Emas

Harga Emas Antam Terus Merosot, Turun Rp54.000 dalam Tiga Hari Akibat Koreksi Global

Harga Emas Antam Terus Merosot, Turun Rp54.000 dalam Tiga Hari Akibat Koreksi Global
Harga Emas Antam Terus Merosot, Turun Rp54.000 dalam Tiga Hari Akibat Koreksi Global

JAKARTA – Harga emas logam mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mencatatkan penurunan signifikan pada Jumat. Berdasarkan informasi dari Butik Emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, harga emas Antam hari ini tercatat sebesar Rp1.916.000 per gram, turun Rp20.000 dibandingkan hari sebelumnya. Penurunan ini memperpanjang tren negatif harga emas Antam selama tiga hari berturut-turut.

Jika dihitung secara akumulatif, harga emas Antam telah turun sebesar Rp54.000 hanya dalam tiga hari terakhir. Bahkan jika dibandingkan dengan rekor harga tertinggi yang dicapai pada 23 April 2025 sebesar Rp2.039.000 per gram, penurunan harga telah mencapai Rp127.000 per gram.

Sementara itu, harga buyback atau harga pembelian kembali emas oleh Antam hari ini juga ikut melemah. Harga buyback tercatat di level Rp1.761.000 per gram, turun Rp20.000 dari posisi sebelumnya. Hal ini tentu menjadi perhatian bagi investor maupun masyarakat yang menjadikan emas sebagai instrumen lindung nilai (hedging) atau tabungan jangka panjang.

Penurunan Dipicu Koreksi Harga Emas Global

Penurunan harga emas Antam di pasar domestik tidak terjadi secara terisolasi. Harga emas dunia saat ini juga sedang berada dalam fase koreksi tajam setelah sebelumnya sempat menyentuh rekor tertinggi. Pada perdagangan Kamis, harga emas dunia di pasar spot anjlok sebesar 1,44 persen dan ditutup di posisi US$3.240,29 per troy ons.

Ini merupakan hari ketiga berturut-turut harga emas dunia mengalami pelemahan, dengan total koreksi sebesar 3,02 persen dalam periode tersebut. Penurunan ini juga menjadi yang terendah sejak 15 April 2025, menandai fase pelemahan yang cukup panjang dalam lebih dari sepekan terakhir.

Pada perdagangan Jumat pagi, 2 Mei 2025 pukul 06.27 WIB, harga emas dunia tercatat kembali melemah 0,1 persen ke posisi US$3.237,22 per troy ons. Koreksi ini semakin menegaskan tekanan kuat yang dialami oleh pasar emas global. Harga emas bahkan telah meluncur turun dari level tertingginya di US$3.424,30 per troy ons pada 21 April 2025, kembali ke kisaran US$3.200-an saat ini.

Faktor Penyebab Koreksi

Analis pasar menyebutkan bahwa penurunan harga emas global ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain penguatan dolar AS dan ekspektasi terhadap kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) yang masih ketat.

Selain itu, ketidakpastian geopolitik yang semula menjadi pemicu lonjakan harga emas kini mulai mereda, sehingga mengurangi permintaan terhadap aset safe haven seperti emas. Di sisi lain, data ekonomi Amerika Serikat yang menunjukkan ketahanan pada sektor tenaga kerja dan konsumsi membuat investor kembali melirik aset-aset berisiko, menjauhkan minat dari logam mulia.

Dampak terhadap Investor Domestik

Penurunan harga emas ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi masyarakat Indonesia. Di satu sisi, penurunan harga dapat merugikan mereka yang membeli emas di level tinggi. Namun di sisi lain, harga yang lebih rendah dapat dimanfaatkan oleh investor baru untuk mulai berinvestasi emas.

Dengan volatilitas harga yang tinggi, para pelaku pasar diimbau untuk memantau kondisi pasar secara berkala. Khusus bagi mereka yang memiliki tujuan investasi jangka panjang, fluktuasi jangka pendek ini dapat dianggap sebagai momen akumulasi.

“Tren pelemahan harga emas saat ini membuka peluang beli bagi investor ritel. Namun tetap harus disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan keuangan masing-masing,” ujar seorang analis pasar emas dari Jakarta Futures Exchange.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index