JAKARTA — Menjelang akhir pekan, Kota Solo dipenuhi dengan berbagai kegiatan menarik yang siap memanjakan wisatawan maupun warga lokal. Dari festival kuliner berskala nasional, pasar malam, pertunjukan budaya, hingga bazar barang antik, berbagai agenda ini menunjukkan geliat sektor pariwisata Solo yang semakin dinamis dan kreatif.
Salah satu agenda utama adalah Solo Indonesia Culinary Festival (SICF) ke-10, yang kembali digelar pada 1–4 Mei 2025 di Parkir Timur Stadion Manahan. Festival ini disebut-sebut sebagai ajang kuliner terbesar di Kota Solo, menghadirkan lebih dari 300 tenant kuliner dengan 500 jenis hidangan dari berbagai penjuru nusantara, mulai dari jajanan tradisional hingga makanan kekinian yang sedang tren di kalangan anak muda.
“Festival ini menjadi wadah yang tidak hanya mengenalkan kuliner khas Indonesia, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi UMKM lokal di sektor makanan dan minuman,” demikian tertulis dalam unggahan resmi akun Instagram @pariwisatasolo.
Tak hanya kuliner, SICF juga diramaikan dengan beragam kegiatan hiburan, seperti wahana permainan, lomba mewarnai anak, lomba memasak dan plating, serta festival bakaran. Acara ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya masuk, sehingga menjadi destinasi yang tepat bagi keluarga maupun wisatawan dari luar kota.
Ngarsopuro Night Market Hidupkan Malam Solo
Di malam harinya, Ngarsopuro Night Market menjadi magnet lain yang menarik pengunjung. Digelar rutin setiap Jumat dan Sabtu malam mulai pukul 17.00 hingga 23.00 WIB, pasar malam ini membentang di sepanjang Jalan Diponegoro, tepat di selatan Pamedan Pura Mangkunegaran.
Pasar ini menampilkan beragam produk, mulai dari fashion lokal, kuliner khas, hingga kerajinan tangan. Selain itu, pengunjung disuguhkan hiburan musik live, dan untuk hari ini, grup musik Greenband dijadwalkan tampil.
“Ngarsopuro Night Market telah menjadi ikon wisata belanja malam yang memperkuat branding Solo sebagai kota budaya dan kreativitas,” ujar perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo dalam unggahan akun resminya.
Urban Street Market Ramaikan Gatsu
Bergeser sedikit dari Ngarsopuro, Urban Street Market di Jalan Gatot Subroto (Gatsu) menjadi destinasi alternatif bagi para pencinta barang seni, pakaian vintage, makanan jalanan, hingga barang antik. Acara ini digelar khusus menyambut long weekend, dari pukul 18.00 hingga tengah malam.
Atmosfer pasar semakin semarak dengan pertunjukan street art seperti musik jalanan lintas genre, aksi sulap, tarian jalanan, hingga seni karakter. Agenda ini juga gratis dan terbuka untuk umum.
Wayang Orang Sriwedari, Sajian Budaya Khas Solo
Bagi pecinta budaya, Wayang Orang Sriwedari tetap konsisten menjadi pilihan hiburan malam yang mendidik dan menghibur. Berlokasi di Gedung Wayang Orang Sriwedari, Laweyan, pertunjukan hari ini menampilkan lakon Begawan Sumong mulai pukul 20.00 WIB.
Tiket untuk warga lokal dibanderol Rp20.000, sementara wisatawan asing dikenai tarif Rp50.000. Pembayaran dapat dilakukan menggunakan metode QRIS, dan reservasi tiket bisa dilakukan lewat kontak resmi panitia.
“Wayang Orang Sriwedari adalah panggung sejarah yang memperkenalkan nilai-nilai moral dan filosofi Jawa kepada generasi muda serta wisatawan mancanegara,” terang Disbudpar Solo dalam keterangan resminya.
Festival Thrifting dan Musik di Terminal Tirtonadi
Tren thrifting juga mendapat tempat tersendiri dalam agenda Solo kali ini. Event Back to Party Festival Episode 8 berlangsung di Convention Hall Terminal Tirtonadi dari 30 April hingga 4 Mei 2025. Acara ini menawarkan diskon hingga 70 persen untuk item fashion dari lebih dari 100 tenant.
Tidak hanya itu, terdapat lebih dari 20 tenant kuliner yang siap menyuguhkan makanan dan minuman menarik. Panggung musik juga dihadirkan untuk menghibur pengunjung. Tiga grup musik yang tampil hari ini antara lain JOTD, Just For Fun, dan Gendar Pecel, dengan penampilan spesial dari Diskoplo.
Pasar Rakyat di Alun-alun Kidul
Satu lagi destinasi yang tidak boleh dilewatkan adalah Pasar Malam di Alun-alun Kidul (Alkid) Keraton Solo yang berlangsung selama sebulan, dari 19 April hingga 18 Mei 2025. Acara ini digelar dalam rangka memperingati Hari Kartini dan menyuguhkan suasana pasar malam klasik dengan lebih dari 20 wahana permainan, seperti kora-kora, bianglala, komidi putar, hingga rumah hantu.
Dengan harga tiket wahana hanya Rp10.000, pasar ini juga menghadirkan lebih dari 100 stand kuliner khas nusantara hingga mancanegara. Makanan dijual mulai dari harga Rp5.000, menjadikannya tempat ideal bagi semua kalangan.
Dengan agenda yang beragam dan penuh warna, Kota Solo hari ini tak hanya menjadi pusat budaya, tetapi juga destinasi wisata kuliner dan hiburan unggulan di Indonesia. Pemerintah Kota Solo terus mendorong kolaborasi antara komunitas kreatif, pelaku UMKM, dan industri pariwisata untuk menjadikan kota ini semakin hidup, inklusif, dan mendunia.