Sepak Bola

Zein Alhadad Minta PSSI Benahi Kompetisi Usia Muda Demi Masa Depan Timnas Indonesia

Zein Alhadad Minta PSSI Benahi Kompetisi Usia Muda Demi Masa Depan Timnas Indonesia
Zein Alhadad Minta PSSI Benahi Kompetisi Usia Muda Demi Masa Depan Timnas Indonesia

JAKARTA — Legenda sepak bola Indonesia asal Surabaya, Muhammad Zein Alhadad, menyampaikan pandangan kritis terhadap perkembangan sepak bola nasional. Dalam wawancara di kanal YouTube Bicara Bola milik pengamat sepak bola Akmal Marhali, pria yang akrab disapa Mamak itu menegaskan bahwa pembenahan kompetisi usia muda merupakan kunci utama untuk membangun Timnas Indonesia yang lebih baik.

Zein Alhadad, mantan pelatih Persija Jakarta dan mantan striker klub legendaris Niac Mitra, menyebut bahwa kualitas tim nasional sangat bergantung pada sistem kompetisi yang dijalankan di tingkat akar rumput hingga profesional.

“Saya hanya mengatakan, tim nasional itu akan bagus kalau kompetisinya bagus. Kompetisi meliputi usia muda, liga. Karena apa? Tidak mungkin tim nasional bagus kalau kompetisinya tidak bagus,” tegas Mamak.

Menurutnya, pemain-pemain andal yang mampu memperkuat Timnas Indonesia hanya bisa muncul dari sistem kompetisi yang sehat, terstruktur, dan berkesinambungan. Ia juga menyarankan agar PSSI lebih fokus membangun fondasi pembinaan sejak dini melalui kompetisi rutin dan berjenjang.

“Pemain-pemain tim nasional ini lahir dari kompetisi. Kalau kompetisi bagus maka akan lahir pemain yang bagus. Saya pikir benahilah kompetisi,” tambahnya.

Kritik Terhadap Regulasi Pemain Asing di Liga 1

Selain menyoroti persoalan kompetisi usia muda, Mamak juga menanggapi regulasi penggunaan pemain asing di BRI Liga 1 2024/2025 yang kini memungkinkan setiap klub menggunakan hingga delapan pemain asing. Meskipun di satu sisi dapat meningkatkan kualitas kompetisi, ia khawatir peluang pemain lokal untuk berkembang akan tergerus.

“Di sisi lain mungkin delapan ini terlalu banyak karena kesempatan untuk pemain kita bermain jadi berkurang. Tapi mungkin PSSI di era sekarang ini punya tujuan lain, saya enggak tahu,” ungkapnya.

Zein mengungkapkan bahwa pada masa keemasannya, klub hanya diperbolehkan menggunakan dua pemain asing, namun kualitas mereka sangat tinggi dan mampu memberikan dampak positif bagi pemain lokal.

“Kalau dulu itu zaman saya hanya ada dua pemain asing, Fandi Ahmad dan David Lee, tapi berkualitas. Saya inginnya Liga 1 kalau pakai pemain asing, ya yang berkualitas. Sehingga pemain kita bisa mencontoh, minimal menimba ilmu dari pemain itu,” jelasnya.

Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap rencana penambahan kuota pemain asing di Liga 2 yang dapat mempersempit ruang bagi talenta lokal berkembang dan menembus Timnas Indonesia.

Pesan untuk Pesepakbola Muda Indonesia

Sebagai sosok yang berpengalaman di lapangan hijau dan kini menjadi pelatih, Zein Alhadad turut memberikan nasihat kepada para pesepakbola muda agar tetap fokus dalam membangun karier. Ia menekankan pentingnya kedisiplinan pribadi sebagai fondasi keberhasilan.

“Contohlah pemain-pemain dulu, artinya harus disiplin. Disiplin pribadi bagaimana menjaga kondisi badan, bagaimana berlatih dan menjaga makan dan tidur. Karena disiplin yang bagus itu disiplin pribadi, jangan sampai ‘ada pelatih baru berlatih’. Itu tidak boleh,” tuturnya.

Ia juga mengingatkan bahwa sepak bola saat ini bukan sekadar hiburan atau kebanggaan, melainkan profesi yang dapat diandalkan untuk masa depan. Karena itu, para pemain muda harus serius menjalani proses latihan dan menjaga performa.

“Yang kedua, harus berlatih keras karena sepak bola sekarang sudah bisa diandalkan untuk hidup. Sekarang gajinya besar. Kalau dulu zaman saya mungkin ya seperti itu gajinya,” ujar Mamak.

“Dulu kita bermain bagus dapat tepuk tangan sudah senang. Kalau sekarang, para pemain harus pintar dan berlatih keras karena ini kehidupanmu,” pungkasnya.

Dorongan untuk PSSI dan Pemerintah

Pernyataan Zein Alhadad ini menjadi alarm penting bagi PSSI dan seluruh pemangku kepentingan sepak bola Indonesia. Pembenahan sistem kompetisi usia muda, pengawasan regulasi pemain asing, serta peningkatan pembinaan di tingkat akar rumput menjadi tugas mendesak demi menyiapkan generasi pesepakbola Indonesia yang kompetitif di kancah internasional.

Harapan besar terus disematkan pada program transformasi sepak bola nasional, dan suara dari tokoh seperti Zein Alhadad memperkuat pentingnya menyusun langkah-langkah strategis yang konkret.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index