BANK

Pelaku Hotel dan Restoran PHRI Yogyakarta Dukung Program Food Bank Pemkot Yogyakarta untuk Bantu Masyarakat Kurang Mampu

Pelaku Hotel dan Restoran PHRI Yogyakarta Dukung Program Food Bank Pemkot Yogyakarta untuk Bantu Masyarakat Kurang Mampu
Pelaku Hotel dan Restoran PHRI Yogyakarta Dukung Program Food Bank Pemkot Yogyakarta untuk Bantu Masyarakat Kurang Mampu

JAKARTA – Para pelaku industri perhotelan dan restoran yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta menandatangani komitmen untuk mendukung program Food Bank Lumbung Mataraman yang digagas oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Program ini merupakan salah satu dari serangkaian program Quick Win 100 hari kerja Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, dan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, untuk mempercepat pengentasan masalah sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Food bank ini dirancang untuk menyelamatkan makanan berlebih dari hotel-hotel dan restoran di Yogyakarta dan mendonasikannya kepada masyarakat yang membutuhkan. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi pemborosan makanan sekaligus memberikan manfaat langsung bagi warga kurang mampu di kota ini.

Komitmen Para Pelaku Hotel dan Restoran

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengapresiasi komitmen dari para pelaku hotel dan restoran yang bergabung dalam PHRI Yogyakarta. Ia menyambut baik dukungan mereka terhadap program-program Quick Win Pemkot Yogyakarta, terutama dalam program Food Bank Lumbung Mataraman. Dalam kesempatan yang sama, Hasto juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta untuk memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat.

“Kerja sama dengan hotel-hotel di Yogyakarta akan sangat membantu kami dalam mengelola makanan berlebih yang masih layak konsumsi, yang bisa didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan,” ujar Hasto saat menghadiri syawalan PHRI DIY dan penandatanganan komitmen Food Bank serta kesepakatan bersama Health Over Tourism di RS Pratama.

Wali Kota Hasto juga menegaskan bahwa Pemkot Yogyakarta siap untuk “jemput bola” jika ada makanan berlebih dari hotel dan restoran yang bisa didonasikan. “Kami siap untuk jemput bola. Misalnya, jika ada makanan berlebih di hotel, bisa menghubungi Dinas Pertanian dan Pangan. Makanan tersebut akan kami distribusikan kepada warga yang membutuhkan, seperti janda-janda tua dan fakir miskin,” tambahnya.

Target Masyarakat yang Membutuhkan

Menurut data dari Pemkot Yogyakarta, terdapat sekitar 1.068 janda tua dan fakir miskin di kota ini yang tidak memiliki akses mudah ke berbagai sumber pangan. Mereka akan menjadi prioritas utama dalam distribusi makanan dari program Food Bank Lumbung Mataraman. Hal ini menjadi langkah nyata dalam pemanfaatan sumber daya yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan sosial di kota budaya ini.

Dalam kesempatan tersebut, Hasto juga menyaksikan penandatanganan nota kesepakatan antara sejumlah hotel dan RS Pratama terkait dengan program Quick Win lainnya, yakni Health Over Tourism. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan bagi wisatawan yang datang ke Yogyakarta.

PHRI Yogyakarta Dukung dengan Kondisi Terukur

Ketua PHRI DIY, Dedi Pranowo Ernowo, menyatakan bahwa PHRI Yogyakarta mendukung penuh komitmen untuk program Food Bank, namun pelaku usaha hotel dan restoran akan memberikan dukungan sesuai dengan kapasitas masing-masing. Ia mengingatkan bahwa PHRI tidak dapat memaksa anggotanya, mengingat setiap hotel dan restoran memiliki perhitungan biaya operasional yang harus diperhatikan.

"Saya kira dengan adanya food bank, kita dapat membantu mendistribusikan makanan berlebih yang masih layak kepada mereka yang membutuhkan melalui Pemkot Yogyakarta. Namun, kami tidak bisa memaksakan anggota PHRI untuk memberikan sumbangan secara paksa. Kami mendukung komitmen ini, tetapi dalam batas kemampuan masing-masing," ujar Dedi.

Dedi juga menyampaikan bahwa perhitungan biaya dalam memproduksi makanan di hotel dan restoran menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung program ini. Oleh karena itu, PHRI akan memastikan bahwa setiap anggota memberikan dukungan yang sesuai dengan kapasitas mereka, tanpa membebani pelaku usaha.

Sinergi untuk Branding Kesehatan Wisata Yogyakarta

Terkait dengan program Quick Win lainnya, Dedi juga mengapresiasi kerja sama dengan Rumah Sakit Pratama melalui program Health Over Tourism. Menurutnya, program ini akan memperkuat citra Yogyakarta sebagai destinasi wisata yang tidak hanya menawarkan keindahan alam dan budaya, tetapi juga perhatian serius terhadap kesehatan wisatawan. “Kami berharap program ini dapat membuat wisatawan merasa aman dan nyaman, serta semakin percaya untuk mengunjungi Yogyakarta,” tambah Dedi.

Dengan adanya kolaborasi antara sektor perhotelan, restoran, dan sektor kesehatan melalui program Quick Win, Yogyakarta semakin memperkuat posisinya sebagai kota wisata yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat lokal dan kesehatan pengunjung.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index