Perbankan

Survei Perbankan BI: Penyaluran Kredit Baru Tetap Tumbuh Positif pada Triwulan I/2025, Meski Mengalami Penurunan Dibandingkan Triwulan Sebelumnya

Survei Perbankan BI: Penyaluran Kredit Baru Tetap Tumbuh Positif pada Triwulan I/2025, Meski Mengalami Penurunan Dibandingkan Triwulan Sebelumnya
Survei Perbankan BI: Penyaluran Kredit Baru Tetap Tumbuh Positif pada Triwulan I/2025, Meski Mengalami Penurunan Dibandingkan Triwulan Sebelumnya

JAKARTA – Berdasarkan hasil Survei Perbankan yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI), penyaluran kredit baru pada triwulan pertama 2025 menunjukkan pertumbuhan yang tetap positif meskipun mengalami penurunan dibandingkan triwulan IV/2024. Hasil ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru yang mencapai 55,07 persen pada triwulan I/2025. Meskipun lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya, angka ini masih menunjukkan arah yang positif dalam sektor perbankan.

Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, menyatakan bahwa meskipun ada penurunan dibandingkan triwulan IV/2024, hasil ini tetap menunjukkan keberlanjutan pertumbuhan penyaluran kredit baru. "Penyaluran kredit baru pada triwulan I/2025 tetap tumbuh positif meski lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya, sesuai dengan pola historisnya," jelas Ramdan dalam keterangan resmi yang diterima.

Penyaluran Kredit Terus Tumbuh

Survei ini menunjukkan bahwa pertumbuhan penyaluran kredit baru di triwulan pertama 2025 didorong oleh seluruh jenis kredit. Meskipun ada penurunan, proyeksi untuk triwulan berikutnya menunjukkan optimisme yang tinggi. Ramdan mengungkapkan bahwa pada triwulan II/2025, penyaluran kredit baru diprakirakan akan meningkat dengan nilai SBT prakiraan sebesar 81,99 persen. Hal ini menandakan bahwa sektor perbankan optimis terhadap prospek kredit dalam jangka pendek.

"Pada triwulan II/2025, kami memprakirakan penyaluran kredit baru akan meningkat, dengan SBT prakiraan penyaluran kredit baru mencapai 81,99 persen," ujar Ramdan menambahkan.

Standar Penyaluran Kredit Lebih Longgar

Salah satu temuan penting dalam survei ini adalah pelonggaran standar penyaluran kredit pada triwulan pertama 2025. Hal ini tercermin dari Indeks Lending Standard (ILS) yang tercatat negatif sebesar -1,32 pada triwulan I/2025. Ini menunjukkan bahwa kebijakan perbankan dalam memberikan kredit lebih longgar dibandingkan dengan triwulan IV/2024, khususnya pada aspek agunan kredit.

Pelonggaran standar penyaluran kredit ini diindikasikan akan berlanjut pada triwulan II/2025, dengan ILS prakiraan yang lebih negatif sebesar -1,39. Beberapa aspek yang menjadi lebih longgar antara lain suku bunga kredit dan persyaratan administrasi yang dipermudah. Hal ini menjadi faktor pendorong bagi pertumbuhan penyaluran kredit di masa depan, terutama untuk mendukung sektor ekonomi yang lebih luas.

Prospek Pertumbuhan Kredit hingga Akhir Tahun 2025

Hasil survei juga menunjukkan bahwa para responden memprakirakan outstanding kredit akan terus tumbuh hingga akhir tahun 2025. Ramdan Denny Prakoso mengungkapkan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh prospek kondisi moneter yang stabil dan pertumbuhan ekonomi yang tetap baik. Selain itu, pengelolaan risiko dalam penyaluran kredit juga dianggap relatif terjaga.

"Responden memprakirakan outstanding kredit akan terus tumbuh sampai akhir tahun 2025. Hal ini didorong oleh prospek kondisi moneter yang tetap baik dan pertumbuhan ekonomi yang positif, serta pengelolaan risiko yang tetap terjaga," kata Ramdan.

Prospek Ekonomi dan Kebijakan Moneter yang Mendorong Kredit

Meskipun tantangan ekonomi global dan ketidakpastian pasar tetap ada, prospek ekonomi Indonesia secara keseluruhan masih menunjukkan arah yang positif. Kondisi ini berkontribusi pada optimisme perbankan untuk terus menyalurkan kredit. Selain itu, kebijakan moneter yang stabil dan pro-growth menjadi salah satu faktor utama yang diyakini akan mendorong sektor kredit.

Meningkatnya Kepercayaan Terhadap Penyaluran Kredit

Penyediaan kredit oleh sektor perbankan menjadi salah satu indikator penting dalam mendukung pemulihan ekonomi dan pertumbuhan sektor-sektor bisnis. Bank Indonesia, melalui kebijakan yang diambil, telah berhasil menjaga keberlanjutan penyaluran kredit dalam menghadapi tantangan eksternal yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa bank-bank di Indonesia semakin percaya diri dalam memberikan pinjaman kepada berbagai sektor ekonomi.

Dengan standar yang lebih longgar dan ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang stabil, penyaluran kredit diharapkan dapat terus mendukung sektor konsumsi, investasi, dan infrastruktur yang menjadi pilar utama dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index