Petani

DKPP Kabupaten Blitar Fokus Maksimalkan DBHCHT 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Petani Tembakau

DKPP Kabupaten Blitar Fokus Maksimalkan DBHCHT 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Petani Tembakau
DKPP Kabupaten Blitar Fokus Maksimalkan DBHCHT 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Petani Tembakau

JAKARTA – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar menegaskan komitmennya dalam memaksimalkan penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun anggaran 2025. Fokus utama dialokasikan untuk mendorong kesejahteraan petani tembakau melalui peningkatan kualitas produksi dan pendampingan teknis berkelanjutan.

Kepala Bidang Sarana Perkebunan DKPP Kabupaten Blitar, Lukas Suprayitno, menyampaikan bahwa pihaknya akan menyalurkan DBHCHT secara tepat sasaran kepada para petani. Salah satu prioritas utama adalah penyediaan benih tembakau berkualitas yang akan disalurkan melalui lembaga terpercaya.

“Kami ingin memastikan anggaran ini benar-benar dirasakan petani. Salah satu langkah utamanya adalah menyediakan benih tembakau yang didampingi oleh lembaga berkompeten,” ujar Lukas.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kendala yang sering dihadapi petani setiap awal musim tanam, yakni kesulitan memperoleh benih yang sesuai standar kualitas. Menurut Lukas, pemenuhan kebutuhan benih menjadi dasar penting dalam menciptakan hasil panen yang unggul dan bernilai jual tinggi.

Tak hanya penyediaan benih, DKPP juga akan menggunakan dana DBHCHT untuk memberikan bimbingan teknis atau bimtek, baik pada tahap persemaian maupun pascapanen. Pelatihan tersebut dirancang agar petani mampu menjalankan proses budidaya yang sesuai standar operasional prosedur (SOP), serta mampu mengelola hasil panen dengan baik sesuai kebutuhan pasar.

“Dana DBHCHT ini juga kami arahkan untuk kegiatan bimtek, terutama dalam tahap persemaian, agar petani mampu menyemai benih sendiri sesuai SOP,” terang Lukas.

Selain itu, DKPP juga tengah mendorong pengakuan resmi terhadap varietas tembakau lokal Blitar melalui proses sertifikasi. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan nilai jual tembakau Blitar di pasar nasional dan memperluas peluang ekspor. Sertifikasi juga menjadi bentuk perlindungan terhadap kearifan lokal dan daya saing komoditas tembakau daerah.

“Kami juga sedang mengupayakan agar tembakau lokal Blitar bisa memperoleh sertifikat resmi, sehingga memiliki nilai jual lebih baik,” tambah Lukas.

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK), DBHCHT memang diprioritaskan untuk mendukung petani tembakau. Namun, dalam regulasi terbaru, penggunaannya juga diperluas untuk mendukung petani cengkeh serta komoditas strategis lainnya. Meski begitu, Lukas menegaskan bahwa DKPP Kabupaten Blitar tetap menempatkan petani tembakau sebagai sasaran utama alokasi anggaran tahun ini.

“Ke depan, harapan kami jelas: anggaran DBHCHT ini benar-benar bermuara pada peningkatan kesejahteraan petani tembakau,” tegasnya.

Program ini juga sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Blitar dalam membangun sektor pertanian berkelanjutan yang mampu menjawab tantangan zaman, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis komoditas unggulan daerah.

Manfaat Langsung Dirasakan Petani

Dengan pendekatan berbasis kebutuhan riil petani, DKPP berharap pemanfaatan DBHCHT tidak hanya berhenti pada pemberian bantuan, tetapi juga membangun kemandirian petani. Dalam jangka panjang, program ini ditargetkan dapat meningkatkan produksi tembakau secara kuantitas dan kualitas, memperluas akses pasar, serta mengurangi ketergantungan petani pada tengkulak.

Selain bantuan teknis, DKPP juga mengkaji kemungkinan kerja sama dengan berbagai mitra usaha dan lembaga keuangan untuk memperkuat akses permodalan bagi petani. Upaya ini diharapkan mempercepat transformasi pertanian tembakau dari skala tradisional menuju pendekatan berbasis teknologi dan pasar.

Kesejahteraan Petani Jadi Tolok Ukur Keberhasilan

Pemerintah Kabupaten Blitar, melalui DKPP, menekankan bahwa indikator utama keberhasilan program ini adalah meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani tembakau. Oleh karena itu, pemantauan berkala dan evaluasi dampak akan dilakukan untuk memastikan bahwa setiap rupiah dana DBHCHT digunakan secara efektif dan akuntabel.

Dengan berbagai upaya tersebut, Blitar meneguhkan posisinya sebagai salah satu daerah penghasil tembakau unggulan di Jawa Timur yang berpihak pada kesejahteraan petani.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index