Pendidikan

Pemerintah Alokasikan 22 Persen APBN untuk Pendidikan, 11.441 Sekolah Siap Direvitalisasi Lewat Program Hasil Terbaik Cepat

Pemerintah Alokasikan 22 Persen APBN untuk Pendidikan, 11.441 Sekolah Siap Direvitalisasi Lewat Program Hasil Terbaik Cepat
Pemerintah Alokasikan 22 Persen APBN untuk Pendidikan, 11.441 Sekolah Siap Direvitalisasi Lewat Program Hasil Terbaik Cepat

JAKARTA – Pemerintah Republik Indonesia menegaskan komitmennya dalam memajukan sektor pendidikan dengan mengalokasikan anggaran sebesar 22 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025. Presiden Prabowo Subianto menyebut alokasi tersebut sebagai yang tertinggi dalam sejarah Indonesia.

Pengumuman ini disampaikan Presiden Prabowo saat menghadiri acara puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 sekaligus peluncuran Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jawa Barat.

"Negara kita menempatkan pendidikan sebagai yang teratas dalam APBN. Pendidikan yang terutama, kalau tidak salah, APBN sekarang mungkin yang tertinggi selama sejarah Republik, di atas, mungkin 22 persen," ujar Prabowo.

Meski anggaran pendidikan tergolong besar, Prabowo menyampaikan kekhawatirannya soal efektivitas distribusi dana tersebut. Ia mempertanyakan apakah dana yang dialokasikan benar-benar sampai ke sekolah-sekolah yang membutuhkan.

“Pendidikan menentukan alokasi besar, tapi marilah kita waspada, jujur kepada diri sendiri, tidak mencari kesalahan siapapun. Mari kita bertanya apakah anggaran pendidikan begitu besar sudah bertahun-tahun sampai atau tidak pada alamat yang harusnya dituju?” ucapnya.

Presiden juga menyoroti banyaknya sekolah rusak yang belum tersentuh perbaikan, termasuk fasilitas dasar seperti toilet. Menurutnya, tidak semestinya sekolah dengan anggaran negara yang besar masih kekurangan fasilitas penting.

11.441 Sekolah Akan Direvitalisasi

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo meluncurkan program revitalisasi sekolah sebagai bagian dari PHTC. Tahap pertama akan mencakup revitalisasi terhadap 11.441 satuan pendidikan dengan anggaran sebesar Rp17 triliun.

“Karena itu saya bertekad penghematan terus menerus, kita harus perbaiki sekolah-sekolah di Indonesia secepat-cepatnya,” tegasnya. “Terus terang saja, kekayaan bangsa Indonesia masih terlalu banyak yang bocor dan tidak sampai ke rakyat.”

Revitalisasi ini mencakup perbaikan infrastruktur sekolah seperti ruang kelas, sanitasi, hingga penyediaan sarana penunjang lainnya agar proses belajar-mengajar lebih layak dan bermutu. Presiden Prabowo menekankan pendekatan “hasil terbaik cepat”, bukan hanya menargetkan kualitas terbaik tetapi juga kecepatan penyelesaiannya.

“Kita harus berkumpul, otak-otak terbaik bangsa berkumpul untuk melihat cara solusi yang terbaik-cepat. Bukan terbaik, tapi penyelesaiannya 30 tahun. Bukan terbaik tapi kita tidak tahu kapan selesainya,” tegasnya.

Digitalisasi Pendidikan Melalui Smart Classroom

Bersamaan dengan revitalisasi fisik, pemerintah juga menggulirkan program digitalisasi pendidikan. Melalui program ini, sebanyak 15.000 sekolah akan menerima bantuan smart board atau papan tulis interaktif yang dapat digunakan untuk membentuk smart classroom.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menjelaskan bahwa dana sebesar Rp2 triliun telah dialokasikan untuk mendukung program digitalisasi ini, termasuk pelatihan guru sebagai tenaga pengampu teknologi di kelas.

“Program digitalisasi pendidikan yaitu bantuan untuk sekolah atau kelas-kelas cerdas (dengan distribusi) smart board dan juga memberikan pelatihan kepada gurunya,” kata Abdul Mu’ti. “Kalau tahun ini kita akan memulai digitalisasi untuk 15 ribu satuan pendidikan Indonesia.”

Ia berharap, dengan adanya smart classroom dan sarana pendukung lainnya, proses belajar akan menjadi lebih menyenangkan dan mampu memotivasi siswa untuk meraih prestasi lebih tinggi.

“Mudah-mudahan dengan terpenuhinya sarana dan prasarana dan dengan adanya smart classroom, anak-anak dapat belajar dengan lebih menyenangkan, belajar dengan lebih bersemangat sehingga mereka dapat menjadi generasi Indonesia yang hebat,” tandasnya.

Transformasi Pendidikan sebagai Fondasi Bangsa

Program revitalisasi sekolah dan digitalisasi pendidikan merupakan bagian dari empat program unggulan yang diluncurkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama Presiden Prabowo pada peringatan Hardiknas 2025. Kebijakan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membenahi sistem pendidikan dari akar, baik secara fisik maupun digital, guna mencetak generasi unggul masa depan.

Dengan langkah ini, Indonesia berupaya membangun ekosistem pendidikan yang bukan hanya layak secara infrastruktur, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan zaman. Transformasi menyeluruh ini diharapkan mampu membawa lompatan kualitas pendidikan nasional yang merata hingga ke pelosok.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index