JAKARTA - Performa kiper utama Persebaya Surabaya, Ernando Ari, kini tengah menjadi sorotan tajam setelah melakukan sejumlah blunder krusial dalam beberapa pertandingan terakhir. Pemain berusia 23 tahun tersebut terpaksa menghadapi tekanan besar setelah kesalahan fatal yang dilakukannya dalam tiga laga terakhir, yang berujung pada kegagalan timnya meraih poin penuh di Liga 1 Indonesia 2024/2025.
Blunder Krusial yang Merugikan Tim
Dalam empat pertandingan terakhir, kiper yang juga sempat menjadi andalan Timnas Indonesia ini tampil jauh dari harapan. Tiga di antaranya bahkan berakhir dengan blunder fatal yang menyebabkan gawang Persebaya kebobolan.
Kesalahan pertama terjadi saat Persebaya Surabaya bertemu PSIS Semarang, di mana Ernando gagal mengantisipasi umpan silang yang seharusnya bisa diamankan dengan mudah. Insiden tersebut membuat Septian David Maulana dari PSIS berhasil mencetak gol penyama kedudukan.
Blunder serupa kembali terulang saat Persebaya bertemu dengan Persija Jakarta. Dalam situasi satu lawan satu, Ernando ragu untuk mengambil keputusan, yang akhirnya dimanfaatkan oleh Rayhan Hannan untuk mencetak gol dari sudut sempit. Usai pertandingan, Ernando mengaku kecewa dengan penampilan dirinya. “Saya cukup kecewa karena berakhir imbang, apalagi tadi golnya kesalahan saya,” ungkap Ernando, mengakui bahwa blunder tersebut menjadi titik balik dalam pertandingan.
Yang lebih buruk lagi, kesalahan kiper asal Medan ini kembali terulang dalam laga melawan Arema FC. Ernando kembali gagal mengantisipasi umpan silang yang kemudian dimanfaatkan oleh Thales untuk menjebol gawangnya.
Menurunnya Kepercayaan dan Ancaman Terhadap Tempat di Timnas
Blunder yang hampir identik dalam tiga laga terakhir ini memunculkan tanda tanya besar mengenai kualitas Ernando sebagai penjaga gawang utama Persebaya dan Timnas Indonesia. Sebelumnya, Ernando sempat menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang Timnas Indonesia di bawah pelatih Shin Tae-yong. Namun, performa buruknya belakangan ini membuat posisinya mulai terancam.
Persaingan di posisi kiper Timnas Indonesia kini semakin ketat dengan kehadiran Maarten Paes, yang perlahan menggusur posisi Ernando. Selain itu, ancaman baru datang dari kiper naturalisasi, Emil Audero Mulyadi, yang baru-baru ini menyatakan siap membela Timnas Indonesia. Emil, yang saat ini bermain di Serie B Italia bersama Palermo, dijadwalkan akan debut membela Timnas Indonesia pada Juni 2025 dalam laga melawan China. Keberadaan Emil, yang sudah menunjukkan kualitasnya di level Eropa, membuat posisi Ernando semakin terjepit.
"Saya tahu banyak yang menantikan kehadiran Emil Audero di Timnas, apalagi setelah Maarten Paes absen akibat akumulasi kartu. Ini akan jadi persaingan yang sangat ketat di posisi kiper," ujar seorang pengamat sepak bola. Dengan semakin banyaknya pesaing kuat, peluang Ernando untuk kembali menjadi pilihan utama Timnas Indonesia semakin kecil jika performa buruknya terus berlanjut.
Statistik Performa Ernando di Liga 1 2024/2025
Meski memiliki statistik yang cukup kompetitif sepanjang musim ini, performa Ernando yang terus menurun di beberapa pertandingan besar menjadi perhatian. Dalam 22 pertandingan yang telah dijalani, Ernando mencatatkan 1.977 menit bermain dengan tingkat akurasi umpan sebesar 70 persen. Ia juga mencatatkan tujuh clean sheet, namun kebobolan sebanyak 23 gol. Meskipun statistik ini masih terbilang baik, kesalahan-kesalahan krusial dalam laga-laga penting membuat kepercayaan publik terhadap dirinya menurun drastis.
Persaingan Ketat di Posisi Kiper Timnas Indonesia
Selain Emil Audero, persaingan di posisi kiper Timnas Indonesia semakin memanas dengan munculnya nama Cyrus Margono, kiper muda keturunan Indonesia-Amerika. Cyrus yang baru saja menjadi warga negara Indonesia pada Maret 2024, diketahui telah bertemu dengan pelatih kiper Timnas, Sjoerd Woudenberg. Dalam unggahannya di Instagram, Sjoerd mengungkapkan bahwa dirinya sedang memantau pemain-pemain potensial, yang menandakan bahwa Cyrus kemungkinan besar akan dipanggil untuk pertama kalinya ke dalam skuad Timnas Indonesia.
“Cyrus Margono adalah salah satu nama yang sedang dipertimbangkan oleh pelatih Shin Tae-yong untuk memperkuat Timnas Indonesia. Jika performa Ernando tidak segera membaik, bukan tidak mungkin ia akan kehilangan tempat di Timnas,” ujar seorang sumber yang dekat dengan Timnas Indonesia.
Harapan Terakhir Ernando: Membuktikan Diri di Lapangan
Sekarang, Ernando berada di persimpangan jalan. Ia harus segera membuktikan bahwa dirinya masih layak diperhitungkan di level tertinggi, baik di klub maupun Timnas Indonesia. Jika kesalahan-kesalahan fatal terus terjadi, bisa dipastikan karier internasionalnya akan terancam berakhir lebih cepat daripada yang diperkirakan.
Blunder demi blunder yang terjadi dalam waktu singkat jelas bukan sinyal baik bagi seorang penjaga gawang tim nasional. Terlebih lagi, publik Indonesia terkenal sangat kritis terhadap pemain yang sering merugikan timnya. Kini tinggal bagaimana Ernando menjawab kritik tersebut dengan performa yang solid di lapangan. Jika tidak, posisinya di Timnas Indonesia bisa saja tergeser, dan ia hanya akan menjadi penonton saat Indonesia berlaga di ajang internasional.