JAKARTA — Bank Kalimantan Barat (Bank Kalbar) mencetak kinerja keuangan gemilang sepanjang caturwulan pertama tahun 2025. Hingga akhir April, bank milik pemerintah daerah ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp183,12 miliar, melampaui target proporsional yang telah ditetapkan sebesar 108,9 persen. Pencapaian tersebut juga menunjukkan pertumbuhan tahunan (Year on Year) sebesar 111,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi, menyampaikan bahwa capaian positif ini merupakan hasil dari konsistensi strategi bisnis yang dijalankan secara efektif oleh seluruh jajaran manajemen dan karyawan.
“Kami bersyukur atas kinerja positif ini. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Bank Kalbar tetap mampu menjaga momentum pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan,” ujar Rokidi dalam keterangan resmi,.
Strategi Efisien dan Dukungan Stakeholder
Pertumbuhan laba yang signifikan ini mencerminkan efektivitas strategi efisiensi dan ekspansi pendapatan yang diterapkan Bank Kalbar. Dalam situasi ekonomi yang masih dibayangi ketidakpastian global, keberhasilan ini menandakan daya adaptasi yang kuat serta kemampuan dalam mengelola risiko dan menjaga kualitas aset.
Rokidi menegaskan bahwa sinergi dengan para pemangku kepentingan menjadi faktor penting di balik keberhasilan kinerja tersebut. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para nasabah dan mitra bisnis yang telah memberikan kepercayaan penuh kepada Bank Kalbar.
Kontribusi Besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Tak hanya mencetak laba, Bank Kalbar juga menunjukkan kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah. Dari hasil laba tahun buku 2024, Bank Kalbar telah menyalurkan dividen sebesar Rp257,47 miliar kepada Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota se-Kalimantan Barat. Dana tersebut masuk sebagai bagian dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menjadi modal penting untuk pembiayaan berbagai program publik, termasuk infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan.
Kontribusi fiskal ini menegaskan posisi strategis Bank Kalbar bukan hanya sebagai entitas bisnis, melainkan sebagai agen pembangunan daerah yang aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Raih Penghargaan TOP BUMD 2025 Golden Award Bintang 5
Capaian membanggakan Bank Kalbar juga diperkuat dengan keberhasilan meraih TOP BUMD 2025 Golden Award Bintang 5, penghargaan tertinggi dalam ajang penghargaan BUMD bergengsi tingkat nasional. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas tata kelola perusahaan yang baik, kinerja keuangan yang sehat, serta kontribusi sosial dan ekonomi terhadap pembangunan daerah.
Predikat Golden Award Bintang 5 mencerminkan kepercayaan tinggi dari masyarakat, regulator, dan lembaga nasional terhadap kualitas layanan dan komitmen Bank Kalbar terhadap prinsip-prinsip good corporate governance.
Fokus Pengembangan dan Digitalisasi
Ke depan, Bank Kalbar berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja keuangan sekaligus memperkuat peran strategis dalam pembangunan ekonomi Kalimantan Barat. Fokus utama bank adalah mendorong inklusi keuangan, memperluas jangkauan layanan perbankan hingga ke pelosok, serta mengakselerasi transformasi digital.
Dalam waktu dekat, Bank Kalbar juga berencana mengembangkan produk dan layanan berbasis teknologi digital guna menjawab kebutuhan nasabah yang semakin dinamis, termasuk memperluas akses melalui layanan mobile banking dan digital payment.
“Kami akan terus memperkuat peran sebagai agen pembangunan daerah serta memberikan layanan perbankan terbaik bagi masyarakat Kalimantan Barat,” tegas Rokidi.
Prospek Positif ke Depan
Dengan kinerja cemerlang di awal tahun, prospek Bank Kalbar untuk tahun 2025 dinilai sangat positif. Para analis menilai keberhasilan pada kuartal awal ini dapat menjadi fondasi kuat untuk mencapai target kinerja tahunan yang lebih ambisius, sekaligus memperkuat posisi Bank Kalbar sebagai salah satu Bank Pembangunan Daerah (BPD) terbaik di Indonesia.
Melalui inovasi berkelanjutan dan penguatan kapasitas manajemen, Bank Kalbar diperkirakan akan terus tumbuh secara berkelanjutan, memberi manfaat tidak hanya bagi pemegang saham, tetapi juga masyarakat luas di Kalimantan Barat.
