JAKARTA – Harga sembako atau sembilan bahan pokok di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, mengalami penurunan signifikan pada awal bulan Mei 2025. Berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Perdagangan setempat, sejumlah bahan pokok yang sebelumnya mengalami lonjakan harga kini mengalami penurunan, termasuk cabai keriting dan daging ayam potong yang menjadi perhatian utama masyarakat.
Menurut Kepala Bidang Perdagangan Bulukumba, Mirza Melani, ada enam bahan pokok yang mengalami penurunan harga di pasar tradisional sejak awal bulan ini. Penurunan harga tersebut memberikan angin segar bagi masyarakat yang sebelumnya harus menanggung harga sembako yang lebih mahal.
“Enam bahan pokok yang turun harga di sejumlah pasar tradisional,” ujar Mirza dalam keterangan resminya.
Penurunan Harga Sembako Signifikan di Pasar Tradisional
Beberapa bahan pokok yang mengalami penurunan harga cukup signifikan adalah cabai, sayuran, dan daging ayam. Cabai keriting, yang sebelumnya dijual dengan harga tinggi Rp 70.000 per kilogram, kini turun menjadi Rp 50.000 per kilogram. Begitu pula dengan cabai kecil, yang harganya turun menjadi Rp 50.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 70.000 per kilogram.
Harga daging ayam potong juga mengalami penurunan dari Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 28.000 per kilogram, yang tentunya memberikan keuntungan bagi para ibu rumah tangga dan pedagang yang mengandalkan komoditas ini sebagai bahan utama untuk memasak.
Selain itu, beberapa bahan pokok lainnya yang mengalami penurunan harga antara lain:
-Kentang turun menjadi Rp 15.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 20.000 per kilogram.
-Wortel juga mengalami penurunan, kini dijual dengan harga Rp 15.000 per kilogram, sedangkan sebelumnya Rp 20.000 per kilogram.
-Tomat sayur dan tomat buah juga turun dari Rp 15.000 menjadi Rp 10.000 per liter.
-Buah kelapa besar turun harga menjadi Rp 12.000 per biji, sebelumnya Rp 15.000 per biji.
Harga Beras dan Minyak Goreng Tetap Stabil
Namun, meski sejumlah harga sembako mengalami penurunan, ada beberapa komoditas yang tetap stabil, seperti beras dan minyak goreng. Beras Bromo masih dipatok dengan harga Rp 13.000 per liter, sedangkan beras Cihera dijual dengan harga Rp 11.000 per liter. Begitu pula dengan minyak goreng MinyaKita, yang tetap dijual dengan harga Rp 15.700 per liter.
Faktor Pengaruh Harga Sembako di Bulukumba
Mirza Melani menjelaskan bahwa fluktuasi harga sembako di Bulukumba sangat dipengaruhi oleh dinamika harga di daerah lain. Bulukumba, yang memiliki hubungan perdagangan erat dengan wilayah lain, sangat dipengaruhi oleh perubahan harga sembako di pasar luar daerah. Untuk itu, pihaknya terus memantau pergerakan harga agar tetap stabil dan menghindari lonjakan yang tidak terkendali.
"Harga kebutuhan pokok di Bulukumba dipengaruhi harga daerah lainnya, dan kami terus memantau pergerakannya," kata Mirza lebih lanjut.
Dampak Penurunan Harga Terhadap Masyarakat
Penurunan harga bahan pokok di Bulukumba membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat, terutama bagi para pedagang kecil dan ibu rumah tangga. Mereka bisa memperoleh bahan makanan dengan harga yang lebih terjangkau, yang membantu mengurangi beban pengeluaran keluarga.
Seorang ibu rumah tangga, Siti Rahma, mengungkapkan rasa syukurnya atas penurunan harga sembako. “Saya sering belanja di pasar tradisional, dan harga yang lebih murah tentu membuat saya bisa menghemat pengeluaran. Terutama cabai yang harganya turun, jadi saya bisa membeli lebih banyak,” ujarnya saat ditemui di Pasar Sentral Bulukumba.
Prediksi Harga Sembako di Bulukumba Kedepan
Para pedagang berharap agar harga sembako di Bulukumba tetap stabil dalam waktu yang panjang. Stabilitas harga bahan pokok sangat penting untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama bagi mereka yang menggantungkan hidup dari usaha kecil di sektor perdagangan sembako.
Mirza menambahkan, meskipun ada penurunan harga pada bulan ini, pihaknya tetap akan melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin untuk menjaga harga agar tetap terjangkau, terutama menjelang Idul Fitri dan masa-masa permintaan tinggi lainnya.
Dengan penurunan harga sembako yang terjadi pada bulan Mei ini, masyarakat Bulukumba dapat merasakan sedikit keringanan, terutama bagi mereka yang membutuhkan bahan pokok dengan harga terjangkau. Pemerintah daerah terus berupaya menjaga kestabilan harga demi kesejahteraan masyarakat.
Daftar Harga Sembako Bulukumba Per 1 Mei 2025:
-Sayur Kentang: Rp 15.000/kg (sebelumnya Rp 20.000/kg)
-Wortel: Rp 15.000/kg (sebelumnya Rp 20.000/kg)
-Tomat Sayur: Rp 10.000/liter (sebelumnya Rp 15.000/liter)
-Tomat Buah: Rp 10.000/liter (sebelumnya Rp 15.000/liter)
-Kelapa Besar: Rp 12.000/biji (sebelumnya Rp 15.000/biji)
-Cabai Kecil: Rp 50.000/kg (sebelumnya Rp 70.000/kg)
-Daging Ayam Potong: Rp 28.000/kg (sebelumnya Rp 30.000/kg)
-Cabai Besar: Rp 40.000/kg (sebelumnya Rp 35.000/kg)
-Cabai Keriting: Rp 50.000/kg (sebelumnya Rp 35.000/kg)
-Beras Bromo: Rp 13.000/liter
-Beras Cihera: Rp 11.000/liter
-Minyak Goreng MinyaKita: Rp 15.700/liter
Harga-harga ini akan terus dipantau untuk memastikan kestabilan dan ketersediaan bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat.