JAKARTA — PT Pertamina (Persero) resmi mengumumkan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi di seluruh wilayah Indonesia per Minggu. Harga beberapa jenis BBM tercatat mengalami penurunan, termasuk Pertamax dan Dexlite. Penyesuaian harga ini berlaku di seluruh SPBU Pertamina, dan berbeda-beda tergantung wilayah.
Langkah penyesuaian harga BBM ini dilakukan berdasarkan dinamika harga minyak mentah dunia dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Penyesuaian tersebut diumumkan melalui laman resmi MyPertamina.id dan mencakup seluruh provinsi di Indonesia, termasuk wilayah Free Trade Zone (FTZ).
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa penyesuaian harga merupakan bentuk komitmen perusahaan terhadap transparansi harga energi sekaligus menyesuaikan dengan tren global.
“Penyesuaian harga ini dilakukan mengikuti tren harga minyak mentah dunia dan nilai tukar, dengan tetap mempertimbangkan daya beli masyarakat serta keberlanjutan bisnis,” ujar Fadjar.
Penurunan Harga BBM di Jawa Barat
Salah satu provinsi yang mengalami penurunan harga cukup signifikan adalah Jawa Barat. Lima jenis BBM turun harga per 4 Mei 2025:
-Pertamax: dari Rp 12.500 menjadi Rp 12.400
-Pertamax Turbo: dari Rp 13.500 menjadi Rp 13.300
-Pertamax Green 95: dari Rp 13.250 menjadi Rp 13.150
-Dexlite: dari Rp 13.600 menjadi Rp 13.350
-Pertamina Dex: dari Rp 13.900 menjadi Rp 13.750
Penurunan ini disambut baik masyarakat, terutama pengguna kendaraan pribadi dan angkutan barang. Namun, harga Pertalite dan Bio Solar subsidi tetap stabil di angka masing-masing Rp 10.000 dan Rp 6.800 per liter, tidak berubah sejak 2022.
Daftar Harga BBM di Berbagai Wilayah
Berikut adalah ringkasan harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex di beberapa wilayah besar di Indonesia per 4 Mei 2025:
DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT:
-Pertamax: Rp 12.400
-Pertamax Turbo: Rp 13.300
-Dexlite: Rp 13.350
-Pertamina Dex: Rp 13.750
Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan:
-Pertamax: Rp 12.700
-Pertamax Turbo: Rp 13.600
-Dexlite: Rp 13.650
-Pertamina Dex: Rp 14.050
Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Selatan:
-Pertamax: Rp 12.950 – Rp 13.950
-Pertamax Turbo: Rp 13.900
-Dexlite: Rp 13.900
-Pertamina Dex: Rp 14.350
Batam FTZ dan Sabang FTZ:
-Pertamax: mulai dari Rp 11.700
-Dexlite: mulai dari Rp 12.500
Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan provinsi baru di Papua (Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya):
-Pertamax: Rp 12.700
-Dexlite: Rp 13.650
-Pertamina Dex: Rp 14.050 (di beberapa wilayah)
Harga ini berlaku untuk BBM non-subsidi yang dijual di SPBU Pertamina dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar dan kebijakan perusahaan.
Konsumen Didorong Pantau Harga Berkala
Fadjar juga menyarankan masyarakat untuk aktif memantau perubahan harga BBM secara berkala melalui aplikasi dan situs resmi MyPertamina.
“Kami mengimbau masyarakat agar selalu mengecek harga terkini di aplikasi MyPertamina atau situs resmi. Harga bisa saja berbeda antar wilayah karena menyesuaikan biaya logistik dan operasional,” jelasnya.
Stabilitas Harga BBM Subsidi
Sementara itu, pemerintah tetap mempertahankan harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Bio Solar. Keputusan untuk menahan harga ini merupakan bagian dari kebijakan perlindungan daya beli masyarakat, khususnya kelompok rentan dan pelaku usaha kecil.
Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam pernyataannya beberapa waktu lalu menegaskan bahwa subsidi energi masih menjadi prioritas dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok dan menekan inflasi.
“Harga Pertalite dan Solar masih sesuai dengan Peraturan Presiden dan tidak mengalami perubahan sejak dua tahun terakhir,” ujarnya.