JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan bahwa proyeksi pertumbuhan kredit perbankan pada tahun 2025 tetap berada di kisaran 9 hingga 11 persen. Proyeksi ini tidak mengalami perubahan meski terdapat dinamika dalam sektor keuangan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam pernyataannya.
Menurut Mahendra, proyeksi pertumbuhan kredit perbankan di Indones ia telah disesuaikan dengan rencana bisnis bank (RBB) yang disampaikan oleh pihak perbankan pada awal tahun 2025. "Untuk kredit perbankan (proyeksi), kami dari awal tahun ini sudah menyampaikan (kisaran) 9-11 persen. Berdasarkan itu, kami belum ada perubahan. Karena dialog dan diskusi (dengan perbankan) tidak menunjukkan perubahan dalam rencana bisnis bank (RBB) yang kami terima secara terkini," ujar Mahendra.
Optimisme OJK Terhadap Sektor Jasa Keuangan
Mahendra menegaskan bahwa meskipun terdapat beberapa tantangan di sektor jasa keuangan, OJK tetap optimis bahwa sektor ini akan tumbuh sesuai dengan target yang telah ditetapkan di awal tahun. OJK juga mengonfirmasi bahwa tidak ada revisi ke bawah terhadap target pertumbuhan yang telah diproyeksikan sebelumnya.
"OJK optimistis sektor jasa keuangan akan tetap tumbuh sesuai target di awal tahun," kata Mahendra. Proyeksi yang telah ditetapkan sebelumnya tetap valid dan tidak ada perubahan yang signifikan terkait dengan pertumbuhan kredit perbankan, yang diperkirakan akan tetap berada di angka yang stabil pada tahun 2025.
Mahendra juga menambahkan bahwa OJK akan terus memantau kinerja industri sektor jasa keuangan secara berkala. Pihaknya akan mengawasi apakah target pertumbuhan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan mempertimbangkan berbagai faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi pasar.
Proyeksi dan Kinerja Sektor Keuangan
Proyeksi pertumbuhan kredit perbankan yang stabil di kisaran 9 hingga 11 persen mencerminkan keyakinan OJK terhadap ketahanan dan daya saing sektor perbankan Indonesia. Meski ada ketidakpastian global dan faktor domestik yang dapat mempengaruhi iklim ekonomi, Mahendra yakin bahwa sektor perbankan mampu beradaptasi dan tetap mencapai target yang telah ditetapkan.
Di sisi lain, OJK juga terus memonitor perkembangan industri jasa keuangan lainnya, seperti pasar modal dan industri asuransi, untuk memastikan bahwa keseluruhan sektor jasa keuangan Indonesia tetap berada di jalur yang positif dan sesuai dengan proyeksi awal tahun.
Pemantauan Terus Berlanjut
"OJK akan terus memantau kinerja industri sektor jasa keuangan untuk melihat apakah target tersebut akan tercapai," tambah Mahendra. Proses pemantauan ini sangat penting untuk memastikan bahwa perbankan dan sektor keuangan lainnya tetap mampu beroperasi dengan baik meskipun ada tantangan ekonomi yang mungkin muncul di sepanjang tahun.
Dengan proyeksi pertumbuhan kredit yang tetap stabil, OJK berharap agar sektor perbankan dapat terus mendukung perekonomian Indonesia melalui penciptaan lapangan kerja, penyediaan pembiayaan untuk sektor-sektor strategis, serta memastikan inklusi keuangan yang lebih luas bagi seluruh lapisan masyarakat.
Secara keseluruhan, meskipun kondisi ekonomi global dan domestik menghadirkan tantangan, OJK tetap memiliki optimisme bahwa sektor perbankan Indonesia dapat menjaga pertumbuhannya dan mencapai target yang telah ditetapkan pada awal tahun ini.