Global

Menuju Jakarta sebagai Kota Global, Pemprov DKI Tata Kabel Udara Menjadi Bawah Tanah untuk Estetika dan Keamanan

Menuju Jakarta sebagai Kota Global, Pemprov DKI Tata Kabel Udara Menjadi Bawah Tanah untuk Estetika dan Keamanan
Menuju Jakarta sebagai Kota Global, Pemprov DKI Tata Kabel Udara Menjadi Bawah Tanah untuk Estetika dan Keamanan

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus bergerak maju dalam merealisasikan visi Jakarta sebagai kota global. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah penataan kabel udara yang selama ini mengganggu estetika kota dan berpotensi membahayakan keselamatan. Langkah ini dipelopori oleh Dinas Bina Marga, khususnya melalui Suku Dinas (Sudin) Bina Marga Jakarta Timur, yang kini tengah melakukan relokasi kabel udara ke bawah tanah di sejumlah titik di Jakarta Timur.

Kawasan-kawasan yang menjadi prioritas dalam proyek relokasi ini antara lain adalah Pondok Kelapa (Duren Sawit), Penggilingan dan Pulo Gebang (Cakung), serta area sekitar Kantor Wali Kota Jakarta Timur. Kepala Sudin Bina Marga Jakarta Timur, Benhard Hutajulu, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari perwujudan Jakarta sebagai kota global yang modern dan aman.

“Pemotongan ini sekitar dua kilometer panjangnya dan terdiri dari 25 operator. Jadi kawasan ini adalah kawasan yang kita jaga dan buat indah, karena di sini juga sering diadakan acara-acara kenegaraan,” ujar Benhard Hutajulu di depan Monumen Pancasila.

Penataan kabel ini bukan hanya soal estetika kota, tetapi juga berkaitan erat dengan keselamatan. Kabel udara yang selama ini menggantung di atas jalan-jalan utama dan permukiman kota telah menjadi pemandangan yang biasa di Jakarta, namun juga menyimpan banyak risiko. Saat terjadi cuaca ekstrem, pohon tumbang, atau korsleting listrik, kabel udara ini bisa berbahaya bagi warga dan pengguna jalan.

Tantangan Keamanan dan Estetika Kota

Penertiban kabel udara ini sudah lama menjadi kebutuhan mendesak. Selain merusak pemandangan kota, keberadaan kabel-kabel yang semrawut juga berpotensi menjadi penyebab kecelakaan. Oleh karena itu, program penataan ini juga sejalan dengan proyek pencahayaan kota dan pemasangan Penerangan Jalan Utama (PJU) yang sudah dimulai sejak tahun lalu. Surat perintah relokasi jaringan utilitas telah diterbitkan oleh Sudin Bina Marga sejak 23 Juli 2024.

“Penataan kawasan ini sudah kami lakukan terlebih dahulu. Tahun kemarin sudah ada pemasangan lampu PJU dan perbaikan lapisan jalan. Sekarang, kami melanjutkan dengan merapikan kabel-kabel udara sehingga kawasan ini lebih rapi dan aman,” jelas Benhard.

Sejauh ini, Sudin Bina Marga Jakarta Timur mencatat telah berhasil menertibkan sekitar 1.932 meter kabel udara di kawasan Lubang Buaya hingga Rawa Binong, Kecamatan Cipayung. Selain itu, dalam proses penataan tersebut, 240 tiang telah direlokasi, 35 kotak kabel bawah tanah dipasang, dan 25 operator yang memiliki jaringan kabel terlibat dalam relokasi ini.

Dukungan dari Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel)

Langkah Pemprov DKI Jakarta ini mendapat dukungan penuh dari Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) Korwil Jabodetabek. Ketua Apjatel, Anton Febrian Belnis, mengungkapkan bahwa era kabel udara harus segera berakhir, dan seluruh operator telekomunikasi harus mendukung upaya ini untuk menciptakan kota yang lebih aman dan tertata dengan baik.

“Kita hanya bisa mengimbau, tolong dikondisikan di sini sudah direlokasi tidak ada lagi kabel udara. Kalau ada kebutuhan, harus berizin dan pastinya tidak diizinkan kabel udara,” kata Anton. Menurutnya, relokasi kabel udara ke bawah tanah bukan hanya soal estetika, tetapi juga langkah nyata untuk meningkatkan keamanan masyarakat, menghindari kecelakaan, serta menjaga tata ruang kota yang modern dan berkelanjutan.

Dengan adanya kebijakan ini, para penyedia layanan telekomunikasi juga diharapkan tidak lagi memasang kabel baru di udara, khususnya di lokasi-lokasi yang telah ditertibkan. Hal ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa jaringan utilitas di Jakarta lebih terorganisir dan aman.

Penataan Infrastruktur sebagai Langkah Menuju Kota Global

Tidak hanya kabel udara, Sudin Bina Marga juga tengah menggarap proyek penataan trotoar di berbagai wilayah Jakarta Timur. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pejalan kaki, serta mempercantik wajah kota Jakarta yang kini tengah bertransformasi menjadi kota global yang bersih, rapi, terintegrasi, dan ramah bagi semua warganya.

“Penataan infrastruktur seperti kabel bawah tanah dan trotoar yang rapi sangat penting dalam menciptakan Jakarta yang lebih nyaman untuk dihuni. Ini bagian dari visi kita untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global yang modern, aman, dan berkelanjutan,” ujar Benhard Hutajulu.

Dengan langkah-langkah konkret seperti ini, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat menciptakan kota yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga aman dan nyaman untuk dihuni. Ke depan, Jakarta akan terus berupaya mengintegrasikan berbagai sektor infrastruktur untuk memastikan bahwa ibu kota Indonesia ini dapat bersaing dengan kota-kota global lainnya.

Keberhasilan program ini juga bergantung pada kolaborasi antara pemerintah dan berbagai pihak terkait, seperti perusahaan penyedia telekomunikasi dan masyarakat. Dengan dukungan yang kuat, Jakarta dapat terus bergerak maju menuju visi sebagai kota global yang tidak hanya modern, tetapi juga aman dan nyaman bagi seluruh warganya

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index