JAKARTA — Di tengah tekanan global terhadap industri kelapa sawit, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) tetap konsisten menjalankan strategi keberlanjutan dengan mengandalkan inovasi dan teknologi. Perusahaan menegaskan fokus pada pengembangan Research and Development (R&D) sebagai salah satu upaya untuk menjaga efisiensi operasional dan mengurangi dampak lingkungan.
Presiden Direktur Astra Agro, Djap Tet Fa, menuturkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari peta jalan Astra Agro Sustainability Aspirations 2030, yang menjadi pedoman strategis jangka panjang perusahaan. Strategi tersebut mencakup pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK), penerapan prinsip inklusivitas, serta peningkatan kontribusi sosial kepada masyarakat sekitar area operasi.
“Kami percaya bahwa penerapan Good Agricultural Practices (GAP) selalu bisa berjalan seiring dengan prinsip-prinsip keberlanjutan. Komitmen Astra Agro dalam mengedepankan kedua aspek tersebut kami yakini dapat meningkatkan kinerja perusahaan di tahun-tahun mendatang, tentu saja didukung juga dengan riset dan inovasi yang terus dikembangkan,” ujar Djap Tet Fa.
Methane Capture, Solusi Energi Bersih dan Efisiensi Operasional
Salah satu inisiatif penting yang kini menjadi sorotan adalah pengembangan methane capture—sebuah fasilitas yang dirancang untuk menangkap gas metana dari limbah cair kelapa sawit (Palm Oil Mill Effluent atau POME). Pada tahun 2024, Astra Agro berhasil membangun dua unit methane capture di Provinsi Riau. Teknologi ini tidak hanya mengurangi emisi GRK, tapi juga dimanfaatkan untuk menghasilkan energi baru terbarukan (EBT).
“Methane capture ini mampu mereduksi emisi gas metana dari POME menjadi nol. Selain itu, kami juga berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 126,33 kiloton CO₂,” jelas Djap Tet Fa.
Langkah ini sejalan dengan arah transisi energi Indonesia menuju sumber energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Astra Agro melihat pengembangan EBT sebagai bagian dari tanggung jawab industri sawit terhadap krisis iklim global.
Peremajaan Kebun dan Intensifikasi Lahan
Astra Agro juga menjalankan program peremajaan (replanting) kebun kelapa sawit yang menjadi salah satu pilar produktivitas jangka panjang. Sepanjang 2024, perusahaan telah melakukan replanting di lahan seluas 5.052 hektare, meningkat 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Proses ini menggunakan bibit unggul yang dikembangkan secara internal oleh tim R&D perusahaan. Replanting menjadi upaya intensifikasi lahan yang ramah lingkungan, karena dilakukan tanpa membuka hutan baru dan tetap menjaga ekosistem yang ada.
“Program replanting kami tidak hanya fokus pada peningkatan produksi, tapi juga mengedepankan prinsip keberlanjutan. Kami menghindari praktik ekspansi horizontal dengan mengoptimalkan lahan yang sudah ada,” tambah Djap Tet Fa.
Teknologi Digital untuk Pemantauan Operasional
Tak hanya berinovasi dalam aspek agronomi dan lingkungan, Astra Agro juga memanfaatkan teknologi digital guna meningkatkan efisiensi. Perusahaan telah mengimplementasikan Drone Monitoring System (DMS) yang terintegrasi dengan control room. Teknologi ini memungkinkan pengawasan lapangan secara real-time dan mempermudah pengambilan keputusan oleh manajemen.
Selain itu, sistem manajemen gudang (Warehouse Management System atau WMS) juga dioptimalkan untuk memastikan rantai pasok berjalan secara efisien dan minim limbah.
“Penggunaan teknologi dalam pemantauan operasional terbukti mempercepat respons dan meningkatkan akurasi data di lapangan. Ini juga bagian dari komitmen kami untuk menjadi perusahaan agribisnis modern yang adaptif terhadap perubahan zaman,” kata Djap Tet Fa.
Dampak Sosial Positif dan Keberagaman
Tak hanya fokus pada aspek lingkungan dan teknologi, Astra Agro juga berupaya memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional. Strategi keberlanjutan perusahaan mencakup penguatan aspek sosial, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pengembangan ekonomi lokal.
Perusahaan turut mendorong keberagaman dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Hal ini dilakukan melalui program pelatihan dan pembinaan SDM lokal untuk memastikan bahwa pembangunan berkelanjutan juga memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.
Hadapi Tantangan Industri Sawit dengan Optimisme
Industri kelapa sawit Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk tekanan regulasi internasional, fluktuasi harga global, hingga isu keberlanjutan. Namun, Astra Agro optimistis bahwa dengan strategi inovasi, digitalisasi, dan keberlanjutan, perusahaan dapat terus bertumbuh secara sehat.
“Meski tantangan industri cukup berat, kami tetap berkomitmen untuk menjadikan keberlanjutan sebagai inti strategi kami. Inilah jalan yang kami tempuh untuk menjaga daya saing, efisiensi, serta kontribusi jangka panjang bagi negara,” pungkas Djap Tet Fa.
Melalui pendekatan strategis dan terintegrasi ini, Astra Agro menunjukkan bagaimana industri sawit dapat bertransformasi menjadi lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan, sekaligus tetap memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan.