JAKARTA – Pembangunan jalan tol Bengkulu-Lubuk Linggau yang direncanakan sepanjang 95,8 kilometer, kini menghadapi kendala. Proyek strategis yang akan menghubungkan Provinsi Bengkulu dengan Provinsi Sumatera Selatan tersebut baru selesai pada tahap pertama dengan panjang 17,6 kilometer, yang mencakup rute dari Kota Bengkulu hingga Bengkulu Tengah (Taba Penanjung). Namun, hingga saat ini, dua tahap berikutnya—yaitu dari Taba Penanjung ke Kepahiang (23,7 kilometer) dan dari Kepahiang ke Lubuk Linggau (54,5 kilometer)—belum dilanjutkan oleh pemerintah pusat.
Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah (Mian), dalam kesempatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPR RI pada Rabu, mendesak agar kelanjutan pembangunan jalan tol tersebut segera dilaksanakan. Mian menyampaikan pentingnya akses tol bagi penghubung antarprovinsi, mengingat kebutuhan konektivitas yang semakin mendesak untuk mendukung perekonomian daerah.
Wagub Mian Desak Pemerintah Pusat Lanjutkan Proyek Tol
Wagub Mian mengungkapkan bahwa kelanjutan proyek tol Bengkulu-Lubuk Linggau sangat penting untuk menghindari isolasi Provinsi Bengkulu dari provinsi-provinsi lainnya. "Kami mengharapkan agar mendapatkan intervensi khusus konektivitas (Provinsi Bengkulu) agar tidak terisolir dari provinsi lain. Atas nama Pemerintah Provinsi Bengkulu, kami memohon agar kelanjutan jalan tol Bengkulu-Lubuk Linggau segera terkoneksi," kata Mian dalam RDP tersebut.
Mian menambahkan bahwa pembangunan jalan tol tersebut dapat mempercepat akses perekonomian di jalur timur Sumatera. Dengan terhubungnya jalan tol, diharapkan perekonomian Provinsi Bengkulu akan semakin berkembang, dan mobilitas barang dan orang akan lebih lancar. Menurut Mian, jika proyek tersebut terhenti, maka tahap pertama pembangunan sepanjang 17 kilometer yang sudah selesai tidak akan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Bengkulu.
"Jika proyek ini dihentikan, tahap pertama yang sudah selesai tidak akan memberikan manfaat apapun bagi Provinsi Bengkulu. Oleh karena itu, kelanjutan pembangunan tol ini sangat penting. Dengan adanya jalan tol Bengkulu-Lubuk Linggau, konektivitas dengan Musi Rawas dan Sumsel akan terbuka dan mempermudah akses ke wilayah timur Provinsi Bengkulu," tambahnya.
Anggota DPR RI Dukung Usulan Konektivitas
Menanggapi usulan dari Wakil Gubernur Bengkulu, anggota Komisi II DPR RI Fraksi Gerindra, Azis Subekti, menyambut baik permintaan tersebut. Azis menyatakan bahwa penting bagi pemerintah pusat untuk memperhatikan kelanjutan proyek tol Bengkulu-Lubuk Linggau, guna mendukung pengembangan infrastruktur yang akan meningkatkan konektivitas antarprovinsi di Sumatera.
"Minta perhatian konektivitas untuk meneruskan jalan tol Lubuk Linggau menuju Bengkulu. Pak Mian butuh yang sudah dibangun sedikit untuk dilanjutkan," ujar Azis, singkat namun tegas. Hal ini menunjukkan adanya dukungan penuh dari anggota DPR RI terhadap upaya Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam mempercepat pembangunan tol yang memiliki dampak besar bagi perekonomian wilayah tersebut.
Proyek Strategis untuk Mempercepat Perekonomian Wilayah
Jalan tol Bengkulu-Lubuk Linggau yang terbagi dalam tiga tahap ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan konektivitas antara dua provinsi penting di Sumatera. Dengan panjang 95,8 kilometer, tol ini diperkirakan akan membuka akses yang lebih cepat antara Bengkulu, yang dikenal sebagai salah satu provinsi yang relatif terisolasi, dengan wilayah yang lebih berkembang seperti Sumatera Selatan.
Pembangunan jalan tol ini menjadi salah satu proyek strategis yang sangat diharapkan oleh masyarakat Bengkulu, karena dapat mempercepat distribusi barang, memperlancar transportasi, dan meningkatkan mobilitas manusia antarprovinsi. Selain itu, keberadaan tol juga dapat meningkatkan daya tarik Bengkulu sebagai destinasi investasi dan pariwisata.
Dengan adanya tol ini, diharapkan Provinsi Bengkulu akan lebih terhubung dengan pusat-pusat ekonomi di Sumatera, sehingga membawa dampak positif pada sektor-sektor lainnya seperti perdagangan, industri, dan pariwisata.