakukan oleh Gamal Imam Santoso dan Direktur Utama Polytama, Joko Pranoto. Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis Pertamina Gas, Agung Indri Pramantyo, dan Direktur Keuangan Polytama, Uray Azhari.
"Kami percaya bahwa penandatanganan ini merupakan wujud nyata dari sinergi yang semakin solid antara Polytama dan Pertagas dalam mendukung kemajuan industri petrokimia Indonesia," kata Joko Pranoto.
Tonggak Penting dalam Sejarah Polytama
Joko menegaskan, proyek Polypropylene Plant II menjadi bagian penting dalam perjalanan hampir 30 tahun Polytama beroperasi di Indonesia.
"Proyek Polypropylene Plant Balongan adalah salah satu tonggak penting dalam hampir 30 tahun perjalanan Polytama, dan menjadi bagian dari upaya untuk memperkuat sektor petrokimia di Indonesia," ungkap Joko.
Ia juga menyampaikan optimisme terhadap keberhasilan proyek berkat dukungan pasokan gas dari Pertagas.
"Dengan dukungan infrastruktur dan pasokan gas yang andal dari Pertagas, kami optimis bahwa proyek ini akan dapat berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dan memberikan kontribusi positif khususnya dari segi ekonomi dan penurunan angka impor," imbuh Joko.
Mendukung Ketahanan Energi dan Industri Hilir
Selain fokus pada pembangunan fisik, Pertagas menilai bahwa sinergi ini lebih jauh bertujuan memperkuat ketahanan energi nasional dan mendorong tumbuhnya industri hilir.
"Lebih dari itu, ini adalah bentuk sinergi dalam mendukung ketahanan energi, mendorong pertumbuhan industri hilir, serta memberikan nilai tambah bagi negara," ujar Gamal.
Menurut Gamal, penyediaan infrastruktur gas bumi menjadi faktor kunci dalam mengakselerasi pertumbuhan industri petrokimia Indonesia yang berbasis pada produk dalam negeri, sehingga mampu mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.
"Sinergi ini tidak hanya mendukung keberhasilan proyek Polytama, tetapi juga memperkuat ekosistem energi dan industri nasional secara berkelanjutan," tambahnya.
Rekam Jejak Pertagas dalam Infrastruktur Energi
Pertagas, yang bernaung di bawah Subholding Gas PT Pertamina (Persero), hingga akhir 2024 tercatat telah membangun dan mengelola:
-Lebih dari 2.930 kilometer pipa transmisi gas,
-605 kilometer pipa minyak,
-Dua LPG Plant dengan kapasitas produksi rata-rata 1.130 ton per hari,
-Terminal regasifikasi dengan kapasitas 400 Billion British thermal unit per day (BBtud),
-LNG Hub dengan kapasitas 127.000 meter kubik.
Capaian ini memperlihatkan keseriusan Pertagas dalam memperluas jaringan infrastruktur energi nasional yang mendukung hilirisasi industri strategis di Indonesia.
Dengan langkah konkret seperti pembangunan infrastruktur gas untuk proyek Polytama, Pertagas berkontribusi signifikan terhadap upaya nasional mewujudkan kemandirian energi dan memperkuat daya saing industri petrokimia dalam menghadapi tantangan global.