GAS

Kebocoran Gas Akibat Pemasangan Regulator Tidak Sempurna Picu Kebakaran Hebat di Malang, Satu Rumah Warga Hangus Terbakar pada Sabtu Sore

Kebocoran Gas Akibat Pemasangan Regulator Tidak Sempurna Picu Kebakaran Hebat di Malang, Satu Rumah Warga Hangus Terbakar pada Sabtu Sore
Kebocoran Gas Akibat Pemasangan Regulator Tidak Sempurna Picu Kebakaran Hebat di Malang, Satu Rumah Warga Hangus Terbakar pada Sabtu Sore

JAKARTA — Sebuah rumah warga di Jalan Muharto Gang 7, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, hangus terbakar akibat kebocoran gas elpiji pada Sabtu. Kebakaran terjadi sekitar pukul 16.29 WIB dan melahap hampir seluruh bagian dapur rumah milik Nur Miftakhul Janah, yang diduga menjadi sumber api.

Menurut informasi dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Malang, api diduga muncul akibat pemasangan regulator gas LPG yang tidak sempurna. Hal ini menyebabkan kebocoran yang memicu ledakan dan kobaran api ketika digunakan untuk memasak air.

Tim Damkar yang menerima laporan segera meluncur ke lokasi kejadian. Dalam waktu sekitar 11 menit setelah laporan diterima, petugas telah tiba di tempat kejadian dan langsung melakukan proses pemadaman api.

“Proses pemadaman ini cukup menguras tenaga dan pikiran karena titik kebakaran berada di lokasi yang sempit. Namun, berkat upaya tim, kami berhasil memadamkan api yang berpusat di dapur milik Mbak Nur,” ujar Ketua UPT Damkar Kota Malang.

Pandu menambahkan bahwa kebakaran tidak sampai menjalar ke rumah-rumah sekitar berkat respons cepat dari tim pemadam. Meski begitu, kerugian material akibat peristiwa ini ditaksir mencapai sekitar Rp5 juta. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

“Kronologi kejadian bermula ketika LPG belum terpasang dengan sempurna, tetapi sudah digunakan untuk memasak air. Mbak Nur kemudian meninggalkan dapur, dan tak lama berselang, api muncul dari kebocoran LPG tersebut,” imbuh Pandu.

Sementara itu, pemilik rumah, Nur Miftakhul Janah, mengaku menyesal atas kelalaiannya dalam memasang regulator tabung gas sendiri tanpa bantuan orang lain. Ia berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi masyarakat agar lebih berhati-hati saat menggunakan peralatan berbasis gas di rumah.

“Saya benar-benar lalai dengan hal ini. Seharusnya, sebelum memasang sendiri regulator tabung LPG, jika tidak yakin, lebih baik meminta bantuan tetangga sekitar saja agar lebih aman,” kata Nur.

Kebakaran rumah akibat kebocoran gas bukan kali pertama terjadi di wilayah perkotaan padat penduduk seperti Kota Malang. Oleh karena itu, pihak Damkar Kota Malang mengimbau kepada seluruh warga untuk lebih memperhatikan prosedur keamanan dalam penggunaan LPG, khususnya dalam pemasangan regulator dan selang gas.

“Warga perlu memastikan bahwa regulator terpasang dengan kencang, tidak ada bau gas setelah pemasangan, serta penting untuk melakukan uji kebocoran menggunakan air sabun sebelum digunakan,” tutur Pandu dalam imbauannya.

Pandu juga mengingatkan masyarakat untuk tidak meninggalkan dapur saat memasak, karena hal itu berpotensi memperburuk situasi jika terjadi kebocoran atau api tiba-tiba muncul.

Hingga sore hari, tim Damkar telah menyelesaikan proses pendinginan dan melakukan pengecekan ulang untuk memastikan tidak ada sisa api yang berpotensi menyebabkan kebakaran lanjutan.

Peristiwa ini kembali menegaskan pentingnya edukasi keselamatan rumah tangga, terutama terkait penggunaan gas elpiji yang menjadi kebutuhan utama bagi sebagian besar keluarga Indonesia.

Pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan bisa menggencarkan sosialisasi keamanan penggunaan LPG, termasuk melalui pelatihan atau penyuluhan di tingkat RT/RW. Langkah ini dinilai penting untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali, terlebih di kawasan permukiman padat.

Dengan kejadian ini, warga Malang dan masyarakat luas diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya kebocoran gas dan selalu mengutamakan keselamatan dalam aktivitas rumah tangga sehari-hari.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index