Penerbangan

Virgin Atlantic Hentikan Permanen Penerbangan London–Tel Aviv, Respons Terhadap Konflik di Gaza

Virgin Atlantic Hentikan Permanen Penerbangan London–Tel Aviv, Respons Terhadap Konflik di Gaza
Virgin Atlantic Hentikan Permanen Penerbangan London–Tel Aviv, Respons Terhadap Konflik di Gaza

JAKARTA – Maskapai penerbangan asal Inggris, Virgin Atlantic, secara resmi mengumumkan penghentian permanen layanan penerbangan dari London Heathrow ke Tel Aviv, Israel. Keputusan ini menyusul peninjauan mendalam terhadap situasi konflik yang terus memburuk di wilayah tersebut sejak Oktober 2023, dan menyusul investigasi Mahkamah Internasional (ICJ) terkait dugaan kejahatan perang dan genosida oleh Israel di Gaza.

Dalam pernyataan resminya, Virgin Atlantic menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil dengan penuh pertimbangan dan tidak mudah dilakukan. Awalnya, maskapai ini menangguhkan layanan ke Israel sejak pecahnya konflik besar antara Israel dan Hamas pada Oktober 2023.

“Setelah mempertimbangkan dengan saksama, kami telah mengambil keputusan sulit untuk membatalkan layanan kami antara London Heathrow dan Tel Aviv,” demikian pernyataan resmi Virgin Atlantic yang dikutip dari Times of Israel.

Konflik Gaza Jadi Pertimbangan Utama

Virgin Atlantic awalnya berencana untuk melanjutkan penerbangan ke Tel Aviv pada September 2024. Namun, situasi keamanan yang belum membaik serta tekanan internasional terhadap Israel mendorong perusahaan untuk mengubah arah kebijakan. Langkah ini membuat Virgin menjadi salah satu maskapai besar yang secara permanen menghentikan operasinya ke Israel.

Menurut laporan media Israel Yedioth Ahronoth, Virgin Atlantic mengikuti jejak maskapai lain seperti Turkish Airlines dan Pegasus Airlines asal Turki, yang juga menangguhkan operasional ke Israel dan belum menunjukkan tanda-tanda akan kembali.

Keputusan Virgin Atlantic muncul di tengah meningkatnya kritik global terhadap tindakan militer Israel di Jalur Gaza. Sejak serangan 7 Oktober 2023, yang dipicu oleh eskalasi konflik Israel-Hamas, lebih dari 61.700 warga Palestina tewas, termasuk sedikitnya 18.000 anak-anak dan 12.000 perempuan, menurut laporan dari otoritas kesehatan Palestina. Lebih dari 11.000 orang lainnya masih dinyatakan hilang di bawah reruntuhan bangunan.

Dampak pada Pelanggan dan Mitra

Virgin Atlantic menyampaikan bahwa seluruh penumpang yang telah memesan tiket penerbangan langsung akan menerima notifikasi melalui email mulai 10 Mei 2025. Selain itu, maskapai tetap menjaga kerja sama kode bersama (codeshare) dengan maskapai Israel, El Al, untuk mengakomodasi kebutuhan penumpang yang tetap ingin bepergian ke Israel.

“Meskipun kami menghentikan rute ini, pelanggan tetap dapat terbang ke Israel melalui mitra kami El Al berkat perjanjian codeshare yang masih berjalan,” ujar juru bicara Virgin Atlantic.

Virgin pertama kali membuka rute ke Tel Aviv pada September 2019 dengan satu penerbangan harian dari London. Rute ini sempat berkembang menjadi dua penerbangan per hari sebelum akhirnya dihentikan karena alasan keamanan dan geopolitik.

Perubahan Lanskap Penerbangan Global

Keputusan ini menunjukkan bagaimana konflik berskala besar dapat berdampak pada industri penerbangan global. Banyak maskapai internasional menilai bahwa keselamatan awak dan penumpang adalah prioritas utama dalam menentukan kelanjutan operasional mereka di wilayah-wilayah berisiko tinggi.

Sementara beberapa maskapai seperti Wizz Air dan British Airways telah melanjutkan penerbangan mereka ke Tel Aviv pada Maret dan April 2024, Virgin memilih untuk tidak mengambil risiko dan memprioritaskan stabilitas jangka panjang.

Virgin Atlantic sendiri merupakan maskapai besar yang sahamnya dimiliki oleh Virgin Group (51%) dan Delta Air Lines (49%). Maskapai ini mengoperasikan penerbangan dari Inggris ke berbagai tujuan internasional termasuk Amerika Utara, Karibia, Afrika, Asia, dan Australia. London Heathrow dan London Gatwick menjadi dua hub utama bagi operasional Virgin Atlantic.

Maskapai ini juga dikenal sebagai salah satu yang terbaik di dunia, dengan telah menerima peringkat Global 5-Star Airline dari APEX Official Airline Ratings selama empat tahun berturut-turut sejak 2021.

Tekanan Global terhadap Israel Kian Menguat

Langkah Virgin Atlantic terjadi seiring dengan meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel atas aksi militernya di Gaza. Mahkamah Internasional (ICJ) saat ini tengah menyelidiki dugaan kejahatan perang dan genosida yang dilakukan oleh Israel, yang didukung penuh oleh Amerika Serikat. Investigasi ini memicu banyak reaksi dari sektor publik maupun swasta di dunia, termasuk maskapai dan perusahaan global yang mulai mengevaluasi hubungan bisnis dengan Israel.

Penghentian penerbangan Virgin Atlantic menjadi simbol nyata dari bagaimana geopolitik dapat memengaruhi dunia usaha. Hal ini juga mengindikasikan bahwa perusahaan multinasional semakin mempertimbangkan aspek hak asasi manusia dan reputasi global dalam pengambilan keputusan strategis.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index