Bank Indonesia

Bank Indonesia Targetkan Bali Jadi Pulau Ekonomi Digital Terdepan, Nilai Transaksi QRIS Capai Rp1,54 Triliun Hingga Maret 2025

Bank Indonesia Targetkan Bali Jadi Pulau Ekonomi Digital Terdepan, Nilai Transaksi QRIS Capai Rp1,54 Triliun Hingga Maret 2025
Bank Indonesia Targetkan Bali Jadi Pulau Ekonomi Digital Terdepan, Nilai Transaksi QRIS Capai Rp1,54 Triliun Hingga Maret 2025

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menetapkan target ambisius menjadikan Bali sebagai Pulau Ekonomi Digital, menjadikannya pusat pertumbuhan ekonomi baru yang melampaui ketergantungan pada sektor pariwisata. Upaya ini diiringi dengan percepatan digitalisasi sistem pembayaran dan kolaborasi strategis lintas sektor.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, mengungkapkan bahwa potensi Bali sebagai pusat ekonomi digital dan industri kreatif sangat besar. Daya tarik global Pulau Dewata bukan hanya memikat wisatawan konvensional, tetapi juga menjadi magnet bagi komunitas digital nomad dan pelaku industri kripto.

“Bali saat ini bukan hanya destinasi wisata dunia, tapi juga telah menjadi rumah bagi digital nomad dan komunitas kripto global. Ini menjadikan Bali sangat potensial sebagai pusat ekonomi digital Indonesia,” kata Erwin dalam acara Kickoff Baligivation.

Transaksi Digital Naik Tajam, QRIS Tembus Rp1,54 Triliun

Digitalisasi sistem pembayaran di Bali menunjukkan capaian signifikan. Berdasarkan data Bank Indonesia hingga Maret 2025, nilai transaksi menggunakan QRIS telah mencapai Rp1,54 triliun, dengan jumlah merchant mencapai 959.040 dan pengguna aktif sebanyak 1,09 juta orang. Volume transaksi tercatat sebanyak 10,7 juta kali, mencerminkan percepatan adopsi pembayaran digital oleh masyarakat dan pelaku usaha di Bali.

Erwin menyebut, pencapaian tersebut juga didukung oleh keberhasilan elektronifikasi dalam pembayaran pajak dan retribusi daerah. Seluruh pemerintah daerah di Bali, dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota, telah masuk kategori daerah digital, dengan seluruh transaksi pajak dilakukan secara non-tunai.

Kontribusi Digitalisasi terhadap Pendapatan Daerah

Transformasi digital ini berdampak positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bali. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB), PAD Bali tercatat mencapai Rp4,17 triliun, tumbuh sebesar 22,17 persen secara tahunan (YoY). Pertumbuhan ini sebagian besar dipicu oleh penerimaan pajak dan retribusi yang lebih efisien dan transparan melalui kanal digital.

Baligivation, Akselerator Ekonomi Digital Bali

Untuk mempercepat visi Bali sebagai pulau digital, Bank Indonesia meluncurkan program tahunan bertajuk Baligivation, hasil kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Bali, pemerintah kabupaten/kota, serta berbagai asosiasi dan komunitas digital. Program ini menjadi wadah inovasi dan edukasi dalam pengembangan ekosistem ekonomi digital lokal.

“Kolaborasi ini bertujuan untuk mewujudkan Bali sebagai Pulau Digital. Baligivation menjadi sarana kita untuk menggerakkan masyarakat, pelaku UMKM, dan generasi muda agar masuk dalam ekosistem ekonomi digital,” jelas Erwin.

Selaras dengan Program Prioritas Pemerintah Daerah

Langkah Bank Indonesia ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Bali yang telah menjadikan transformasi digital sebagai salah satu program prioritas. Pemerintah daerah juga telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) tentang ekonomi kreatif dan digital, serta membangun infrastruktur teknologi hingga ke tingkat banjar dan dusun.

Salah satu proyek infrastruktur strategis adalah pembangunan Menara Turyapada, yang ditujukan untuk memperkuat jaringan digital, khususnya di wilayah Bali Utara yang selama ini belum merata konektivitasnya.

“Pemerintah Provinsi Bali sudah sangat mendukung dengan menyiapkan regulasi dan infrastruktur. Ini menjadi fondasi kuat untuk transformasi ekonomi digital di seluruh Bali,” ujar Erwin.

Edukasi Digital: Dari Mahasiswa hingga Konten Kreator

Selain pembangunan infrastruktur dan sistem pembayaran, Bank Indonesia juga memperkuat pendekatan berbasis edukasi. Dalam pelaksanaan Baligivation, BI berkolaborasi dengan penyedia layanan digital serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memberikan pelatihan kepada generasi muda.

“Kami ingin masyarakat mulai terbiasa berjualan secara digital. Kami juga melibatkan mahasiswa dan konten kreator dalam proses edukasi agar mereka bisa menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi digital,” tambah Erwin.

Bali Menuju Ekosistem Ekonomi Digital Terpadu

Dengan meningkatnya transaksi digital, infrastruktur yang diperluas, serta edukasi berkelanjutan, Bali tengah bergerak cepat menjadi model ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan. Langkah strategis BI ini dipandang sebagai respons adaptif terhadap pergeseran ekonomi global yang semakin terdigitalisasi.

Transformasi ini diharapkan tidak hanya mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Bali, tetapi juga menciptakan peluang kerja baru, meningkatkan inklusi keuangan, dan mendorong inovasi lokal berbasis teknologi.

Bali bukan hanya pulau wisata. Dalam waktu dekat, ia akan menjadi pulau ekonomi digital yang mengintegrasikan kreativitas, teknologi, dan inklusi keuangan sebagai fondasi masa depan.

Perlu tambahan infografik atau data visual untuk memperjelas tren transaksi QRIS dan pertumbuhan PAD Bali berbasis digital? Saya siap bantu bila diperlukan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index