Wisata

Festival Mudik Wonosobo 2025 Dongkrak Kunjungan Wisata dan Perputaran Ekonomi

Festival Mudik Wonosobo 2025 Dongkrak Kunjungan Wisata dan Perputaran Ekonomi
Festival Mudik Wonosobo 2025 Dongkrak Kunjungan Wisata dan Perputaran Ekonomi

JAKARTA – Event Festival Mudik yang digelar pada libur Lebaran bulan April 2025 di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, berhasil mendongkrak sektor pariwisata lokal dengan mencatatkan perputaran uang mencapai Rp 3,9 miliar. Festival ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi perekonomian, tetapi juga menjadi magnet bagi wisatawan domestik maupun internasional untuk berkunjung ke daerah pegunungan yang terkenal dengan keindahan alamnya.

Peningkatan Kunjungan Wisata Selama Festival Mudik

Festival Mudik yang dilaksanakan selama libur Lebaran ini berhasil menarik perhatian ribuan wisatawan, baik dari dalam kota maupun luar kota, bahkan luar negeri. "Perputaran uang mencapai Rp 3,9 miliar, yang mencakup pengeluaran wisatawan selama festival berlangsung," kata Agus Wibowo, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Wonosobo. Agus juga menambahkan bahwa angka tersebut belum termasuk sektor perhotelan, parkir, transportasi, dan penjualan oleh-oleh yang saat ini masih dalam proses penghitungan.

Agus menjelaskan bahwa meskipun di awal Lebaran okupansi hotel di Wonosobo sempat menurun, keadaan berubah drastis setelah Festival Mudik dimulai. "Hotel sempat sepi di malam pertama Lebaran karena penurunan jumlah pemudik secara nasional. Namun, setelah festival dimulai, hotel-hotel di Wonosobo justru penuh karena jumlah kunjungan wisatawan meningkat pesat," jelas Agus.

Dengan adanya peningkatan jumlah wisatawan, sektor perhotelan, rumah makan, dan pelaku UMKM juga merasakan dampak positif. “Festival Mudik ini sangat membantu meningkatkan jumlah wisatawan yang datang. Alhamdulillah, Wonosobo justru mengalami kenaikan kunjungan wisata, sementara daerah lain di Jawa Tengah mengalami penurunan 10–20 persen selama libur Lebaran,” tambahnya.

Sukses Event Balon Udara dalam Menarik Wisatawan

Festival Mudik yang kali ini mengangkat tema tradisi balon lebaran menjadi puncak acara yang paling dinanti di Wonosobo. Di 15 titik berbeda, ribuan balon udara diterbangkan, dengan puncaknya diadakan di Alun-Alun Wonosobo. Kegiatan ini tidak hanya menjadi daya tarik wisatawan, tetapi juga memperkenalkan budaya lokal yang telah menjadi tradisi masyarakat Wonosobo.

Agus mengungkapkan bahwa pada tahun ini, Wonosobo kembali akan menggelar dua event besar yang juga melibatkan balon udara. "Selain Festival Mudik yang sudah sukses, Wonosobo juga akan menggelar Festival Balon Udara dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Wonosobo pada bulan Juli 2025. Kali ini, konsep yang diangkat adalah formasi balon yang menyerupai Gunung Sindoro atau Telaga Menjer," katanya.

Tidak hanya itu, Agus juga menyebutkan bahwa kalender pariwisata Wonosobo 2025 akan dirancang sedemikian rupa, dengan mengatur jadwal agar event besar tidak digelar secara bersamaan. "Event-event besar akan diselingi dengan event menengah dan kecil untuk memastikan dampaknya merata ke seluruh sektor. Misalnya, pada bulan Mei 2025, kegiatan wisata akan lebih landai, baru pada Juni 2025 ada event besar seperti Wonosobo Night Fashion Carnival (NFC) dan Dieng Caldera Race," jelasnya.

Dieng Caldera Race dan Dampaknya pada Ekonomi Lokal

Salah satu event besar yang akan datang adalah Dieng Caldera Race, yang akan diselenggarakan pada Juni 2025. "Kami sudah mencatatkan 1.500 peserta dari berbagai negara yang akan turut serta dalam event ini. Tentu saja, ini akan berdampak besar bagi ekonomi lokal, baik dalam hal kunjungan wisatawan maupun pengeluaran di sektor UMKM, hotel, transportasi, dan kuliner," ungkap Agus.

Dieng Caldera Race, yang terkenal dengan pemandangan alam yang eksotis, menjadi salah satu daya tarik terbesar bagi para pelari dari berbagai belahan dunia. Selain meningkatkan kunjungan wisatawan, event ini juga berkontribusi besar terhadap perekonomian lokal dengan menarik perhatian peserta dari luar negeri dan memperkenalkan potensi wisata Wonosobo secara global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index